BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Suatu organisasiperusahaan dapat berdiri apabila memiliki semua sumber daya yang dapat membangun perusahaan. Sumber daya tersebut terdiri atas 6M yaitu men manusia,
money modal, methode metode, machines mesin-mesin, materials bahan baku dan
market pemasaran. Salah satu sumber daya yang penting dari beberapa sumber daya
tersebut adalah sumber daya manusia dimana manusia yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap organisasi yang dapat memberikan kontribusi keuntungan buat perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan terletak pada bagaimana mengelola sumber daya manusia SDM yaitu mulai dari tahapan perekrutan, seleksi, penempatan, pengembangan
sampai dengan berakhirnya karir yang bersangkutan. Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
mencapai produktivitas kerja yang tinggi Hasibuan, hal 92. Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat kerja bagi karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang
baik antara karyawan dan pimpinan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal.
Pada dasarnya setiap perusahaan, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mau bekerja giat dan mencapai hasil kerja yang
optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya, disinilah pentingnya peranan motivasi untuk
mendorong semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Teori motivasi harapan yang dikembangkan Vroom merupakan teori mengenai proses motivasi kerja. Teori motivasi kerja ditekankan pada proses yang terjadi mulai dari timbulnya
kebutuhan sampai tercapainya tujuan dan penghargaan yang diinginkan. Teori harapan atau Expectancy Theory
membantu menjelaskan mengapa banyak karyawan yang tidak termotivasi pada pekerjaan mereka sehingga tidak memberikan yang terbaik dari potensi
yang mereka miliki. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembuatan springbed. Mengingat motivasi sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan, maka perlu diusahakan agar motivasi kerja karyawan lantai produksi PT. Cahaya
Kawi Ultra Polyintraco dapat ditingkatkan. Secara kualitatif, penurunan motivasi kerja dapat diindikasikan dari adanya absen pura-pura sakit, kurangnya perhatian karyawan dalam
bekerja yang merupakan bentuk kegelisahan seperti kecenderungan untuk memperlambat pekerjaan. Secara kuantitatif, indikasi adanya penurunan motivasi kerja ditunjukkan oleh
tingginya tingkat absensi karyawan PT. Cahaya Kawi Polyintraco yang dapat dilihat pada Lampiran 1.
Data tingkat absensi karyawan menunjukkan besarnya angka persentase karyawan yang absen dalam kurun waktu 1 tahun cukup memprihatinkan tiap bulannya yaitu 36,22
dan tingkat kehadiran hanya 63,78. Besarnya angka persentase karyawan yang absen dapat menjadi indikator penurunan motivasi kerja karyawan. Untuk memperjelas tingkat motivasi
kerja karyawan di PT. Cahaya Kawi Polyintraco perlu dilakukan pengukuran motivasi kerja karyawan. Pengukuran tingkat motivasi tenaga kerja dilakukan dengan menggunakan
Expectancy Theory Teori Harapan. Teori harapan mengemukakan bahwa pengukuran sikap
para tenaga kerja bermanfaat untuk membuat diagnosis permasalahan motivasi kerja. Teori harapan juga menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk giat bekerja
dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik antara apa yang ia
inginkan dan butuhkan pada hasil pekerjaannya itu. Pengukuran dengan teori ini dipilih karena teori ini hanya membahas secara umum tentang motivasi sehingga tidak sulit
diterapkan pada karyawan dan hasil dari pengukuran ditunjukkan dengan angka sehingga tingkat motivasi kerja dapat terlihat jelas.
1.2. Perumusan Masalah