Air H Bahan Tambahan

commit to user untuk memperoleh tekstur, penampakan, dan rasa yang ideal. Semakin tinggi penggunaan gula pada selai dagng merah maka hasil selai yang dihasilkan akan semakin keras, maka dalam pembuatan selai buah naga daging merah penggunaan gula sangat sedikit karena adanya kandungan serat pangan pada buah naga daging merah.

b. Air H

2 O Air H 2 O merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mengetahui penampakan, tekstur, tingkat kerenyahan produk akhir serta cita rasa makanan. Reaksi pembentukan gel memerlukan air sebagai penentu tingkat keberhasilan produk yang diinginkan Winarno, 1992. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, dan tidak mempunyai rasa. Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, tingkat kerenyahan produk akhir serta cita rasa makanan. Reaksi pembentukan gel memerlukan air sebagai penentuan tingkat keberhasilan produk yang diinginkan Winarno, 1992. Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet bahan pangan dapat ditinjau dari kadar air, konsentrasi larutan, tekanan osmotik, kelembaban relatif berimbang dan aktivitas air. Kandungan air dalam bahan pangan akan berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya, dan hal ini sangat erat hubungannya dengan daya awet bahan pangan tersebut. Standar air yang digunakan dalam pembuatan selai menggunakan standar air minum dalam kemasan dapat dilihat pada Tabel 2.3. commit to user Tabel 2.4 Syarat Mutu Air dalam Kemasan SNI 01-3553-2006 No Kriteria uji Satuan Persyaratan Air mineral Air dimineral 1 1.1 1.2 1.3 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 21.1 21.2 21.3 21.4 21.5 21.6 22 23 23.1 23.2 23.3 23.4 23.5 Keadaan Bau Rasa Warna pH kekeruhan Zat yang terlarut Zat organik angka KmnO4 Total organik karbon Nitrat sebagai NO3 Nitrit sebagai NO2 Amonium NH4 Sulfat SO4 Klorida CL Fluorida F Sianida CN Besi Fe Mangan Mn Klor bebas Cl2 Kromium Cr Barium Ba Boron B Selenium Se Cemaran logam Timbal Pb Tembaga Cu Kadmium Cd Raksa Hg Perak Ag Kolbat Co Cemaran arsen Cemaran mikroba : Angka lempeng total awal Angka lempeng total akhir Bakteri bentuk koli Salmonella Pseudomonas aeruginosa - Unit Pt-Co - NTU mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl Koloniml Koloniml APM100ml - Koloniml Tidak berbau Normal Maks. 5 6,0-8,5 Maks. 1,5 Maks. 500 Maks. 1,0 - Maks. 45 Maks. 0,005 Maks.0,15 Maks.200 Maks.250 Maks. 1 Maks.0,05 Maks. 0,1 Maks.0,05 Maks. 0,1 Maks.0,05 Maks. 0,7 Maks. 0,3 Maks. 0,01 Maks. 0,005 Maks.0,05 Maks.0,003 Maks.0,001 - - Maks.0,01 Maks.1,0x102 Maks.1,0x105 2 Negatif100ml Nol Tidak berbau Normal Maks. 5 5,0-7,5 Maks. 1,5 Maks. 10 - Maks. 0,5 - - - - - - - - - - - - - - Maks.0,005 Maks.0,5 Maks.0,003 Maks.0,001 Maks.0,025 Maks.0,01 Maks.0,01 Maks.1,0x102 Maks.1,0x105 2 Negatif100ml Nol Keterangan : Di Pabrik Di Pasaran BSN, 2006 c. Carboxy Methyl Cellulose CMC Carboxy Methyl Cellulose CMC adalah eter asam karboksilat turunan selulosa yang berwarna putih, tidak berbau, padat, digunakan sebagai bahan penstabil, semua zat pengental dan commit to user pengental adalah hidrofil dan terdispersi dalam larutan yang dikenal sebagai hidrokoloid. Fennema, 1996. CMC merupakan turunan selulosa yang dapat larut dalam air, baik panas maupun dingin. Purvitasari 2004 menambahkan bahwa CMC merupakan koloid hidrofilik yang efektif untuk mengikat air sehingga memberikan tekstur yang seragam, meningkatkan kekentalan, dan cenderung membatasi pengembangan. CMC dibuat dari selulosa yang direaksikan dengan larutan NaOH, kemudian selulosa alkalis tersebut direaksikan dengan sodium monokloroasetat Glicksman, 2000. CMC terdiri atas molekul panjang dan cukup kaku yang mengandung muatan negatif. Molekul-molekul pada larutan merenggang karena daya tolak menolak antarsegmen rantai. Selanjutnya, rantai tolak menolak satu sama lain sehingga menghasilkan larutan yang sangat kental. CMC dalam produk makanan yang berperan sebagai pengikat air dan pengental yang akan menghasilkan tekstur produk pangan yang lebih baik. Belizt and Grosch 1999 menyatakan, penggunaan Na-CMC sebagai derivat dari selulosa antara 0,01- 0,8 akan mempengaruhi produk pangan seperti jelli buah, sari buah, mayonaise dan lain-lain. Belitz and Grosh, 1999. Hidayat 2005 menjelaskan bahwa CMC dalam bentuk murninya disebut gum selulosa, yang terdiri dari garam-garam kalsium, natrium dan ammonium. CMC merupakan polielektrolit anionik turunan dari selulosa yang digunakan luas dalam industri pangan. CMC digunakan dalam bentuk garam natrium CMC sebagai pemberi bentuk, konsistensi, dan tekstur. CMC juga berperan sebagai pengikat air, pengental, dan stabilisator emulsi. CMC memiliki rumus kimia serta rumus bangun yang dapat dilihat pada Gambar 2.3. commit to user Gambar 2.3 Rumus Kimia dan Rumus Bangun CMC Carboxy Methyll Cellulose Hidayat, 2005 Menurut Fardiaz, dkk. 1987, ada empat sifat fungsional yang penting dari Na-CMC yaitu untuk pengental, stabilisator, pembentuk gel dan beberapa hal sebagai pengemulsi. Di dalam sistem emulsi hidrokoloid Na-CMC tidak berfungsi sebagai pengemulsi tetapi lebih sebagai senyawa yang memberikan kestabilan.

d. Jeruk Nipis