Gambaran Umum Perusahaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah HI Tech Mall

Hi Tech Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan yang didirikan oleh PT Sasana Boga pada tahun 1987. Pada awalnya HI Tech Mall diberi nama THR Mall sebab Mall tersebut dibangun disamping Taman Hiburan Rakyat yang sangat terkenal karena sudah dua puluh tahun warga surabaya atau setiap orang yang berpergian ke surabaya pasti mengunjungi tempat yang terletak di jalan Kusuma Bangsa depan makam pahlawan yang menyediakan aneka hiburan. THR Mall baru beroperasi pada tahun 1989. Pada Tahun pertama sesuai dengan harapan perjalanan bisnis mall tersebut sangat mulus. Banyak perusahaan yang tertarik berinvestasi di sana. Apalagi PT Sasana Boga berhasil menarik dua anchor tenant terpopuler saat itu yaitu Matahari Departemen Store dan Ramayana Departement Store. Namun kesuksesan itu hanya terjadi pada tahun pertama, pada tahun kedua pengunjung mulai menurun. HI Tech Mall kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan di tengah kota seperti Tunjungan Plaza. Pada tahun 1994, bukan hanya jumlah pengunjung yang menyusut. Banyak pula penyewa stan yang pergi karena penjualan sepi. Padahal waktu itu Sasana Boga telah aktif mengadakan program direct selling dan promosi. 47 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengunjung sempat datang kembali tetapi hanya sebulan setelah itu pengunjung semakin sedikit. Sasana Boga semakin sering melakukan promosi namun makin lama jumlah pengunjung semakin surut dan mall hanya diisi pemilik dan pegawai tenant. Pada akhir 1995, jumlah tenant yang bertahan pun bisa dihitung. Akibatnya pemasukan sewa stan tidak mampu menutup biaya operasional Sasana Boga yang mempunyai 300 pegawai. Pada tahun 1996 berusaha merevitalisasi mall dengan konsep baru. Nama THR Mall diubah menjadi Surabaya Mall serta menarik empat anchor tenant seperti Mega Mall, Ramayana, Rosita, dan Orchid, namun strategi itu pun tidak mampu juga menarik jumlah pengunjung yang datang. Pada tahun 1999 merupakan situasi yang terburuk karena satu- satunya tenant yang diandalkan, yakni Mega Mall jaringan perusahaan ritel fashion milik PT Matahari Putra Prima juga memutuskan keluar. Tahun itu merupakan masa yang berat hanya menyisakan tenant komputer dilantai dua, jumlahnya juga tidak banyak, akibatnya gedung Mall itu tampak kosong. Kondisi semakin burukketika general manager GM Sasana Boga yang berkebangsaan India mengundurkan diri. Dalam kondisi kritis manajemen menunjuk Ruddy yang pada saat itu menjabat sebagai assisten GM untuk mengambil alih kendali perusahaan yang akan karam. Pilihan tersebut ternyata tepat. Berbeda dengan GM yang sebelumnya, Ruddy berani mengambil resiko dengan mengajukan konsep baru untuk mereposisi Mall sebagai penjualan TI. Alasannya belum ada pusat perbelanjaan serupa yang menekuni bisnis TI. Pada awalnya ide tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dianggap tidak masuk akal dan diremehkan oleh orang karena mereka beranggapan menjual baju tidak laku apalagi menjual komputer. Namun karena pimpinan Sasana Boga juga sudah menyerah dengan masa depan Surabaya Mall, akhirnya Ruddy diberi kesempatan. Sebagai langkah awal Ruddy menganti nama Surabaya Mall dengan HI Tech Mall, dalam konsepnya HI Tech Mall bukan sekedar Mall tetapi supermarket yang besar lengkap dengan pedagang, distributor, dan vendor principal di dalamnya. Memang diakui tidak mudah untuk menarik pedagang, distributor, dan vendor principal. Hal itu dikarenakan pebisnis selalu berpikir untung dan rugi. Karena itu, pihaknya berkomitmen menjalani bisnis TI, sehingga pengusaha percaya bisnisnya dapat tumbuh di HI Tech Mall. Promosi semakin sering dilakukan untuk memperkuat brand sebagai pusat TI. Pelan tetapi pasti, inovasi Ruddy di HI Tech Mall membawa hasil. Setiap tahun jumlah tenant produk TI semakin berkembang. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2004 ke 2005 yakni sampai dua kali lipat atau menjadi 400 toko. Apalagi pada saat itu permintaan produk TI semakin meningkat. Para vendor mulai tertarik untuk membuka kantor, showroom, dan layanan purnajurnal. Sebab mereka menilai market di HI Tech Mall sudah sangat maju. Meskipun sudah terisi penuh, sebagai pengelola ruddy aktif menyelenggarakan workshop untuk mengedukasi masyarakat, bukan hanya dari kalangan pendidikan dan masyarakat umum tetapi juga untuk pelatihan bagi pengusaha kecil dan menengah, sebab Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. masyarakat yang mengerti teknologi nantinya akan membutuhkan dan membeli produk TI.

4.1.2. Fasilitas Perusahaan

1. Lantai Dasar  Pusat Handphone Lebih dari 70 stand menyediakan berbagai macam merek handphone terbaru, tercanggih serta beragam aksesoris yang menarik.  Pusat CD Untuk pengunjung yang gemar melengkapi koleksi CD, di HI Tech Mall ini juga tersedia dengan lengkap, berbagai jenis CD CD program instaler, Mp3, CD game, DVD dengan harga murah dan terjangkau. 2. Lantai 2  Showroom dan Service Center Di HI Tech Mall juga menjadi tempat bernaung showroom dan service centre produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Samsung, Philips, Relion, Motherboard ASUS, Gigabyte, dan lain- lain.  HI Tech Mall secara rutin selalu mengadakan sebuah pelatihan workshop mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. Workshop ini akan banyak membantu masyarakat yang kurang mengerti bagaimana mengaplikasikan suatu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. teknologi agar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Adapun penyelenggaraan workshop tersebut selalu bekerjasama dengan pihak lain yang berkompeten. Seperti majalah Komputer Aktif, Tabloid Pc plus, dan Klas Komunitas Linux Arek Surabaya. 3. Lantai 3  Vendor Hardware dan Sofware HI Tech Mall telah dikenal sebagai pusat perdagangan TI terbesar di Indonesia Timur. Tak kurang dari 500 tenant sudah bergabung di dalamnya. Dari total tenant tersebut 30 persen merupakan vendor resmi software dan hardware komputer, showroom dan service center dari merek-merek terkemuka, sedangkan sisanyaterdiri dari para distributor dan retailer. HI Tech Mall showroom dan service centre menawarkan produk komputer yang terkemuka seperti monitor GTC, LG, Acer, HP Store, Prolink, ASUS, Msi, Gigabyte, Epson, Canon, Thosiba, Apple, Kodak, Nikon, Pinnacle, AOC.

4.1.3. Lokasi Perusahaan

HI Tech Mall surabaya merupakan pusat penjualan produk TI dengan luas areal 26.000 m2 yang beralamatkan di Jln Kusuma Bangsa Surabaya, depan makam pahlawan. Karena kondisi gedung yang cukup luas sehingga gedung ini memiliki tiga lantai yang saat ini ditempati lebih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari 500 stan. Selain sebagai tempat penjualan produk TI, HI Tech Mall juga sering menyelenggarakan workshop oleh karena itu banyak masyarakat dari berbagai kalangan dan dari berbagai daerah datang untuk mengunjungi HI Tech Mall karena merupakan pusat perbelanjaan dengan letak yang srategis serta terlengkap dan terbesar di jawa timur yang menjual produk TI.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian