Bimbingan Pribadi Sosial Assertive TrainingUntuk Mereduksi Perilaku Menyotek. Hipotesis Tindakan

36 memperhatikan posisi tubuh, gaya bicara, kontak mata, pilihan kalimat, dan tingkat kecemasan. f. Peserta bersama trainer mendiskusikan hasil dari latihan yang telah dilakukan dengan mengidentifikasi hambatan-hambatan dan kemajuan peserta. Peserta diberikan tugas diluar pelatihan untuk mengaplikasikan perilaku asertif kedalam kehidupan yang lebih nyata.

D. Bimbingan Pribadi Sosial

Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalambidang layanan pribadi sosial. Layanan bidang bimbingan pribadi sosial merupakan layanan yang diberikan untuk membantu siswa dalammenghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatai berbagai masalah batinnya sendiri. Syamsu Yusuf 2007: 11 bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan untuk membentuk individu dalam memecahkan permasalahan pribadi sosialnnya. Permasalahan pribadi sosial bermacam-macam,adapun contoh permasalahan pribadi sosial yaitu permasalahan hubungan dengan sesama teman, permasalahan dengan dosen, permasalahan sifat dan kemamapuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan, penyesuaian diri dan penyelesaian konflik.

E. Assertive TrainingUntuk Mereduksi Perilaku Menyotek.

Perilaku menyontek sering sering dijumpai pada saat pelaksanaan ujian maupun pada saat pengerjaan tugas. Menurut W.J.S. 37 Purwandaridalam Dody Hartanto, 2011: 10 menjelaskan bahwa menyontek adalah mencontoh, meniru, atau mengutip pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Menyontek merupakan tindak ketidak jujuran dalam pendidikan berupa mencontoh, meniru, dan mengutip jawaban orang lain. Sujana dan Wulan1994: 2-3 menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempegaruhi perilaku menyontek adalah ketakutan akan kegagalan. Dody Hartanto 2011: 41 mengatakan jika siswa yang memiliki jawaban tidak memberikan contekan pada temannya maka siswa tersebut akan dikucilkan, bahkan akan dijauhi oleh temannya. Assertive training mengajarkan cara berkomunikasi seseorang untuk mengekspresikan perasaan, pendapat, dan kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik yang efektif. Komunikasi yang asertif dapat membantu seseorang untuk saling menghargai, sehingga seseorang mampu berbicara berkomunikasi dengan percaya diri. Cara berkomunikasi seperti ini akan mampu membantu individu dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain BestyAgung Widianto, 2014:36.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikirdapat diajukan hipotesis tindakan, yaitu: Adanya reduksiperilaku menyontek melalui assertive training pada siswa kelas VII B SMP N 2 Patuk. 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan actionresearch. Burns Suwarsih Madya, 2007: 9 penelitian tindakan merupakan penemuan fakta dan perencanaan masalah dalam situasi sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan didalamnya yang melibatkan peneliti, praktis, maupun orang awam. Suharsimi Arikunto 2010: 129 mendefinisikan pengertian tindakan kelas dengan menggabungkan batasan pengertian dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu perencanaan terhadap kegiatan yang dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan ini membutuhkan kerja sama antara peneliti maupun subjek yang diberi tindakan didalam kelas Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penemuan fakta dan pemecahan masalah dalam situasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan atau mengurangi untuk memperbaiki kualitas sosial yang tempat dilakukannya penelitian tersebut.