commit to user
Laba modal
b. Biaya Tidak TetapVariabel
Variabel Cost
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan proses produksi. Biaya variabel terdiri dari biaya tenaga
kerja, biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya bahan bakarenergi, biaya perawatan dan perbaikan.
2. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga terendah dari produk yang tidak mengakibatkan kerugian bagi produsen. Harga penjualan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut Harga Pokok Penjualan HPP =
3. Kriteria Kelayakan Usaha
Kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah
Break Event Point
BEP
, Return On Invesment
ROI
, Net Benefit Cost
Net BC dan
Pay Back Period
PBP
a.
Break Event Point
BEP
Break Event Point
BEP adalah suatu titik keseimbangan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan
jumlah biaya yang dikeluarkan atau perusahaan tersebut tidak mengalami laba atau rugi. Jika penjualan berjumlah kurang dari
pada jumlah yang ditunjukan oleh titik ini, maka akan diperoleh kerugian bersih Umar, 2007.
b.
Return On Investment
ROI
Return On Investment
ROI adalah perbandingan antara besarnya laba per tahun dengan besarnya modal, yang dinyatakan
dalam persent per tahun. ROI = x 100 per tahun
Total biaya produksi bulan Jumlah produksi bulan
commit to user
ROI dapat dihitung berdasarkan laba kotor yaitu selisih antara hasil penjualan dengan biaya produksi keseluruhan belum
dikurangi pajak pendapatan atau berdasarkan laba bersih yaitu laba dikurangi pajak pendapatan. Demikian juga dengan besarnya
modal dapat dinyatakan sebagai modal tetap atau modal keseluruhan modal tetap dan modal kerja Umar, 2007.
c.
Net Benefit Cost
Net BC
Benefit Cost Ratio
BCR adalah nilai perbandingan antara pendapatan dan biaya. Jika nilai BC lebih besar dari 1 maka
perusahaan memenuhi salah satu kriteria untuk dikatakan layak. Jika nilai BC lebih kecil dari 1 maka perusahaan tidak layak
berdiri rugi. Jika nilai BC = 1 maka perusahaan berada dalam keadaan impas Umar, 2007.
Untuk mengkaji kelayakan proyek sering digunakan pula kriteria yang disebut benefit cost ratio-BCR. Penggunaannya
dikenal dalam mengevaluasi proyek-proyek untuk kepentingan umum atau sektor publik. Meskipun penekanannya ditujukan
kepada manfaat bagi kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial perusahaan, namun bukan berarti perusahaan swasta
mengabaikan kriteria ini Umar, 2007.
d.
Pay Out Time
POT
Metode Payback Period
PP adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
initial cash investment
dengan menggunakan arus kas. Dengan kata lain,
pay back periode
merupakan rasio antara
initial cash investment
dan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maksimum
pay back periode
yang dapat diterima.
Pay Back Periode
merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang
ditanam pada proyek. Nilai tersebut dapat berupa prosentase maupun waktu baik tahun maupun bulan.
Pay back periode
tersebut harus lebih dari nilai ekonomis proyek. Untuk industri
commit to user
pertanian diharapkan nilai tersebut lebih kecil 10 tahun atau sedapat mungkin kurang dari lima tahun Umar, 2007
commit to user
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Produksi Selai Buah Naga kulit merah daging merah dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Desember 2012 di
Laboratorium Rekayasa Proses dan Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan selai buah naga kulit merah daging merah adalah pisau stainless, blender mesin
penghancur National, wajan, baskom, dan kompor gas. Sedangkan alat yang digunakan untuk analisis sensoris adalah alat tulis, kertas borang,
sampel selai naga kulit merah daging merah. Sedangkan alat yang digunakan untuk analisis kimia selai buah naga
kulit merah daging merah adalah pipet volume 25 ml, pipet ukur 5 ml, buret 50 ml, labu takar 100 ml, erlenmeyer 250 ml, pipet volume 10 ml
dan 1 ml,
Spectrometer
uv-vis, tabung reaksi, tisu, buret.
2. Bahan
Pada proses pembuatan selai buah naga daging merah bahan yang digunakan adalah buah naga kulit merah daging merah dapat diperoleh di
Pasar Legi, dan Pasar Gede pasar buah wilayah Surakarta, jeruk nipis di peroleh di Pasar Gede,
carboxy methyl cellulose
CMC didapat di toko kimia wilayah Solo, gula pasir Gulaku dan didapat dari supermarket.
Sedangkan bahan yang digunakan untuk uji karakteristik kimia selai buah naga kulit merah daging merah adalah selai buah naga kulit merah daging
merah,reagen DPPH larutan metanol, aquadest, larutan iodine 0,01N dan indikator amilum 0,1.
25