44
dan sebagainya. Sebagai pusat pengembangan wilayah di Sumatera Utara, Kota Medan memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang perekonomian sebagai
komunikasi, perbankan, dan jasa-jasa perdagangan lainnya, bahkan juga dapat diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
4.1.2 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara
Setiap tahun gambaran perekonomian Sumatera Utara diwarnai dengan berbagai perkembangan berdasarkan berbagai indikator ekonomi. Perkembangan
ini dapat terlihat pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997 atau 1998 perekonomian Sumatera Utara tidak terlalu buruk. Misalnya pertumbuhan ekonomi tahun 1989
sebesar 9,91. Pada saat ini kontribusi dari sektor ekonomi cukup berkembang, selanjutnya mengalami sedikit penurunan walaupun tidak signifikan, hingga pada
tahun 1996 kembali pada posisi 9,0 jauh melebihi target yang ditetapkan sebesar 8,5. Hal ini diakibatkan peranan dari beberapa sektor ekonomi seperti pertanian,
industri, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi. Namun sejak krisis ekonomi melanda perekonomian Indonesia, terjadi
perubahan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Perekonomian mengalami perlambatan. Dampak krisis moneter yang berlangsung sejak semester
II tahun 1997 sampai dengan semester I tahun 1998 tersebut berpengaruh terhadap perekonomian misalnya terlihat dari terdepresiasinya nilai rupiah terhadap dollar,
inflasi yang melonjak hingga posisi 40,79 pada semester I tahun 1998, meningkat dari tahun 1997 yang berada pada level 9,96.
Universitas Sumatera Utara
45
Disamping itu, pengaruh dari sektor ekonomi juga turut mempengaruhi perekonomian Indonesia yang selanjutnya berpengaruh terhadap perekonomian
Sumatera Utara,seperti terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan kondisi politik yang tidak stabil.
Dalam perkembangan selanjutnya, aktivitas perekonomian Sumatera Utara berusaha bangkit dengan perbaikan berbagai indikator ekonomi yang nantinya
akan mempengaruhi Sumatera Utara ke arah yang lebih baik. Seperti yang terjadi pada tahun 2003 sampai tahun 2004, pertumbuhan ekonomi tahun 2004 tumbuh
5,74 lebih tinggi dari tahun 2003 yang sebesar 4,31, disamping itu indikator ekonomi Sumatera Utara relatif mengalami perbaikan, sehingga turut
mempengaruhi roda perekonomian Sumatera Utara secara keseluruhan. Begitu juga memasuki tahun 2005, tidak terlalu banyak mengalami perubahan dari tahun
2003 walaupun sedikit diwarnai perkembangan yang cukup ketat akibat kebijakan pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak BBM.Pada tahun 2005 terjadi
penurunan ekonomi dari tahun sebelumnya. Beberapa indikator ekonomi tersebut dapat dilihat dari:
a. Laju Inflasi