55 Dalam perencanaan ultimate, kecuali untuk balok yang diberi selubung beton,
seluruh gaya geser horizontal pada bidang kontak antara balok kayu dan beton harus disalurkan oleh penghubung-penghubung geser. Untuk aksi komposit di mana
beton mengalami gaya tekan akibat lentur, gaya geser horizontal total yang bekerja pada daerah yang dibatasi oleh titik-titik momen positif maksimum dan momen nol
yang berdekatan harus diambil sebagai nilai terkecil dari: 1 0,85 f’c Ac;
2 Aw.fb; 3 Σ Qn.
Untuk aksi komposit penuh, besarnya gaya geser horizontal ditentukan oleh Aw.fb atau 0,85.f’c dan jumlah penghubung geser yang
diperlukan antara titik momen nol dan momen maksimum adalah
= ℎ
Dimana : N
= jumlah penghubung geser Vh
= gaya geser horizontal Qn = kuat nominal penghubung geser
b. Penempatan Paku Berdasarkan Metode Ultimate
Penempatan paku dilakukan menurut penempatan paku, dimana kekutan paku Z diambil sebagai nilai terkecil dari nilai-nilai yang dihitung
menggunakan semua persamaan pada Tabel II.9 dan dikalikan dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara
56 alat pengencang n. Untuk sambungan yang terdiri atas tiga komponen
sambungan dengan dua irisan , tahanan lateral acuan diambil sebesar dua kali tahanan lateral acuan satu irisan yang terkecil.
Tabel II.9 Tahanan lateral acuan satu paku Z untuk satu alat
pengencang dengan
satu irisan
yang menyambung dua komponen
Catatan : a.
es em
e
F F
R =
b.
e
F Kuat tumpu kayu = 114.45
84 .
1
G
Nmm²
Moda kelelehan Persamaan yang berlaku
Is Z
D es
s
K F
t D
3 .
3 =
IIIm Z
: ,
2 1
3 .
3
1
dengan R
K F
p D
k
e D
em
+ =
2 2
1
3 2
1 2
1 2
1 p
F D
R F
R k
em e
yb e
+ +
+ +
− =
IIIs Z
: ,
2 3
. 3
2
dengan R
K F
t D
k
e D
em s
+ =
2 2
2
3 2
1 2
1 2
1
s em
e yb
e e
t F
D R
F R
R k
+ +
+ +
− =
IV Z
1 3
2 3
. 3
2 e
yb em
D
R F
F K
D +
=
Universitas Sumatera Utara
57 dimana G adalah berat jenis kayu kering oven
c. p
= Kedalaman penetrasi efektif batang alat
pengencang pada komponen pemegang lihat
Gambar II.11
d.
D
K = 2.2
untuk D ≤ 4.3 mm, = 0.38 D + 0.56
untuk 4.3 mm D 6.4 mm = 3.0
untuk D ≥ 6.4 mm e.
yb
F = kuat lentur paku lihat Tabel II.6
Nilai kuat lentur paku dapat diperoleh dari supplier atau distributor paku. Untuk jenis paku bulat pada umumnya, kuat lentur paku dapat dilihat
pada Tabel II.10 Kuat lentur paku menurun dengan semakin meningkatnya diameter paku. Dimensi paku yang meliputi diameter, panjang, dan angka
kelangsingan dapat dilihat pada Tabel II.11. Tabel II.10 : Kuat lentur paku untuk berbagai diameter paku bulat
Sumber : Dasar Perencanaan Sambungan Kayu
Diameter Paku Kuat Lentur Paku,
yb
F
≤ 3.6 mm 689 Nmm²
3.6 mm D ≤ 4.7 mm 620 Nmm²
4.7 mm D ≤ 5.9 mm 552 Nmm²
5.9 mm D ≤ 7.1 mm 483 Nmm²
Universitas Sumatera Utara
58 7.1 mm D ≤ 8.3 mm
414 Nmm² D 8.3 mm
310 Nmm²
Tabel II.11 Berbagai Ukuran Diameter dan Panjang Paku
Nama Paku Diameter Paku
mm Panjang Paku
mm λ
2”BWG12 2.8
51 18
2.5”BWG11 3.1
63 20
3”BWG10 3.4
76 22
3.5”BWG9 3.8
89 23
4”BWG8 4.2
102 24
4.5”BWG6 5.2
114 22
Angka kelangsingan : panjang paku dibagi diameter paku
c. Tahanan Lateral Terkoreksi