11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Perilaku Menyontek
1. Pengertian Menyontek
Menyontek merupakan bentuk kecurangan akademik yang membuat hasil evaluasi berubah, karena hasil evaluasi tidak dapat
menggambarkan ketercapaian kemampuan siswa yang sebenarnya. Hasil evaluasi tersebut menjadi landasan untuk mengambil
keputusan salah satunya adalah untuk menentukan kelulusan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa harus
menyiapkan diri dengan baik untuk menghadapi evaluasi Warisyah, 2013:3
Dody Hartanto Budi Astuti, 2012: 3 yang menjelaskan bahwa perilaku plagiat merupakan bagian dari perilaku menyontek yang
dimaknai sebagai mengambil kata atau ide dari pekerjaan orang lain. Menyontek ini tidak hanya dilakukan ketika ujian. Menyontek ini juga
dilakukan ketika siswa menyalin tugas temannya, baik tugas rumah maupun tugas disekolah.
Menyontek dapat diartikan dengan perbuatan penipuan atau tindakan yang tidak jujur. Menyontek sebagai perbuatan curang, tidak
jujur dalam mendapatkan jawaban pada saat tes. Perilaku menyontek dilarang karena perilaku menyontek merupakan perbuatan yang
menyalahi aturan yang telah ditetapkan. Donald D. Carpenter Dody
12
Hartanto,2012: 10. Pendapat ini juga didukung oleh Kelly R.Taylor Dody Hartanto, 2012:11 yang menjelaska menyontek merupakan
mengikuti ujian melalui jalan yang tidak jujur. Melanggar aturan dalam ujian dan kesepakatannya. Ketidak jujuran ini bisa dilakukan melalui
beberapa cara mulai dari melihat dan menyalin jawaban teman, bertanya pada teman saat ujian, maupun dengan meminjam jawaban
teman saat ujian. Inilah yang menyebabkan perilaku menyontek harus dihindari.
2. Bentuk Perilaku Menyontek
Individu memiliki bermacam-macam cara untuk melakukan perilaku menyontek. Kalasumeir Uni Setyani, 2007: 19 yang
mengemukakan bahwa menyontek dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain:
a. Menggunakan catatan jawaban sewaktu tes Siswa mencatat materi yang akan diujikan ketika ujian
siswamembuat catatan dan menyalinnya untuk menjawab pertanyaan yang ada, inilah yang disebut sebagai menggunakan jawaban ketika
tes. b. Memberi jawaban yang telah selesai pada teman
Siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas maupun dalam ujian biasanya menjadi sasaran siswa lain untuk menyontek. Siswa yang
belum selesai mengerjakan tugas maupun ujian biasanya meminta jawaban pada siswa yang sudah selesai. Siswa yang sudah selesai
13
akan memberikan jawaban yang diminta oleh temannya. Pemberian jawaban ini bisa dilakukan melalui isyarat, media informasi, ataupun
dengan memperlihatkan secara langsung jawaban yang dimiliki. c. Mengelak dari peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
Guru maupun sekolah tentu memiliki peraturan untuk tidak menyontek. Peraturan sekolah ada dengan tertulis, saat ulangan
biasanya guru menerangkan peraturan untuk tidak menyontek, siswa mengelak dan melakukan perilaku menyontek tersebut. Mengelak
dari peraturan ini juga dilakukan pada saat mengerjakan tugas, siswa mengelak dengan cara tetap mengerjakan tugas di sekolah dengan
cara menyontek d. Mengelak dari peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pada saat
ujian, baik peraturan tertulis maupun peraturan yang ditetapkan oleh guru. Siswa tidak menghiraukan peraturan yang sudah ada dan tetap
melakukan perilaku menyontek. Bentuk-bentuk perilaku menyontek mengalami perkembangan, hal
ini dikemukakan oleh Alhadz Uni Setyani, 2007: 19 yang menyebutkan bentuk- bentuk menyontek sebagai berikut
a. Perjokian seperti kasus yang sering terjadi dalam ujian Perjokian ini dilakukan dengan cara menyuruh orang lain untuk
menggantikan peserta ujian agar nilai dan hasil yang diperoleh didapatkan dengan maksimal.
14
b. Memberi lilin pelumas atau menebarkan atom magnet pada lemba jawab. Memberi lilin pelumas atau menebar atom magnet pada
lembar jawab komputer ini bertujuan untuk mengecoh mesin scanner komputer, sehingga gagal mendeteksi jawaban dan menganggap
semua jawaban benar. Individu yang menjalani tersebut melakukan perilaku
menyontek seperti ini biasanya dikarenakan bingung akan jawaban yang benar, sehingga individu memilih untuk melakukan hal tersebut.
Hethrington and Feldman Dody Hartanto, 2011 : 17 mengelompokkan menyontek kedalam empat bentuk, yaitu:
a. Individual-oppor-tu-nistic. Merupakan sebagai perilaku dimana siswa menganti suatu jawaban
ketika ujian atau tes sedang berlangsung dengan menggunakan catatan ketika guru keluar dari kelas.
b. Independen planned Penggunaan catatan ketika tes atau ujian berlangsung, dengan kata
lain membawa jawaban yeng telah lengkap atau dipersiapkan dengan menulis terlebih dahulu sebelum ujian berlangsung.
c. Social-active. Perilaku menyontek dilakukan dengan cara menjiplak, meminta
jawaban dari orang lain untuk disalin.
15
d. Social-pas-sive. Perilaku menyontek dimana individu memperbolehkan teman atau
oranglain melihat dan mengkopi jawabannya. Berdasarkan bentuk bentuk perilaku menyontek dapat diambil
kesimpulan bahwa bentuk-bentuk perilaku menyontek dilakukan dengan cara: menggunakan catatan jawaban sewaktu ujian tes,
mencontoh jawaban siswa lain, memberikan jawaban yang telah selesai kepada teman, dan mengelak dari aturan-aturan, maupun
kecurangan dengan menyewa joki dan memberi pelumas pada lembar jawab komputer.
3. Faktor yang Mempengaruhi perilaku Menyontek