Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

yang memadai. Fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di jenjang sekolah dasar dan menengah yang mendukung dalam proses pembelajaran akan memengaruhi mutu suatu lembaga pendidikan. Pemerintah mencanangkan program Pendidikan Menengah Universal PMU sebagai kelanjutan dari wajib belajar 9 tahun. Pendidikan Menengah Universal merupakan wajib belajar 12 tahun sampai ke jenjang sekolah menengah.PMU belum resmi diterapkan dalam dunia pendidikan namun telah diumumkan mulai Juli 2012 sebagai tahap percobaan oleh Menteri Pendidikan. Kedepannya Pendidikan Menengah Universal akan diresmikan sebagai program wajib belajar di Indonesia. Pemerintah telah memberikan dana cukup banyak untuk mendukung tercapainya program wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal di Indonesia seperti adanya Program Bantuan Operasional Sekolah BOS di tingkat dasar dan menengah serta Dana Alokasi Khusus DAK untuk sekolah yang sarana dan prasarananya kurang memadai. Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan tahun 2014 dialokasikan untuk mendukung penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu dan merata, serta mendukung pelaksanaan program Pendidikan Menengah Universal. DAK bidang pendidikan diprioritaskan untuk pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya bagi sekolah yang kekurangan ruang kelas, rehabilitasi ruang kelas rusak beserta perabotnya, pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya, pembangunan ruang belajar lainnya, penyediaan buku pelajaranperpustakaan referensi, dan penyediaan sarana penunjang mutu pendidikan yang layak, cukup, dan merata. Pemberian Dana Alokasi Khusus kepada sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria umum dan khusus untuk pembangunan sarana prasarana sekolah di kabupaten Batang.Salah satu SMK Negeri yang menerima DAK adalah SMK N 1 Batang, sekolah ini menerima DAK bidang pendidikan menengah dalam kategori Dana Alokasi Khusus fisik, untuk membangun ruang kelas baru. Ruang kelas baru dengan perabotnya yang mendukung dalam proses belajar mengajar akan memberikan imbas pada mutu sekolah. Gambar1. Kerangka Berpikir Program DAK Pendidikan Menengah Pengelolaan DAK SMK N 1 Batang Penunjukan Evaluasi dan Pelaporan Pencairan dana dan Pelaksanaan Perencanaan Mutu Pendidikan

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam kajian teoritik yang kemudian dijabarkan dalam kerangka berpikir, maka dapat kita ambil rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dengan pengadaan fasilitas di SMK Negeri 1 Batang? 2. Bagaimana pelaksanaan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dengan pengadaan fasilitas di SMK Negeri 1 Batang? 3. Bagaimana pengawasan dan evaluasi Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan dengan pengadaan fasilitas di SMK Negeri 1 Batang? 4. Bagaimana pelaporan Dana Alokasi Khusus DAK bidang pendidikan dengan pengadaan fasilitas di SMK N 1 Batang? 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya tentang suatu objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat dilakukan penelitian. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau, Nana Syaodih, 2015:54. Menurut Sugiyono 2009:21 bahwa Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Batang yang beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro 2 Batang. SMK ini dijadikan tempat penelitian karena sekolah mendapatkan dana bantuan DAK SMK berupa ruang penunjang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Februari 2016 .

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Batang yaitu kepala sekolah, bendahara sekolah, dan Panitia Pelaksana Program Dana Alokasi Khusus P3DAK. Objek penelitian