24
Lailatul Istiqomah dalam Hosnan 2014: 267 menyebutkan, pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan stuasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran CTL dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan
pembelajaran yang mengakui dan menunjukan kondisi alamiah pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, suatu pendekatan pembelajaran
CTL menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang menyajikan suatu konsep yang mengkaitkan
materi pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks materi tersebut digunakan, serta hubungan bagaimana seseorang belajar atau cara siswa belajar. Hosnan,
2014: 268. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran CTL adalah suatu pembelajaran yang membatu guru mengaitkan materi yang diajarkn dalam kehidupan nyata siswa, dan upaya guru dalam
membantu siswa untuk memahami relevansi materi pembelajaran yang sedang depelajari dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa
yang dipelajarinya di kelas.
2. Penerapan model CTL di kelas
Menurut Hosnan 2014: 269 pembelajaran CTL dengan pendekatan kontruvisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip
pembelajaran berbasis kompotens. Dengan lima strategi CTL, yaitu: relaiting,
25
experiencing, applying, cooperating, dan transferring, diharapkan siswa mampu mencapai kompotensi secara maksimal.
Tujuh komponen utama pembelajaran CTL, yakni kontruktivisme contructivism, bertanya questioning, inkuiri inquiry, masyarakat belajar
community learning, pemodelan modeling, Refleksi refleksi, dan penilaian autentik authentic assessment Tiranto dalam Hosnan 2014: 269.
Ketujuh komponen tersebut merupakan pokokdasar dari model CTL. Di dalam pembelajaran CTL, buku hanya sebagai salah satu saranasumber belajar.
Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak mutlak dari buku-buku pelajaran, tetapi bisa bearsal dari sumber lain seperti media cetak dan elektronik.
Zainal Aqib 2013: 7 mengemukakan Ketujuh komponen dalam pembelajaran CTL adalah:
a. kontruktivisme contructivism
1 Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar
pada pengetahuan awal. 2
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
b. inkuiri inquiry
1 Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
2 Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis.
c. Bertanya questioning
1 Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan
berpikir siswa.