1. Hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
pada materi akuntansi dan kecerdasan emosional siswa. 2.
Hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi guru ekonomi dalam penerapan pembelajaran aktif pada proses
pembelajaran. 2.
Manfaat Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi para guru
dalam penerapan pembelajaran aktif di semua mata pelajaran. 3.
Manfaat Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan
pengalaman lebih pada peneliti khususnya berkaitan dengan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan
kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa. 4.
Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya untuk menggali fakta terkait dengan pembelajaran aktif yang diterapkan di sekolah.
Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus-menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif itu
penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa
bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang dialami Hollingsworth dan Lewis, 2008:viii. Sedangkan
pembelajaran aktif menurut Hamzah dan Nurdin 2012:77 merupakan proses pembelajaran ketika siswa diharapkann aktif terlibat dalam
kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.
Aktivitas pengalaman
betul-betul membantu
membuat pembelajaran aktif. Aktivitas semacam itu secara khusus melibatkan
bermain peran, games permainan, simulasi, dan tugas problem solving
. Seringkali jauh lebih baik peserta didik untuk mengalami sesuatu daripada sekedar mendengarkan dan membicarakannya.
Dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran aktif cenderung mengurangi problem manajemen kelas yang seringkali mengganggu
pengajar yang betul-betul merasa berat pada ceramah dan diskusi kelompok besar.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah strategi pembelajaran yang
telah dilaksanakan oleh sekolah dengan melibatkan siswa yang dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat
memahami dan memecahkan masalahnya sendiri dengan keterampilan yang dimiliki untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Membuat Peserta Didik Aktif Sejak Dini
Menurut Silberman 2002:39-40 ketika memulai pelajaran, maka sangat penting membuat para peserta didik agar aktif sejak awal.
Berbagai kegiatan pembuka struktur pembelajaran dibuat agar peserta didik lebih mengenal, menggerak-gerakkan, membangkitkan pikiran,
dan memancing perhatian mereka terhadap mata pelajaran. Pada saat- saat paling awal pembelajaran aktif, ada tiga tujuan penting yang harus
diapai. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut: a.
Team building membangun tim; bantulah peserta didik menjadi kenal satu sama lain dan ciptakan semangat kerjasama dan saling
bergantung. b.
Penegasan; pelajarilah sikap, pengetahuan, dan pengalaman peserta didik.
c. Keterlibatan belajar seketika; bangkitkan minat awal pada mata
pelajaran. Semua tujuan ini, ketika tercapai, membantu mengembangkan
lingkungan belajar yang melibatkan peserta didik, mengembangkan kemauan mereka untuk berperan serta dalam pengajaran aktif,
menciptakan norma-norma ruang kelas yang positif.
4. Penerapan Pembelajaran Aktif kepada Peserta Didik
Silberman 2002:99-100 menyatakan bahwa pendidikan pada semua tingkatan terkait dengan memperoleh pengetahuan knowledge,
keterampilan skills, dan sikap attitudes. Belajar pengetahuan kognitif meliputi mendapatkan infomasi dan konsep. Itu dilakukan
tidak hanya memahami pelajaran namun juga dengan menganalisis dan menerapkannya terhadap berbagai situasi baru. Belajar sikap afektif
melibatkan pengujian dan klarifikasi perasaan dan preferensi. Para peserta didik dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan
hubungan personalnya terhadap pelajaran. Dalam pembelajaran aktif suatu informasi, keterampilan, dan sikap
terjadi lewat suatu proses pencarian. Para peserta didik lebih berada dalam suatu bentuk pencarian daripada sebuah bentuk reaktif
reactive. Yakni, mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan baik yang ditentukan kepada mereka maupun yang ditentukan oleh mereka.
Mereka mencari solusi terhadap permasalahan yang telah ditantang oleh guru agar mereka selesaikan. Mereka tertarik untuk memperoleh
informasi atau keterampilan guna menyempurnakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka, dan mereka dihadapkan dengan berbagai
masalah yang memaksa mereka menguji apa yang mereka yakini dan nilai. Semua ini terjadi ketika peserta didik diatur dalam berbagai tugas
dan kegiatan yang sangat mendorong mereka untuk berpikir, bekerja, dan merasa.