Aspek Pengukuran 1. Aspek Pengukuran Variabel Independen Gambaran Umum Puskesmas Amplas 1. Data Geografis

c. Tidak baik, bila peran yang dilakukan PMO sangat baik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. 6. Kepatuhan berobat adalah ketaatan responden dalam menelan obat, mengambil obat dan melakukan pemeriksaan dahak sesuai jadwal yang telah ditentukan dan menaati segala nasihat dari petugas kesehatan. Dibedakan menjadi 2 kategori : a. Patuh, bila responden selalu mengambil obat sesuai jadwal yang ditentukan, selalu menelan obat dan memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan. b. Tidak patuh, bila responden tidak mengambil obat sesuai jadwal yang ditentukan, tidak menelan obat dan tidak memeriksakan dahak sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen Aspek pengukuran variabel independen terdiri dari pengetahuan penderita TB Paru, faktor pelayanan kesehatan Ketersediaan OAT, penyuluhan kesehatan dan sikap petugas kesehatan dan pengawas menelan obat. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini: Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen Variabel ∑Indi kator Kategori Jawaban Bobot Kriteria Skor Skala Ukur Pengetahuan 9 a. Tahu b. Tidak tahu 2 1 a. Baik b. Cukup baik c. Tidak baik 15-18 12-14 9-11 Interval 30 Universitas Sumatera Utara Ketersediaan OAT 1 a. Tersedia b. Tidak tersedia Ordinal Penyuluhan kesehatan 5 a. Pernah b. Tidak pernah 2 1 a. Baik b. Cukup baik c. Tidak baik 9-10 7-8 5-6 Interval Sikap petugas kesehatan 5 a. Ya b. Tidak 2 1 a. Baik b. Cukup baik c. Tidak baik 9-10 7-8 5-6 Interval Pengawas Menelan Obat 5 a. Ya b. Tidak 2 1 a. Baik b. Cukup baik c. Tidak baik 9-10 7-8 5-6 Interval

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen

Aspek pengukuran pada variabel ini adalah kepatuhan berobat penderita TB Paru. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel.3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen Variabel ∑ Indikator Kategori Jawaban BoBot Kriteria Skor Skala Ukur Kepatuhan Berobat 4 a. Ya b. Tidak 2 1 a. Patuh b. Tidak patuh 6-8 4-5 Interval 3.7. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yaitu untuk membuktikan pengaruh pengetahuan penderita TB Paru, faktor pelayanan kesehatan dan pengawas menelan obat terhadap tingkat kepatuhan berobat di Puskesmas Amplas Kota Medan Tahun 2011 dengan model persamaan sebagai berikut : 31 Universitas Sumatera Utara Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +........b n X n Keterangan : Y = variabel dependen X = variabel independen a = Konstata b = Koefisien regresi Yasril, 2009. 32 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Puskesmas Amplas 4.1.1. Data Geografis Puskesmas Amplas terletak di Jalan Garu II-B Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Luas wilayah kerja Puskesmas Amplas sekitar 1.377,3 Ha, mencakup 7 kelurahan yaitu Kelurahan Harjosari I, Kelurahan Harjosari II, Kelurahan Timbang Deli, Kelurahan Amplas, Kelurahan Siti Rejo II, Kelurahan Siti Rejo III dan Kelurahan Bangun Mulia. Letak wilayah kerja Puskesmas Amplas memiliki batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Tanjung Morawa. c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai. d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Patumbak.

4.1.2. Data Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Amplas sebanyak 134.303 jiwa. Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dan jumlah Kepala Keluarga KK terbanyak terdapat di Kelurahan Harjosari I dengan 37.282 jiwa dan 7.097 KK. Jumlah lingkungan terbanyak dan wilayah terluas terdapat di Kelurahan Harjosari II yaitu 17 lingkungan dengan luas 459 Ha. 33 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas Tahun 2009. Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah KK Jumlah Lingkungan Luas Ha Amplas 15.152 2.936 6 80 Siti Rejo II 11.230 2.270 12 44,3 Siti Rejo III 14.106 2.782 9 40 Harjosari I 37.282 7.097 14 415 Harjosari II 35.289 6.801 17 459 Timbang Deli 16.864 3.783 15 285 Bangun Mulia 4.380 824 4 54 Sumber: Profil Puskesmas Amplas Tahun 2010. Mata pencaharian penduduk terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Amplas adalah sebagai pedagang sebanyak 5.729 orang, sedangkan mata pencaharian sebagai petani hanya 451 orang. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 4.2. di bawah ini: Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas Tahun 2009. Pekerjaan Kelurahan Jumlah Amplas SR.II SR.III HS.I HS.II T.Deli B.Mulia PNS 335 789 375 1366 220 194 26 3.305 Peg.Swasta 387 423 34 1630 785 117 25 3.716 ABRI 115 12 10 45 255 37 25 499 Petani 65 12 65 89 220 451 Pedagang 270 695 1.489 970 2175 84 46 5.729 Pensiunan 65 40 50 110 120 83 15 483 Sumber: Profil Puskesmas Amplas Tahun 2010. Berdasarkan Tabel.4.3. terlihat bahwa jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Amplas berjumlah 63 orang. Jenis tenaga kesehatan terbanyak adalah Bidan yaitu 19 orang. Tabel 4.3. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Amplas Tahun 2009 Jenis Tenaga Kerja Puskesmas + Puskesmas Pembantu Pustu Jumlah Induk HS Amplas

T. Deli B. Mulia

Dokter Umum 2 1 1 1 1 6 Dokter Gigi 1 1 1 1 4 34 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Lanjutan SKM Bidan 6 2 3 5 3 19 Akper 4 - 1 2 7 Perawat 4 5 2 4 1 16 Perawat Gigi 1 1 1 1 4 Apoteker 1 1 Ass. Apoteker 1 1 1 1 4 Ahli Gizi Ak. Analis 1 1 SPPH Psikolog 1 1 Jumlah 20 11 9 14 9 63 Sumber: Profil Puskesmas Amplas Tahun 2010.

4.2. Analisis Univariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan dan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru Di Puskesmas Teladan Tahun 2005

1 29 111

Hubungan Keberadaan Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keteraturan Berobat Pasien TB Paru Kasus Baru di Puskesmas Ciputat Tahun 2015

0 14 57

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 4 90

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 0 14

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 1 4

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 1 23

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015

0 2 4

Pengaruh Pengetahuan Penderita TB Paru, Faktor Penyuluhan Kesehatan, dan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Berobat di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2015 Appendix

0 0 19

View of Hubungan Pengetahuan Penderita TB Paru, Pelayanan Kesehatan dan Pengawas Menelan Obat terhadap Tingkat Kepatuhan Pasien

0 0 8