Tabel 4.15. Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson
Ket: signifikan
4.4. Hasil Uji Statistik Multivariat
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel tanggung jawab, pengakuan, komitmen pemimpin, insentif, dan kondisi kerja dapat
dilanjutkan ke a
nalisis multivariat regresi linier berganda karena ρ-value0,25.
Hasil uji statistik regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95 α=0.05 menunjukkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pengakuan
ρ=0,002, insentif ρ=0,004, dan kondisi kerja ρ=0,041 terhadap kinerja perawat pelaksana di
instalasi rawat inap rumah sakit karena nilai ρ0,05. 2.
Tanggung jawab ρ= 0,632, dan komitmen pemimpin ρ= 0,556 tidak memiliki
pengaruh yang bermakna terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit karena nilai ρ0,05.
3. Nilai koefisien determinasi R Square adalah 0,708 artinya tanggung jawab,
pengakuan, insentif, dan kondisi kerja memberikan pengaruh hanya sebesar 70,8 terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSU IPI
Medan, sedangkan sisanya 29,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
No Variabel
Correlation Coefficient r Significant p
1. Tanggung jawab
0,508 0,000
2. Pengakuan
0,794 0,000
3. Komitmen pemimpin
0,526 0,000
4. Insentif
0,770 0,000
5. Kondisi kerja
0,703 0,000
Universitas Sumatera Utara
termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung F=30,012
dan ρ=0,0000,05. 4.
Model persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = -0,239 + 0,495X
1
+ 0,461 X
2
+ 0,284 X
3
Keterangan: Y = variabel kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit
X
1
= variabel pengakuan
X
2
= variabel insentif X
3
= variabel kondisi kerja Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa :
1. Apabila dinaikkan satu poin variabel pengakuan, maka variabel kinerja perawat
pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit akan meningkat sebesar 0,495 kali. 2.
Apabila dinaikkan satu poin variabel insentif, maka variabel kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit akan meningkat sebesar 0,461 kali.
3. Apabila dinaikkan satu poin variabel kondisi kerja, maka variabel kinerja perawat
pelaksana di instalasi rawat inap RSU IPI Medan akan meningkat sebesar 0,284 kali.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No
Variabel Taraf
Signifikan B
R R Square
ρ Value
1 Konstanta
-0,239 0,708
0,684 0,000
2 Tanggung jawab
0,632 -0,092
3 Pengakuan
0,002 0,495
4 Komitmen
pemimpin 0,556
-0,099
5 Insentif
0,004 0,461
6 Kondisi kerja
0,041 0,284
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan, insentif dan kondisi
kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit, sedangkan variabel tanggung jawab dan komitmen
pemimpin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit.
5.1. Variabel Motivasi Kerja Perawat yang Berpengaruh Terhadap kinerja
Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit 5.1.1. Variabel Pengakuan
Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa pengakuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi
rawat inap rumah sakit ρ=0,002 α=0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian Juliani 2007, di RSU dr. Pirngadi Medan
bahwa pengakuan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat. Hal ini juga didukung oleh penelitian Siregar 2008, di RSUD Swadana Tarutung Tapanuli
Utara bahwa pengakuan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Demikian juga penelitian Sihotang 2006, di Rumah Sakit Dolok Sanggul yang meneliti pengaruh motivasi terhadap produktifitas kerja perawat menunjukkan
bahwa pengakuanstatus perawat berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat.
Universitas Sumatera Utara