21
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan
belajar Fase 5
Evaluasi Fase 6
Memberikan penghargaan caranya membentuk kelompok belajar
dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas mereka Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya Mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
Eggen dan kauchak 1996 menjelaskan penerapan pembelajaran model STAD dilaksanakan dalam lima langkah, antara lain:
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Sebelum pelajaran dimulai, guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai, memotifasi siswa.
b. Penyajian informasi
Pada tahapan ini guru menyampaikan materi pelajaran melalui demonstrasi maupun bahan bacaan tertentu. Hal ini dapat digantikan dengan memberi
tugas kepada siswa untuk memberi materi sebelumnya atau membuat ringkasan di rumah sebelum materi diajarkan, sehingga saat siswa
berdiskusi sudah menguasai materinya.
22
c. Pembentukan Kelompok
Agar pelajaran terlaksana secara efektif, maka sebelum pembelajran berlangsung harus dibentuk kelompok terlebih dahulu. Kelompok yang
dibentuk terdiri dari empat atau lima orang dimana antara kelompok yang satu dengan yang lain kira-kira memiliki tingkat kemampuan sama. Salah
satu cara untuk membentuk kelompok yang memiliki tingkat kemampuan yang sama adalah sebagai berikut
Meranking siswa dari atas ke bawah berdasar skor pretes, skor dari materi sebelumnya, ataupun kombinasi dari keduanya.
• Membagi siswa dalam kuadran 4 bagian. • Menempatkan satu siswa dari masing-masing kuadran ke dalam
masing-masing kelompok cara yang umum digunakan adalah dengan menempatkan siswa yang memiliki skor tertinggi pada kuadran 1 dan ii
untuk dipasangkan dengan siswa yang memiliki skor terendah pada kuadran III dan IV.
Guru menjelaskan dengan sejelas-jelasnya bagaimana cara kerja model STAD dan prosedur khususnya yang mengikutinya. Guru mendemonstrasikan
secara langsung kepada siswa bagaimana cara kerjanya bersama satu kelompok terlebih dahulu.
D .Kegiatan Kelompok
Anggota kelompok menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, kemudian
mereka saling membantu satu sama lain memahami materi melalui tutorial,
23
kuis atau melakukan diskusi. Materi di olah oleh siswa sendiri bersama kelompoknya, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan memunculkan
adanya pertanyaan untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Guru membimbing kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas,
guru tidak harus ikut campur dalam diskusi kelompok karena jika guru terlalu dini ikut campur dalam kerja kelompok maka pembelajaran tidakn akan
produktif, bagaimanapun siswa perlu waktu dan kebebasan bekerja bersama kelompoknya sendiri. Pada akhir pembelajaran beberapa kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya untuk dibahas dalam diskusi kelas, siswa dapat mengajukan pertanyaan tanggapan dan memberikan jawaban sehingga
siswa dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran.
E. Pelaksanaan Evaluasi Mandiri
Selama proses pembelajaran guru melakukan evaluasi dan bimbingan, selain itupun guru mengevaluasi hasil belajar siswa mengenai materi yang
telah dipelajari dengan cara mmberikan tes tertulis. Tes tertulis ini dikerjakan secara individu adan tidak diperbolehkan kerjasama dengan siswa lain.
Evaluasi mandiri ini memiliki fungsi yaitu sebagai penilaian tradisional sebagai umpan balik guru dan siswa untuk mengetahui kemajuan
pembelajaran dan juga sebagai motivator bagi siswa untuk belajar lebih baik lagi. Hasil evaluasi pembelajaran yang berupa data tes dikelompokkan
berdasarkan interval nilai berikut ini.
24
Tabel 1. Interval Nilai Kemampuan Mengapresiasi Crita Cekak
Interval Kriteria
86 – 100 Sangat Baik
70 – 85 Baik
60 – 69 Cukup
0 – 59 Kurang
Siswa harus diingatkan bahwa baik secara kelompok maupun individu saling berkompetisi satu sama lain, namun individu hanya berkompetisi dengan hasil tes
mereka yang terdahulu.. Pembelajaran sastra dengan model pembelajaran STAD, diusahakan oleh
pengajar dan siswa, serta pengadaan bahan pengajaran harus mempertimbangkan bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya yang sesuai dengan tingkatan siswa.
2.3 Kerangka Berpikir