melakukannya dengan memisahkan letak bahan baku yang mudah terbakar dengan sumber api.
Sedangkan yang dimaksud fire protection adalah tindakan perlindungan terhadap sumber yang dapat mengakibatkan api. Pada perusahaan ini tindakan fire protection yang
dilakukan adalah dengan memberikan penutup pada panel listrik, menyediakan racun api berupa alat pemadam api ringan, pada jarak tertentu dilantai pabrik atau pada daerah yang
mudah terjadi kebakaran seperti distasiun pembuatan busa.
2.8. Waste Treatment
Setiap perusahaan perlu memperhatikan masalah limbah. Limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung terdiri dari potongan busa, potongan kain quilting dan
serpihan kawat. Masing-masing dikelola dengan cara yang berbeda. Limbah berupa potongan busa dan potongan kain quilting dijual kapada pedagang
kecil dan masyarakat sekitar perusahaan untuk dijadikan bantal dan limbah berupa serpihan kawat dikumpulkan ditempat penampungan sementara yang selanjutnya dijual pada industri
kecil dan hasil dari penjualan ini digunakan perusahaan sebagai dana kemanusiaan tambahan
untuk para karyawan.
2.9 . Maintenance
Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja untuk
mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahaan pada saat proses peoduksi berlangsung. Perawatan ini ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga
tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau peralatan yang dapat mengakibatkan cacat pada produk dan keterlambatan waktu penyelesaian produk yang berakibat pada
keterlambatan waktu pengiriman.
Proses maintenance terbagi atas 2 jenis, maintenance yang dilakukan secara berkala sesuai periode waktu tertentu, dan maintenance yang dilakukan sebagai penanggulangan
kerusakan. Pada perusahaan ini proses maintenance dilakukan secara berkala hanya saja
frekuensinya masih sangat jarang yaitu sebulan sekali.
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi motivation berasal dari bahasa Latin, yakni movere, yang berarti menggerakkan to move. Para manajer perlu memahami proses-proses psikologikal apabila
mereka berkeinginan untuk membina karyawan mereka supaya berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.
1
1
Winardi. 2007. Motivasi dan Pemotivasian. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya.
Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional Silalahi, 2002. Menurut
RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh
stimulus kekuatan, intrinsik yang ada pada individu yang bersangkutan. Stimulus eksternal mungkin dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi
individu terhadap stimulus tersebut Supriyono,2003. Rumusan lain tentang motivasi yang diberikan oleh Stephen P. Robbins dan Mary
Coulter dalam Winardi, yang dimaksud dengan motivasi karyawan adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian, yang dikondisi
oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu Winardi, 2001.
Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong atau penggerak yang diberikan
pimpinan kepada karyawan dengan maksud agar karyawan mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.
3.2. Tujuan Pemberian Motivasi