C. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
Keberhasilan seseorang dalam mencapai prestasi akademiknya tidak terlepas dari bagaimana siswa memiliki keterampilan-keterampilan
dalam menunjang kegiatan akademiknya. The Liang Gie 1995 berpendapat ada beberapa keterampilan yang dapat menunjang
keberhasilan di dalam akademiknya diantaranya adalah : 1 keterampilan
mengikuti pelajaran, 2 keterampilan mencatat bacaan, 3 keterampilan menggunakan perpustakaan, 4 keterampilan menempuh ujian, 5
keterampilan melakukan konsentrasi, 6 keterampilan menghafal pelajaran, 7 keterampilan mengelola waktu.
Dari ketujuh keterampilan akademik pada mahasiswa yang diutarakan oleh The Liang Gie 1995, maka peneliti hanya memilih
beberapa keterampilan saja yang dirasa cocok dalam tugas perkembangan siswa SMP bukan pada kalangan mahasiswa.
Keterampilan-keterampilan akademik menurut The Liang Gie 1995 antara lain adalah:
a. Keterampilan Mengikuti Pelajaran
Kewajiban yang pertama seorang siswa adalah masuk sekolah mendengarkan penjelasan dari guru. Memperhatikan dan mengikuti
secara tertib ketika mendapat penjelasan dari guru dengan baik maka informasi yang disampaikan oleh guru dapat diserap juga dengan
baik. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika mengikuti
pelajaran di dalam kelas. Diantaranya fisik, emosi, dan intelektual. Artinya siswa yang secara sadar mempersiapkan jasmaninya agar
segar bugar sehingga dapat mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah. Pertama, mempersiapkan jasmani agar tetap segar dan bugar
adalah mengatur jam tidur yang cukup, sehingga keesokan harinya penuh semangat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna
menjaga jasmani agar tetap segar seperti tidur malam tidak lebih dari jam 21.00 kemudian bangun pukul 05.00 pagi dan jangan lupa
sarapan pagi sebelum berangkat sekolah. Kedua
, persiapan emosional. Artinya yang dilakukan berwujud suatu hasrat yang sungguh-sungguh dari dalam diri untuk
mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan baik. Sebelum berangkat ke sekolah siswa perlu bersikap positif terhadap penjelasan yang akan
diterimanya di sekolah. Menyakini bahwa gurunya mengajar dengan metode yang menyenangkan dan tidak membosankan, ruang kelasnya
menyejukkan. Oleh sebab itu setiap siswa perlu membina suatu keterkaitan emosional yang positif terhadap semua pelajaran dan
gurunya.
Ketiga , persiapan intelektual. Persiapan emosional dapat
diperkuat dengan persiapan intelektual. Artinya, persiapan ini berupa usaha untuk membaca buku pelajaran wajib atau yang buku-buku
yang relevan sebelum mengikuti pelajaran di kelas. b.
Keterampilan Mencatat Seorang siswa yang cerdas memiliki cara sendiri dalam
mencatat. Menurut The Liang Gie 1995:8 mencatat adalah suatu seni, karena di sini ia harus menggabungkan kecakapan
mendengarkan suatu uraian secara cermat, menangkap uraian itu dengan baik, mengolahnya dalam pikiran, dan mengeluarkan kembali
secara ringkas di atas kertas. Teknik membuat catatan yang baik ialah menuliskan kalimat
topik yang utuh dengan tulisan tangan yang sejelas mungkin. Memetakan pikiran maind map juga bisa direkomendasikan untuk
para siswa sebagai salah satu metode untuk membuat catatan dengan baik.
c. Keterampilan Menempuh Ujian
Ujian merupakan suatu persyaratan yang harus ditempuh oleh setiap siswa untuk dapat meninggalkan kelas atau menuju jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan dari ujian dan penilaian antara lain: pertama, mendorong agar siswa melakukan secara teratur,
mengulangi bahan-bahan pelajarannya, dan menanamkan dalam pikirannya sebagai pengetahuan yang telah dipelajari. Kedua,
mengukur dan menilai pengetahuan dan kemajuan study siswa untuk menentukan apakah ia dapat melanjutkan studinya dalam jenjang
yang lebih tinggi. Ketiga, sebagai bahan evaluasi oleh guru dari hasil ujian siswanya pokok bahasan mana yang memerlukan perbaikan
dalam pengajaran berikutnya. d.
Keterampilan Mengelola Waktu Belajar Harry Shaw The Liang Gie:1995 menegaskan bahwa
“Learning to use time is a valuable acquired skill, one that will pay dividends not only in studying but all through life.
In fact, the ability to use time efficiently may well be one of
the most significant achivements of your enteri life” Belajar
menggunakan waktu
merupakan suatu
keterampilan perolehan yang berharga, keterampilan yang memberikan keuntungan-keuntungan tidak hanya dalam
studi, melainkan
sepanjang hidup.
Sesungguhnya, kemampuan menggunakan waktu secara efisien dapat
merupakan salah satu prestasi yang terpenting dari seluruh hidup anda
Secara sederhana dapatlah dirumuskan pengertin waktu sebagai kesempatan langgeng yang tersedia dalam alam semesta
untuk manusia yang berprestasi. Alam semesta menyediakan waktu secara terus-menerus
secara abadi untuk manusia melakukan apa saja dan mencapai sesuatu prestasi selama hayatnya. Waktu
bukanlah semacam barang konsumsi yang akan habis kalau dipergunakan terus.
Salah satu kelemahan sebagian besar siswa adalah kesukaran dalam mengatur waktu untuk studi. Mereka sering
mengeluh kekurangan waktu untuk studi. Padahal sesungguhnya
mereka kurang memiliki keteraturan dan kedisiplinan untuk mempergunakan waktunya secara efisien. Mereka lebih cenderung
membuang atau mengulur-ulur waktu untuk membicarakan sesuatu hal yang kurang penting dalam studinya.
Dari beberapa keterampilan yang sudah dipaparkan di atas, disimpulkan bahwa untuk dapat memperoleh kesuksesan di dalam
bidang akademik diperlukan sebuah keterampilan. Keterampilan tersebut tidak dapat dipilih mana yang paling penting, karena
semuanya keterampilan tersebut saling mendukung satu dengan yang lainnya. Apabila keterampilan tersebut dilaksanakan secara
teratur dan disiplin maka hasilnya akan lebih maksimal
D. Layanan Bimbingan untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa dalam