10
menggunakan model pembelajaran STAD, penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti mengenai Peningkatan Kemampuan dan Minat Siswa dalam
Mengapresiasi Cerkak Melalui Fakta Cerita dengan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division STAD pada Siswa kelas VII MTs
Manahijul Ulum Cluwak Pati . Penelitian ini akan memperkenalkan model atau
dalam pembelajaran sastra dan ingin meningkatkan kegiatan pembelajaran sastra serta meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi crita cekak yang
selama ini berlangsung di sekolah-sekolah, khususnya di Mts Manahijul Ulum Cluwak Pati. Penelitian ini memaparkan model pembelajaran STAD dalam
pembelajaran apresiasi sastra khususnya sastra Jawa yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa di sekolah dengan menyelaraskan tujuan bahan
ajar dan amanat kurikulum.
2.2 Landasan Teoretis
Mengkaji suatu permasalahan dalam sebuah penelitian harus berbekal pada teori. Penggunaan teori harus disesuaikan dengan fokus permasalahan, penelitian
ini akan membahas tentang kemampuan mengapresiasi.
2.2.1 Pembelajaran Apresiasi Sastra
Apresiasi mengandung suatu pengertian penghargaan, pengenalan, penilaian, dan pemanfaatan sesuatu untuk kehidupan manusia. Apresiasi sastra
berarti mengenal, menyenangi, menghargai, memahami, dan menjadikan karya sastra sebagai kebutuhan hidup Sumardjo 1995:3.
Sayuti 1996:3 juga mengemukakan bahwa apresiasi sastra berarti mengenali, memahami, menikmati pengalaman dan menikmati bahasa yang
11
menjadi jelmaan pengalaman tersebut, serta hubungan antara keduanya dan dalam struktur keseluruhan yang terbentuk itu. Beliau juga menambah bahwa
apresiasi sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat
dinyatakan dalam bentuk tertulis. Melalui kegiatan apresiasi itulah akan timbul kegiatan dalam diri pembaca masyarakat untuk lebih memasuki dunia sastra,
sebagai dunia yang menyediakan alternatif pilihan untuk menghadapi permasalahan kehidupan Sayuti 1996:130.
Karya sastra ditulis untuk pembaca dan bukan pemilikan kelompok elit cendekiawan semata, maka pengalaman sastra itu tidak mungkin menggunakan
perantara. Pengalaman sastra itu merupakan proses kontak langsung antara pembaca dengan cipta sastra tersebut Gani 1988:37.
Untuk mengapresiasi karya sastra, pembaca harus mempunyai bekal, diantaranya 1 kepekaan emosi atau perasaan sehingga mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur keindahan yang terdapat dalam karya sastra, 2 pemilikan pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan masalah
kehidupan dan kemanusiaan, 3 pemahaman terhadap aspek kebahasaan, dan 4 pemahaman terhadap unsur-unsur intrinsik karya sastra. Pemilikan bekal
pengetahuan dan pengalaman dapat diibaratkan sebagai kegiatan pengasahan sehimgga pisau itu menjadi tajam dan semakin tajam, demikian juga pembaca
akan semakin sering dan akrab dengan karya sastra jika terus dilakukan kegiatan membaca sastra Aminuddin 2004:38.
12
Suyitno 1985:70 mengungkapkan bahwa apresiasi sastra seorang siswa akan berpengaruh pada peningkatan mutu pengetahuan dan kemampuan serta
penggunaan bahasa siswa, karena pembelajaran sastra di sekolah tidak terlepas dari pembelajaran menyimak, berbicara, membaca maupun menulis atau
mengarang, yang merupakan aspek-aspek kemampuan berbahasa. Pada kenyataannya, apresiasi sastra memang Pembina kepekaan siswa terhadap
estetika, kemampuan berbahasa, pengayaan khasanah kata, kesadaran sosial maupun moral. Semuanya terjadi secara evolutif-kumulatif yang kadang-kadang
tidak dirasakan secara sadar. Berdasarkan berbagai pandangan mengenai teori apresiasi sastra dapat
diselaraskan bahwa kegiatan apresiasi sastra adalah suatu kegiatan dimana seseorang mampu memahami, menikmati, dan menghargai sebuah karya sastra
yang tujuan akhirnya adalah mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam karya sastra yang berhasil diapresiasinya untuk diaplikasikan
kedunia nyatanya yakni dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, dan untuk kepentingan positif bagi dirinya sendiri.
Kemampuan mengapresiasi crita cekak adalah salah satu tujuan pembelajaran sastra di pendidikan formal. Apresiasi crita cekak adalah kegiatan
siswa dapat menghargai dan menikmati crita cekak sebagai salah satu bentuk karya sastra, diharapkan siswa mampu mencapai indikator dalam standar
kompetensi yang terdapat dalam kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Jawa yaitu siswa mampu mengapresiasi wacana sastra crita cekak secara tertulis.
13
2.2.2 Hakikat Crita Cekak