Jenis- Jenis Auditor Pengaruh Gender Terhadap Audit Judgment Yang Diambil Oleh

2.2.4.4. Jenis- Jenis Auditor

Auditor dibedakan menjadi beberapa jenis menurut Arens dan Loebbecke Arens dan Loebbecke 1997:3 terbagi menjadi empat jenis auditor: 1 Auditor Independen independen bertanggung jawab atas audit laporan keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar lainnya. Umumnya di masyarakat menyebut akuntan publik sebagai auditor atau auditor independen. 2 Auditor Pemerintah Di Indonesia terdapat beberapa lembaga atau badan yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara. Sebagian tugas BPK tidak berbeda dengan auditor. Sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai badan pemerintahan telah diaudit oleh BPK. Di samping audit atas laporan keuangan, pada masa sekarang BPKP sering melakukan evaluasi, efisiensi dan efektivitas operasi berbagai program pemerintah dan BUMN. 3 Auditor Pajak Direktorat Jendral Pajak yang berada di bawah Departemen Keuangan RI, bertanggung jawab atas penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Pekerjaan audit ini menilai ketetapan terhadap undang-undang perpajakan. 4 Auditor Interen Auditor interen bekerja di suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan, seperti halnya auditor pemerintah bagi pemerintah. Bagian audit dari suatu perusahaan bisa beranggotakan lebih dari seratus orang dan biasanya bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, direktur eksektif, atau kepada komite audit dari dewan atau komisaris. Tugasnya bermacam-macam tergantung pada atasannya. Untuk menjalankan tugas dengan baik, auditor intern harus berada di luar fungsi lini suatu organisasi, tetapi tidak terlepas dari hubungan bawahan atasan seperti lainnya. Keterbatasan indepedensi ini merupakan perbedaan utama antara auditor intern dengan akuntan publik.

2.2.5.3. Pengaruh Gender Terhadap Audit Judgment Yang Diambil Oleh

Auditor Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin antara pria dan wanita dengan perbedaan berbagai sifat dan karakter individu masing-masing tidak berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor pria dan wanita. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto 1990 yang mengatakan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap judgment auditor yang mendapatkan tekanan. Hal inisenada dengan hasil penelitian Thoma 1986 yang menemukan bahwa pengaruh gender sangat kecil. Trisnaningsih dan Iswati 2003 mengatakan bahwa tidak ada perbedaan kinerja auditor dilihat dari perbedaan gender antara pria dan wanita jika dilihat dari kesetaraan komitmen organisasional, komitmen profesional, motivasi dan kesempatan kerja, kecuali kepuasan kerja menujukkan adanya perbedaan antara kinerja auditor pria dan wanita. Penelitian yang dilakukan Chung dan Monore 2001 mengatamakan bahwa gender berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment jika berinteraksi dengan kompleksitas tugas. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Giligan 1982 yang berhasil mengindikasikan bahwa pertimbangan moral dan alasan mendasar dalam etika pada pria dan wanita berbeda. Ruegger dan King 1992 juga mengindikasikan bahwa wanita berbeda. Ruegger dan King 1992 juga mengindikasikan bahwa wanita memiliki pertimbangan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

2.2.5.4. Pengaruh Tekanan Kerja Terhadap Audit Judgment Yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SurveipadaKAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 2 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah.

0 1 17

Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment (Studi Kssus pada Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Jawa Barat).

0 4 32

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 1 104

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 2 103

AUEP06. PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT

0 0 30

PENGARUH GENDER, TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi kasus pada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur)

0 0 28

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 22

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 21