Prinsip Kehati-hatian Dalam Bisnis Kartu Kredit

dipandang suatu surat berharga. Sebab jika dilihat dari ke tiga fungsi surat berharga tersebut hanya fungsi yang pertama yang dipenuhi oleh kartu kredit. Yaitu fungsi sebagai alat pembayaran pengganti uang kontan. Sedangkan fungsi kedua tidak terpenuhi sama sekali. Sementara fungsi ketiga juga terpenuhi walaupun secara tidak langsung hak tagih tersebut dapat dipenuhi tetapi bukan oleh kartu kredit, melainkan oleh slip pembayaran yang telah ditandatangani oleh pemegang kartu kredit. 50

2. Prinsip Kehati-hatian Dalam Bisnis Kartu Kredit

Prinsip kehati-hatian atau dikenal dengan prudential banking seakan-akan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi lembaga perbankan, khususnya bagi pengurus dan karyawan perbankan karena seseorang kini dengan mudah dijadikan objek penyelidikan, penyidikan, dan dakwaan, dan sekaligus menjadi tersangka dalam suatu tindak pidana yang digelar oleh para penegak hukum, yang menganggap yang bersangkutan telah melakukan tindakan melanggar prinsip kehati-hatian tanpa adanya dukungan fakta dan data yang memadai, sesuai prinsip dasar tuntutan dalam ilmu hukum. Akibat lebih jauh dari sikap pegawai pegawai perbakan demikian sedikit banyak berpengaruh pada momentum laju pertumbuhan pemberian fasilitas kredit. 51 Jika melihat permasalahan demikian dengan hati yang bening dan jujur, bahasan mengenai prinsip kehati-hatian melahirkan berbagai macam ragam tafsir, 50 http:www.scribd.comdoc22370900Paper-Tentang-Kartu-Kredit, diakses 1 September 2012 51 Tri Widiono, Agunan Kredit Dalam Financial Engineering, Jakarta, Ghalia indonesia, 2009 hal 97 Universitas Sumatera Utara bias, dan artifisial. Prinsip kehati-hatian merupakan bentuk cita-cita yang paling ideal berada dalam dunia idealisme tertinggi tanpa cacat. Sebenarnya prinsip kehati-hatian adalah suatu nasihat bahwa setiap mahluk harus bersikap hati-hati. Tegasnya nasihat untuk bersikap hati-hati adalah nasihat antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Dengan demikian tidaklah tepat jika seseorang yang melanggar “nasihat” harus dianggap pelanggaran terhadap normatif hukum karena suatu nasihat bukanlah norma hukum, tetapi merupakan tingkatan tertinggi dari suatu nilai idealisme. Sekalipun dalam perkembangannya pelanggaran hukum juga dapat diartikan sebagai juga bukan hanya hukum positif yang berlaku, tetapi juga ketentuan-ketentuan internal, termasuk di dalamnya standart operasional procedure, manual, job description, dan demikian dalam setiap sangkaan atau dakwaan haruslah mendasarkan pada prinsip umum dalam melakukan lain-lain. Namun sangkaan atau dakwaan yang terlebih dahulu harus terbukti adanya delik dan baru pada unsur pertanggungjawaban. 52 Prinsip kehati-hatian juga tidak berlaku untuk suatu kebijakan yang didasarkan pada prinsip judgment rule karena doktrin judgmen rule merupakan suatu doktrin yang didasarkan pada hakikat manusia dengan segala kodratnya, dimana dalam membuat persepsi ke depan, sering mengalami suatu keadaan di mana prediksinya menjadi tidak tepat. Doktrin ini mendudukkan manusia pada proporsi yang sebenarnya, dengan segala kekuranganya mengalami kekeliruan danatau kegagalan suatu pencapaian dari harapan yang didasarkan pada prediksi sejak awal. 52 Ibid, hal. 100 Universitas Sumatera Utara Doktrin business judgment rule memberikan perlindungan kepada seseorang dari kemungkinan adanya kekeliruan yang diakibatkan oleh suatu keadaan yang wajar dan manusiawi, dengan kata lain tidak semua wrong dianggap sebagai kesalahan guility. 53 Bank Indonesia juga memandang penting program komunikasi dan sosialisasi dalam upaya mencegah praktik kejahatan kartu kredit dengan mengikutsertakan AKKI Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, YLKI Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan aparat penegak hukum. adapun wujud program ini telah dilaksanakan Kenyataan bertahun-tahun membuktikan bahwa bank merupakan simbol kepercayaan masyarakat terhadap kondisi moneter suatu negara. begitu besarnya kepercayaan masayarakat terhadap Bank , sehingga sebuah bank menderita sakit sedikit saja, pengaruhnya cukup terasa bagi sendi-sendi ekonomi negara. peran otorias moneter, seperti Bank Indonesia mutlak diperlukan guna mengawasi tingkat kesehatan suatu bank. Selain itu, menyadari masih banyaknya laporan kejahatan kartu kredit di masyarakat, Bank Indonesia menerbitkan aturan yang mewajibkan bank-bank meningkatkan fitur keamanan pada kartu kredit yang diedarkan. Salah satu fitur yang disarankan bank sentral adalah memakai teknologi chip. Diharapkan dengan pemakaian chip, keamanan pemakai kartu kredit dapat semakin terjaga. hal ini disebabkan karena teknologi chip memuat sejumlah aplikasi dan pengamanan yang berlapis berbasis kriptogram. 53 Ibid Universitas Sumatera Utara seperti gelar kasus AKKI dan aparat penegak hukum. Bulan pengaduan nasabah pemagang kartu ATM, debet dan kartu kredit bersama YLKI atau berbasis program edukasi publikmelalui media massa. dan yang tidak kalah penting adalah program apresiasi kepada aparat penegak hukum yang berhasil menangani tindak kejahatan kartu ATM, debet dan kartu kredit bersama YLKI atau berbagai program edukasi publik melalui media massa. dan yang tidak kalah penting adalah program apresiasi kepada aparat penegak hukum yang berhasil menangani tindak kejahatan kartu ATM, debet dan kartu kredit.

C. Gambaran Umum Bank Negara Indonesia

PT Bank Negara Indonesia persero Tbk lebih dikenal dengan Bank BNI merupakan satu dari beberapa bank tertua dan terbesar yang pernah dan sampai saat ini ada di Indonesia. Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk, erat hubungannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945. Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada sidang Dewan Menteri Republik Indonesia tanggal 19 September 1945, diputuskan untuk mendirikan sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai bank sirkulasi. Walaupun menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan, pada tanggal 5 Juli 1946 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946, berhasil didirikan bank Universitas Sumatera Utara sirkulasi atau Bank Sentral Milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia. 54 Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat, bangsa dan Bank Negara Republik Indonesia, selama 66 tahun usia BNI sejak didirikan pertama kali pada tanggal 5 Juli 1946, BNI terus tumbuh dan berkembang bersama Negeri, mengawal pembangunan di berbagai sektor industri, sesuai dengan tagline BNI Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa, berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. 55 Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian 54 Sumber dari Modul BNI ICONS Integrated Centralized On Line System. 55 http:www.bni.co.idid-idtentangkamisejarah.aspx diakses 1 september 20012 Universitas Sumatera Utara diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi ke luar negeri. 56 Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat Bank BNI ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. 57 Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. 56 Ibid 57 Ibid Universitas Sumatera Utara sedangkan tahun pendirian 46 digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60 saham BNI, sementara 40 saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Kapabilitas BNI untuk menyediakan layanan jasa keuangan secara menyeluruh didukung oleh perusahaan anak di bidang perbankan syariah Bank BNI Syariah, pembiayaan BNI Multi Finance, pasar modal BNI Securities, dan asuransi BNI Life Insurance.Dengan total aset senilai Rp 299,1 triliun dan lebih dari 23.639 karyawan pada akhir tahun 2011, BNI mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.364 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 6.227 unit ATM milik sendiri, serta fasilitas Internet banking dan SMS banking yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah.Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara. 58 Pada tahun-tahun selanjutnya telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk memantapkan kedudukan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi. Namun usahanya,sehingga dapat dikatakan bahwa kredit sangat memegang peran 58 Ibid Universitas Sumatera Utara yang sangat penting bagi sukses pembangunan, yang pada saat ini salah satu kantor cabangnya adalah PT. Bank Indonesia Negara BNI . Adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kredit perbankan sehingga merupakan rambu–rambu yang harus dipatuhi dan mengingat pemberian kredit mengandung risiko kegagalan atau kemacetan pelunasan, maka kegiatan usaha pemberian kredit perlu dikelola secara baik dan sehat. Bank sebagai usaha yang melakukan kegiatan usaha pemberian kredit harus mengelolanya dengan baik. Kegiatan pemberian kredit itu harus dikelola secara baik dan berhati-hati agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan bank. Sehubungan dengan itu, kegiatan usaha pemberian kredit perbankan harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Bank harus membuat perencanaan kredit yang baik sesuai dengan kondisi bank dengan memperhatikan berbagai hal yang dikaitkan dengan materi perencanaan tersebut. Terdapat banyak hal yang dapat dipertimbangkan dalam menyusun rencana perkreditan suatu bak, baik dari segi intern bak maupun dari segi ekstern bank. Suatu rencana perkreditan bank antara lain meliputi target kredit yang akan diberikan, Langkah-langkah untuk mencapai target, dan upaya penanganan kredit bemasalah. Mengenai perincian dan rencana perkreditan tersebut akan dapat ditetapkan sesuai jenis rencana kerja bank, yaitu apakah berupa rencana kerja jangka pendek tahunan atau menengah 3 tahunan yang oleh ketentuan Bank Indonesia disebut Rencana Bisnis, atau jangka panjang 5 tahunan atau lebih. Suatu rencana perkreditan untuk jangka pendek tahunan harus lebih rinci, misalnya mencantumkan tentang jenis kredit yang akan diberikan kredit mikro, kredit kecil, kredit menengah, dan kredit korporasi, target nasabah dan jumlah Universitas Sumatera Utara maksimal masing-masing jenis kredit, sektor ekonomi yang akan dibiayai, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam pemberian kredit maka bank harus berhati-hati dalam proses penilaian dan keputusan kredit termasuk pengikatan agunan atau jaminan dalam pemberian kredit kepada calon debitur, demikian juga halnya yang harus dilakukan PT. Bank Negara Indonesia BNI dalam pemberian kredit kepada nasabah. 59

D. Bisnis Kartu Kredit BNI 1. Sejarah Kartu Kredit

Ide penggunaan kartu kredit diawali pada tahun 1950 an secara kebetulan. Peristiwanya terjadi di kota New York, Amerika Serikat pada sebuah restoran. Seorang pengusaha bernama Frank McNamara mengadakan perjamuan makan bagi rekan usahanya di restoran tersebut. Pada saat akan membayar, ia kebingungan dan malu karena ternyata lupa membawa uang tunai sama sekali. Satu-satu tindakan yang dapat dilakukan hanyalah meninggalkan kartu identitas dengan maksud akan membayar kepada restoran tersebut setelah ia pulang untuk mengambil uang tunai dalam jumlah yang cukup. Kartu identitas tersebut berlaku sebagai semacam jaminan bahwa si pengusaha pasti akan melunasi kewajibannya. 60 59 Katarina Melati Siagian, “Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pemberian Kredit”, Tesis, USU Respository, Medan, 2006, hal 20 60 Sigit Triandaru dan Totok Budisanto, Jakarta: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi 2, 2006, hal. 256 Universitas Sumatera Utara Kejadian yang sangat berkesan bagi Frank McNamara sangat mengilhaminya untuk terus memikirkan suatu sistem tanpa menggunakan uang tunai secara langsung. Sistem pembayaran yang menggunakan kartu yang dikenal dengan Dinners Club. Sistem baru relatif lebih aman dan praktis. Penggunaan kartu sebagai alat pembayaran kemudian berkembang semakin luas dan diikuti oleh penerbit kartu yang lain seperti Visa Card dan Master Card. Di negara-negara yang telah maju dan telah lama menggunakan kartu plastik dalam perekonomian, kegiatan perusahaan kartu diatur secara khusus dalam Undang-Undang. 61 Perkembangan kartu untuk transaksi keuangan mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1980 an. Sejalan dengan adanya perkembangan luar biasa dari dunia perbankan sebagai akibat adanya derelugasi dalam dunia perbankan mulai awal tahun 1980 an, kartu plastik semakin luas digunakan sebagai alat untuk melakukan transaksi keuangan. 62 Perkenalan dan perkembangan kartu plastik di Indonesia tidak bisa terlepas dari dunia perbankan karena penerbit dan terutama pengelola kartu plastik di Indonesia adalah bank. Sebelum adanya iklim deregulasi dalam dunia perbankan, suasana persaingan antar bank tidak muncul di Indonesia. 63 Kartu plastik mulai diperkenalkan kepada masyarakat dan masyarakat sedikit demi sedikit mulai terbiasa menggunakan kartu kredit. Citibank dan Duta bank adalah bank-bank yang menjadi pelopor penggunaan kartu plastik di Indonesia melalui 61 Ibid 62 Ibid 63 Ibid Universitas Sumatera Utara kerjasamanya dengan Visa International dan Master Card International. Perkembangan kartu plastik semakin pesat dengan dibangunnya jaringan perbankan di seluruh Indonesia, dan nama-nama kartu lainnya mulai diperkenalkan seperti Amex card, BCA card, dan lain-lain sesuai dengan fungsi dan keunggulan masing- masing. 64

2. PT. BNI Mengeluarkan Produk Jasa Kartu Kredit