28
f. Kode Kehormatan Pramuka
Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 12, kode kehormatan pramuka merupakan janji dan
komitmen diri serta ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan. Kode kehormatan pramuka terdiri dari Satya Pramuka dan
Darma Pramuka. Satya Pramuka berbunyi: “Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta
membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma”. Menurut Amin Abbas 1997: 57, ketentuan-ketentuan moral berisi 10 prinsip. Sehingga
disebut Dasadarma yang meliputi: 1
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2
cinta alam dan kasih saying sesama manusia 3
patriot yang sopan dan kesatria 4
patuh dan suka bermusyawarah 5
rela menolong dan tabah 6
rajin, terampil, dan gembira 7
hemat, cermat, dan bersahaja 8
disiplin, beani, dan setia 9
bertanggungjawab dan dapat dipercaya, serta 10
suci dalam pikiran, perkataan, perbuatan. Suyahman 2014: 20 juga berpendapat bahwa, pendidikan
kepramukaan harus menggunakan dasar yang dalam gerakan pramuka di kenal dengan janji dan ketentuan moral yang operasionalisasinya berbeda
untuk masing-masing golongan, seperti berikut: 1 Pramuka siaga yang berusia 7-10 tahun menggunakan Dwi Satya dan Dwi Darma, 2 Pramuka
penggalang yang berusia 11-15 tahun menggunakan Trisatya dan
29
Dasadarma. 3 Pramuka penegak yang berusi 16-20 tahun menggunakan Trisatya dan dasa darma. 4 Pramuka pandega berusia 21-25 tahun
menggunakan Trisatya dan dasa darma. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini
terfokus pada pramuka penegak. Olah karena itu kode kehormatan yang digunakan oleh pramuka penegak yakni Trisatya dan Dasadarma.
Isi dari Trisatya dan Dasadarma di atur di dalam ADART Pasal 13 yakni:
1 Janji dan komitmen diri yang disebut Trisatya, selengkapnya
berbunyi: Trisatya
”Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun
masyarakat, serta menepati Dasadarma”. 2
Ketentuan moral adalah darma pramuka selanjutnya disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi:
Dasadarma 1.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3.
Patriot yang sopan dan kesatria. 4.
Patuh dan suka bermusyawarah. 5.
Rela menolong dan tabah. 6.
Rajin, terampil, dan gembira. 7.
Hemat, cermat, dan bersahaja. 8.
Disiplin, berani, dan setia. 9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10.
Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa kode kehormatan
pramuka merupakan janji dan ketentuan moral yang terdiri dari satya dan darma pramuka dan di dalamnya mengandung nilai-nilai karakter.
30
C. Kajian tentang Pendidikan Karakter
1. Konsep Pendidikan Karakter
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, karakter mengandung makna sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain. Dari pengertian tersebut dapat artinya karakter merupakan cerminan dari kepribadian diri seseorang yang meliputi mental, sikap, dan
perilaku.
Menurut Dirjen Dikti dalam Barnawi M. Arifin 2012: 24 Pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik. Sedangkan menurut Mulyasa sebagaimana dikutip
Muhammad Lilif memaknai pendidikan karakter sebagai berikut.
Pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik yang meliputi komponen; kesadaran,
pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarkat dan bangsa secara keseluruhan sehingga menjadi manusia sempurna sesuai
dengan kodratnya Muhammad Lilif, 2013:23. Pendidikan karakter, menurut Ratna dalam Dharma, dkk 2011: 5
yaitu, “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,
sihingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya”. Pendidikan karakter dikatakan sebagai proses yang
berkelanjutan dan tak pernah berakhir never ending process yang menghasilkan perbaikan kualitas secara berkesinambungan continuous