yang digunakan adalah S. aureus ATCC 25923 dan E. coli ATCC 25922 yang sudah diketahui sensitivitasnya.
Pemeriksaan kepekaan kuman dengan metode cakram, dianjurkan oleh WHO dengan menggunakan modifikasi Kirby-
Bauer. 4. Pemantapan Kualitas untuk Identifikasi Kuman
Dilakukan pemeriksaan sampel dalam satu kali jalan bersamaan dengan stamm kuman E. coli ATCC 25922. Dimana
berdasarkan hasil pewarnaan, yang Gram negatif batang dilanjutkan pada API 20E dan S. aureus ATCC 25923 gram
positif coccus dengan reaksi biokimia katalase dan koagulase. 5. Pemantapan Kualitas untuk Identifikasi ESBL
Dilakukan pemeriksaan sampel dalam satu kali jalan bersamaan dengan stamm kuman kontrol ESBL Klebsiella
pneumonia ATCC 700603.
3.6. ETHICAL CLEARANCE AND INFORMED CONCENT
Ethical clearance diperoleh dari Komite Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan dengan Nomor: 86KOMETFK USU2013. Inform consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian atau diwakili oleh
keluarganya yang ikut bersedia dalam penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.7. ANALISA DATA
Analisa data dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik komputerisasi program SPSS 20 for windows. Analisa data
dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat proporsi jenis kuman dan profil resistensi antimikroba terhadap bakteri penghasil ESBL
dan Non-ESBL pada pasien ISK. Untuk membandingkan jenis kuman dan profil antimikroba pada kedua ruangan tersebut,
digunakan uji Chi – Square dengan kemaknaan 5 .p 0,05.
40-41
3.8. BATASAN OPERASIONAL
a. Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli, ataupun uretra. ISK adalah istilah umum
yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme MO dalam urin
b. Urin porsi tengah adalah urin yang diperoleh dari aliran urin bagian tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis
merupakan teknik pengambilan yang paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita. Akan
tetapi resiko kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar. Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk persiapan
pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative.
Universitas Sumatera Utara
c. Bakteri penghasil ESBL adalah bakteri yang dapat menghasilkan enzim yang mempunyai kemampuan untuk
menhidrolisa antibiotoka golongan penicillin, cephalosporin generasi sati, dua dan tiga serta golongan aztreonam kecuali
cephamycin dan carbapenem. ESBL paling banyak dihasilkan oleh Enterobactericeae terutama E. coli dan K. pneumonia.
d. Resistensi Antimikroba adalah kemampuan bakteri atau mikroba menahan efek suatu antimikroba. Resistensi antimikroba timbul
ketika bakteri berubah sedemikian rupa sehingga mengurangi atau menghilangkan efektifitas dari obat, zat kimia atau agen
lain yang ditujukan untuk menyembuhkan atau mencegah terjadinya infeksi.
Universitas Sumatera Utara
3.9. KERANGKA OPERASIONAL