69
murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil Roti, mengucap berkat, memecahkan Roti lalu memberikannya kepada mereka dan berkata “Ambillah
Inilah Tubuk- Ku”. Pada injil bahwa Yesus ingin menyatakan cinta kasih-Nya
yang besar kepada kita dengan menyerahkan Tubuh-Nya, dan Yesus ingin kewariskan Perayaan Ekaristi kepada para muridn-murid-Nya supaya mereka
tetap ingat akan kenangan akan Dia dengan setia merayakan Perayaan Ekaristi. Pada ayat 23 dan 24 juga demikian bahwa Yesus juga memberikan cawan kepada
para murid-murid-Nya untuk meminum anggur dengan b erkata “Inilah darah-Ku,
darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang”.Ini juga salah satu bentuk cinta yang besar kepada para murid-murid-Nya. Dengan merayakan Perayaan
Ekaristi secara sistematis para murid akan selalu ingat akan Peristiwa ketika Yesus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai bentuk kenangan akan Dia.
Oleh sebab itu melalui pertemuan ini peserta diharapkan mampu menyadari untuk tetap setia menghadirkan Yesus dalam Perayaan Ekaristi sebagai
bentuk dan memberikan kekuatan, semangat serta motivasi bagi umat untuk tetap terlibat aktif dalam Perayaan Ekaristi serta mewujudkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mengembangkan Langkah-langkah
a. Pembukaan 1 Pengantar
Bapak, Ibu dan Saudara-saudari yang terkasih didalam Kristus, selamat pagi. Pada kesempatan pagi ini mari kita bersama-sama mencoba mendalami dan
70
sharing bersama dengan tema pertemuan kita Yesus sang sumber cinta kasih yang hadir dalam Perayaan Ekaristi. Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kita
pernah mengalami yang namanya kurang menyadari bahwa Ekaristi itu sangat penting bagi kita, dan sering kali kita juga mengalami kesulitan membagikan
waktu untuk datang ke gereja merayakan Perayaan Ekaristi dikarenakan sibuk dengan berbagai pekerjaan rumah. Kadang tanpa kita sadari juga sebagai umat
katolik kita mengabaikan waktu kita untuk menghadirkan Yesus melalui Perayaan Ekaristi. Dalam Perayaan Ekaristi Yesus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya
sebagai kenangan sebagai wujud cinta kasih-Nya kepada kita. Yesus hadir dalam rupa Roti dan Anggur yang memberikan kehidupan. Oleh sebab itu sebagai umat
katolik yang percaya kepada-Nya melalui Ekaristi Yesus hadir memberi motivasi dan semangat untuk tetap setia merayakan Perayaan Ekaristi sehingga umat lebih
terlibat aktif lagi dalam Perayaan Ekaristi. 2 Lagu Pembuka:
“Kasih”
3 Doa Pembuka Allah Bapa yang maka kasih, kami bersyukur dan berterimakasih atas
anugerah dan rahmat-Mu yang telah Engkau berikan kepada kami sehingga kami bisa berkumpul bersama di tempat ini. Pada saat ini kami akan bersama-sama
mengali pengalaman hidup dan merefleksikannya sejauh mana kami menyadari akan pentingnya menghadirkan Yesus dalam Perayaan Ekaristi. Bimbinglah kami
selalu selama pertemuan ini semoga kami semua yang hadir di sini mampu menghayati melalui sabda-sabda-Mu tentang tentang Yesus sang sumber cinta
71
kasih yang hadir dalam Perayaan Ekaristi sehingga mampu memberi semangat dan motivasi kepada kami untuk tetap terlibat aktif dalam merayakan Perayaan
Ekaristi sebagai bentuk kenangan akan Dia. Engkau kami Puji kini dan sampai selama-lamanya. Amin.
b. Langkah 1: Mengungkapkan pengalaman hidup peserta 1 Pendamping membagikan teks cerita tentang
“Mujizat Ekaristi di Luciano” kepada peserta dan memberikan waktu untuk membaca dan mendalami teks
cerita yang telah dibagikan. 2 Pendampung meminta salah satu peserta untuk menceritakan dengan singkat
isi dari cerita “Mujizat Ekaristi di Luciano ”
3 Intisari Cerita Mukjizat yang terjadi sekitar tahun 700-an di kota Lanciano, yang pada
waktu itu dikenal sebagai Anxanum, sebuah kota Romawi kuno yang terletak di bagian tenggara kota Roma. Suatu hari, seorang imam biarawan
mempersembahkan Kurban Kudus Misa. Tampaknya, ia dikuasai keragu- raguan akan transsubstansiasi; ia tersiksa dengan pertanyaan apakah Roti
dan Anggur sungguh berubah substansinya menjadi Tubuh dan Darah Kristus pada saat kata-kata konsekrasi diucapkan, dan apakah Kristus
sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus. Saat itu, ketika imam mengucapkan kata-kata konsekrasi, hosti secara ajaib berubah menjadi daging dan anggur
berubah menjadi darah. Imam sungguh terkejut. Ia menangis penuh sukacita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan ketika ia telah tenang kembali, ia berseru kepada umat yang berkumpul sekeliling altar, katanya “O saksi-saksi yang berbahagia, kepada siapa Allah
yang Terberkati, untuk menghalau ketidakpercayaanku, telah bersedia menyatakan Diri-Nya dengan nyata di hadapan mata kita Mari, saudara-
saudaraku, kita mengagungkan Allah kita, yang begitu dekat kepada kita. Lihatlah Daging dan Darah Kristus kita yang Terkasih
”. Segera sesudah mukjizat terjadi, Darah mengental menjadi lima gumpalan darah yang
berbeda ukuran, tetapi Daging tetap tak berubah. Uskup Agung memerintahkan agar dilakukan penelitian. Kesaksian para saksi dicatat.
Daging dan Darah tampak seperti Daging dan Darah manusia. Bapa Uskup Agung mengirimkan neraca untuk menimbang berat gumpalan darah:
masing-masing gumpalan ditimbang dan didapati bahwa berat masing- masing sama dengan yang lainnya meskipun berbeda ukurannya. Pada
akhirnya, Daging dan gumpalan Darah ditempatkan dalam sebuah wadah reliqui khusus yang terbuat dari gading, tetapi tidak disegel kedap udara.
Para pejabat Gereja memaklumkan mukjizat meskipun dokumen aslinya hilang pada abad ke enambelas.
4 Pengungkapan pengalaman : Peserta diajak untuk mendalami cerita di atas dengan beberapa pertanyaan?
Ceritakan mujizat Ekaristi yang terjadi di Luciano? Apakah BapakIbu dan saudarasaudari juga menyadari bahwa Yesus
sungguh hadir dalam Perayaan Ekaristi? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI