Pengertian Intensitas Menggunakan Internet Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet

42 standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCPIP Transmission ControlInternet Protocol. Kemudian Utomo Syafrudin, 2009 mengemukakan bahwa internet inter-network merupakan jaringan yang menggabungkan beberapa komentar yang terhubung dalam sebuah internet protocol IP yang mencakup secara luas ke seluruh dunia. Internet terdiri dari ratusan bahkan ribuan jaringan komputer computer networking mulai dari jaringan akademik, institusi, perusahaan, pemerintahan dan sebagainya. Jaringan tersebut membawa informasi dan beberapa layanan seperti e- mail, chatting, transfer file, web. Berdasarkan definisi mengenai internet di atas, penulis mendefinisikan internet sebagai jaringan yang menghubungkan berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang terhubung dalam sebuah internet protocol IP yang mencakup ke seleuruh dunia.

2. Pengertian Intensitas Menggunakan Internet

Intensitas menurut Chaplin 2011: 254 adalah: 1 suatu sifat kuantitatif dari suatu pengindraan yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya. 2 kekuatan tingkah laku atau pengalaman seperti intensitas suatu reaksi emosional; 3 kekuatan yang mendukukung suatu pendapat atau suatu sikap. Menurut Azwar 1998 intensitas merupakan kekuatan atau kedalaman sikap terhadap sesuatu. Intensitas dapat dikatakan sebagai bentuk perhatian dan keterkaitan seseorang berdasarkan kualitas dan 43 kuantitas yang ditunjukan individu tersebut Santrock, 2006. Lebih lanjut, menurut Suryabrata dalam Rini Dian, 2011: 31 intensitas berarti aspek dimana didalamnya terlibat minat dan perhatian yang disertai kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman seseorang. Berdasarkan paparan di atas, intensitas menggunakan internet berdasarkan kualitas merupakan bentuk perhatian dan keterkaitan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan internet serta perasaan emosional dimana didalamnya terlibat minat dan penghayatan yang timbul ketika mengakses internet. Sedangkan berdasarkan kuantitas banyaknya kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan frekuensinya. 3. Aspek-aspek dalam Intensitas Menggunakan Internet Aspek-aspek intensitas menggunakan internet berdasarkan pengertian intensitas menurut Chaplin dalam Yulia Kurniawati, 2010:

37, yaitu: a. Frekuensi

Frekuensi berarti keseringan, jadi frekuensi disini adalah sebarapa sering seseorang melakukan aktifitas menggunakan internet dalam bentuk frekuensi seperti sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya dalam rentang waktu yang ditentukan. b. Lama waktu Lama waktu yang digunakan tiap kali mengakses internet, semakin banyak waktu yang digunakan dalam menggunakan internet maka akan menunjukkan lama seseorang beraktifitas online. 44

c. Perhatian penuh

Perhatian penuh berarti fokus atau mengkonsentrasikan diri pada gadget yang digubakan untuk online sehingga mengesampingkan hal-hal yang lainnya. Seperti tidak mempedulikan orang atau ingkungan sekelilingnya. d. Emosi Emosi meliputi rasa bahagia, sedih, takut, harapan, marah, putus asa Lewis Granic. Jadi emosi disini yaitu reaksi emosi dari penggunaan internet yang meliputi rasa senang, kegembiraan, atau marah, kesal pada saat menggunakan internet sehingga pengguna semakin larut dalam situasi tersebut. Menurut Itriyah 2004: 8 intensitas dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk kategori rendah memiliki interval 1-14 jam sehari, untuk kategori sedang intervalnya 15- 27 jam sehari, dan kategori tinggi memiliki interval 29-42 jam dalam sehari. Young dalam Pipiet Shatuti, 2012: 21 mengemukakan bahwa aspek-aspek intensitas menggunakan internet adalah: a. Adanya perasaan tidak menyenangkan ketika offline seperti gelisah, kesepian, cemas, frustasi, sedih, dan tidak puas. b. Adanya perasaan menyenangkan ketika online seperti bergairah, gembira, atraktif, dan bebas melakukan apa saja. 45 c. Perhatian hanya tertuju atau terkonsentrasi pada gadget yang digunakan untuk online. d. Adanya penambahan derajat penggunaan internet, baik waktu maupun tingkat kepuasan. e. Ketidakmampuan mengatur aktifitas permainan online seperti mengontrol, mengurangi atau menghentikan aktifitas online. f. Berani mengambil resiko kehilangan karena aktifitas online seperti mengorbankan hubungan dengan orang-orang terdekat, pekerjaan, pendidikan dan kesempatan berkarir. g. Melakukan aktifitas online sebagai cara unuk melarikan diri dari masalah seperti menghilangkan rasa tidak berdaya, rasa bersalah, cemas dan depresi. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti cenderung memilih aspek-aspek intensitas menggunakan internet yang dikemukakan oleh Chaplin dalam Yulia Kurniawati, 2010: 37, yaitu frekuensi, lama waktu, perhatian penuh dan emosi. Alasannya karena aspek tersebut lebih mengungkapkan aspek intensitas menggunakan internet daripada aspek yang dikemukakan oleh Young dalam Pipiet Shatuti, 2012: 21 yang lebih cenderung pada aspek kecanduan menggunakan internet. 46

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Menggunakan Internet

Pipiet Shatuti 2012: 32 menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas mengguanakan internet adalah:

a. Emotional coping

Sebagai pengalihan dari kesepian, keterasingan, kebosanan, melepas stres, relaksasi, pembebasan dari rasa marah dan frustasi. Beberapa hal tersebut yang kemudian menjadikan internet sebagai media pengalihan dan lama kelamaan akan mempengaruhi intensitas individu dalam menggunakan internet. b. Keluar dari dunia nyata Dengan menggunakan internet, individu dapat sejenak keluar dari dunia nyata yang tidak sesuai dengan harapannya. Internet menawarkan berbagai fasilitas yang lebih menyenangkan. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor individu memiliki intensitas menggunakan internet yang tinggi. c. Lingkungan Lingkungan yang mempengaruhi intensitas menggunakan internet dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan keuarga dan lingkungan sosial. d. Pemuas kebutuhan sosial dan interpersonal Melalui media internet individu dapat menambah teman, memperkuat persahabatan, memunculkan arti memiliki dan mendapatkan pengakuan diri. 47

5. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet

Perilaku penggunaan internet yang dilakukan oleh remaja menyebabkan berbagai dampak yang dirasakan. Dampak tersebut dapat berupa dampak yang positif, maupun dampak negatif. Berikut merupakan dampak positif penggunaan internet menurut Canggih Guno Kusetyo 2011: 32: a. Mempermudah memperoleh informasi; b. Memperluas wawasan; c. Menambah referensi baca; d. Mempermudah mengerjakan tugas; e. Memperluas jaringan komunikasi; f. Mempermudah dalam bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Menurut Supriyanto 2010: 50 dampak positif internet antara lain: a. Memudahkan orang dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi Internet memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi karena akses internet tidak dibatasi jarak dan waktu sehingga akses informasi dapat dilakukan dan kapanpun selama pengguna terhubung dengan jaringan internet. b. Membuka peluang bisnis baru Fenomena perubahan yang muncul seiring dengan perkembangan internet adalah tumbuhnya sistem perdagangan online yang sering disebut e-commerce. Melalui internet transaksi bisnis dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan rumah. 48 c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan publik Internet membantu mempermudah layanan publik baik untuk oemerintah, lembaga maupun perusahaan. Sebagai contoh pada sebuah lembaga pendidikan internet digunakan untuk membantu proses penerimaan mahasiswa baru yaitu melalui pendaftaran online. d. Memperbaiki pendidikan melalui e-learning Internet dapat dimanfaatkan dalam pendidikan jarak jauh atau sering disebut e-learning. Melalui e-learning pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antara negara maju dan negara berkembang. e. Meningkatkan layanan informasi layanan kesehatan Adanya situs tentang kesehatan memudahkan untuk mengetahuilayanan informasi yang berhubungan dengan kesehatan. f. Memperkaya kebudayaan Internet dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada bangsa lain dan sebaliknya. Penggunaan internet dewasa ini telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, baik di bidang sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, politik, maupun pendidikan. Internet sangat dibutuhkan dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang, dan waktu. Internet dapat menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah dan effisien. Internet juga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan serta memperluas pergaulan sebagai makhluk sosial. 49 Dampak negatif perkembangan internet menurut Esti Kurniawati 201: 51 antara lain: a. Memunculkan rasa malas Banyak sekali pengguna internet yang rela menghabiskan waktu hingga seharian untuk mengakses internet. Kecenderungan akan internet tersebut dapat membuat orang lupa waktu samapai malas beraktivitas. b. Memunculkan rasa ketergantungan Internet menyediakan berbagai macam fasilitas hiburan seperti game online, musik, film dan lain sebagainya. Hiburan tersebut awalnya diakses hanya untuk penyegaran otak saja, nwmun lama kelamaan dapat membuat kecanduan atau ketergantungan bagi penikmatnya. c. Perangkat sering terkena virus Salah satu kelemahan internet yang mengganggu adalah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar baik melalui email maupun file yang diunduh. d. Menurunkan prestasi belajar Bagi pelajar, terlalu asyik mengakses internet dapat menimbulkan kemalasan dalam belajar yang akan berdampak pada prestasi belajar yang menurun. 50 e. Pornografi Perkembangan internet telah mempermudah pembuatan dan penyebaran pornografi yang mengakibatkan pergeseran nilai, moral dan agama. f. Mendorong kekerasan dan kesadisan Dalam segi bisnis dan isi, internet tidak terbatas sehingga pemilik situs mengg unakan segala cara agar dapat “menjual situs mereka”. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu dan kejam sehingga dapat mempengaruhi pengaksesnya menjadi lebih agresif. Menurut Supriyanto 2010: 62 dampak negatif perkembangan internet, antara lain: a. Mempermudah masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif b. Mendorong budaya konsumtif c. Mendorong timbulnya tindak kejahatan d. Memperluas perjudian

D. Kerangka Pikir

Perkembangan teknologi pada era globalisai ini telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satu akibat dari globalisai ini adalah perubahan teknologi informasi dan perubahan budaya khusunya bagi remaja. Bagi remaja yang belum siap menerima perubahan yang terjadi maka akan timbul guncangan dalam kehidupan sosial dan mengakibatkan remaja menjadi tertinggal dan frustrasi. Dampak dari era globalisai ini salah satunya adalah pola hidup remaja saat ini

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ Tahun 2012

6 96 167

Pengaruh penggunaan media dan interaksi komunikasi kelompok teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja di Perdesaan

0 52 101

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 NGAWI Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

0 2 11

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA DI SMAN 2 Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Di SMAN 2 Ngawi.

1 4 17

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 6 BINJAI.

0 1 13

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SISWA KELAS XI SMA N 6 YOGYAKARTA.

1 4 131

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, PENDIDIKAN KARAKTER DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS XI SMK N 1 MEMPAWAH TIMUR KALIMANTAN BARAT.

0 0 55

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KEMATANGAN EMOSI TERHADAP PERILAKU BERPACARAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 2 WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 6 204

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK REMAJA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 19