PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Bermain Dengan Teknik Bercerita Terhadap Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang Perawatan RSUP H Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN

1 . Latar Belakang Hospitalisasi adalah suatu proses oleh karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Anak yang sakit dan harus dirawat dirumah sakit akan mengalami masa sulit karena tidak dapat melakukan kebiasaan seperti biasanya. Lingkungan dan orang-orang asing, perawatan dan berbagai prosedur yang dijalani oleh anak merupakan sumber utama stres, kecewa dan cemas, terutama untuk anak yang pertama kali dirawat dirumah sakit Nelson, 1988. Dampak hospitalisasi pada masa prasekolah yaitu sering menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan, anak sering merasa cemas, ketakutan, tidak yakin, kurang percaya diri, atau merasa tidak cukup terlindungi dan merasa tidak aman. Tingkat rasa aman pada setiap anak berbeda. Beberapa anak lebih pemalu dan cepat cemas dibanding anak lain June, 2003. Hospitalisasi dapat dianggap sebagai pengalaman yang mengacam dan menjadi stressor sehingga dapat menimbulkan krisis bagi anak dan keluarga. Bagi anak, hal ini mungkin terjadi karena anak tidak memahami mengapa ia dirawat terluka, stres dengan adanya perubahan akan status kesehatan, lingkungan, kebiasaan sehari-hari dan keterbatasan mekanisme koping. Universitas Sumatera Utara Pada anak yang dirawat akan muncul tantangan-tantangan yang harus dihadapinya seperti mengatasi suatu perpisahan, penyesuaian dengan lingkungan yang asing baginya, penyesuaian dengan banyak orang yang merawatnya, dan kerapkali harus berhubungan atau bergaul dengan anak-anak yang sakit serta pengalaman mengikuti terapi yang menyakitkan bagi anak-anak. Secara psikologis , membaca atau bercerita merupakan salah satu bentuk bermain yang paling sehat. Sebagian besar orang tua menganggap awal masa prasekolah sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Seringkali, anak yang lebih muda bersikap bandel, keras kepala, tidak menurut negativities, dan melawan. Terkadang marah tanpa alasan. Pada malam hari terganggu oleh mimpi buruk dan pada siang hari ada rasa takut yang tidak rasional, dan merasa cemburu. Perilaku ribut, berlagak, kejemuan dan tidak tentram pada anak-anak yang cemas cederung berusaha menyakinkan diri mereka dan orang lain tentang kemampuan mereka. Anak-anak menghindarkan diri dari situasi yang mengancam dengan cara pergi tidur meskipun tidak lelah, dengan membuat diri mereka sibuk sehingga tidak mempunyai waktu untuk berfikir, atau mengundurkan diri ke dunia khayal. Kita akan lebih mengenal anak jika kita melihat karakteristik anak tersebut. Anak yang dikategorikan anak usia prasekolah adalah anak usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Hurlock mengatakan bahwa masa usia prasekolah adalah masa emas the golden age. Di usia ini anak mengalami perubahan baik fisik dan mental dengan berkembangnya konsep diri, munculnya egosentris, rasa ingin tahu yang tinggi, imajinasi yang tinggi, belajar menimbang rasa, dan mengatur lingkungannya. Namun, anak juga dapat berperilaku buruk dengan Universitas Sumatera Utara berbohong, mencuri, bermain curang, gagap, tidak mau pergi ke sekolah dan takut akan monster atau hantu. Hal inilah yang membuat anak sulit berpisah dengan orangtua sehingga saat anak dirawat di rumah sakit ia akan merasa cemas akan prosedur rumah sakit yang tidak dipahaminya. Cemas adalah suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan tekanan. Tekanan akibat mempersepsikan sakit sebagai suatu hukuman untuk perilaku buruk, hal ini terjadi karena anak masih mempunyai keterbatasan tentang dunia di sekitar mereka. Anak mempuyai kesulitan dalam pemahaman mengapa mereka sakit, tidak bisa bermain dengan temannya, mengapa mereka terluka dan nyeri sehingga membuat mereka harus pergi ke rumah sakit mejalani prosedur pengobatan. Untuk itu peran perawat sangat dibutuhkan dalam menjelaskan dan memberi informasi pada keluarga dan anak. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang ia tidak sadari. Bermain juga merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan diri sendiri untuk memperoleh kesenangan dan menjadi kegiatan yang menyenangkan dapat dinikmati secara fisik, intelektual, emosi, sosial untuk belajar, perkembangan mental, bermain dan bekerja. Bermain di rumah sakit bertujuan untuk dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal selama dirawat, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan dan fantasinya melalui permainan. Prinsip bermain di rumah sakit yakni tidak membutuhkan banyak energi, waktunya singkat, mudah dilakukan, aman, tidak bertentangan dengan terapi, dan melibatkan keluarga. Bermain berfungsi sebagai aktifitas sensori motorik, Universitas Sumatera Utara perkembangan kognitif, sosialisasi, kreatifitas, perkembangan moral terapeutik, dan komunikasi. Salah satu hal yang dapat peneliti lakukan adalah mengajaknya bermain. Permainan yang peneliti lakukan bersama anak dapat menjadi sebuah terapi, yang merupakan terapi bermain Schaefer, 2003. Terdapat berbagai cara untuk menumbuhkan keseimbangan emosi kanak-kanak di peringkat prasekolah. Contohnya, aktivitas bermain yang dijalankan semasa berada di sekolah. Bercerita juga adalah salah satu terapi bermain yang merupakan aktivitas yang sangat sesuai dengan perkembangan emosi anak-anak. Kebanyakan anak kecil lebih menyukai cerita tentang orang dan hewan yang dikenalnya. Mereka menyukai karakter ini karena kualitas pribadi atau humornya. Karena mereka mampu mengidentifikasi diri dengan hewan, mereka memperoleh kegembiraan yang besar dari mendengar hal-hal yang dilakukan karakter itu Hurlock, 2005. Penelitian tentang “Terapi Bermain dengan Tehnik Bercerita terhadap Kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di ruang perawatan anak RSUD Kota Yogyakarta” Eka, 2009. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti melihat kondisi yang baik pada perawat anak di RSUP H Adam Malik. Perawat anak sangat memperhatikan bagaimana menyapa anak dengan baik dan tidak menggunakan kata-kata kasar. Perawat anak memberikan sugesti pada anak untuk bisa sembuh Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada pemberian terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak pra sekolah di ruang perawatan anak RSUD Kota Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara tanpa harus membuat anak takut dengan pengobatan yang ia jalani. Walaupun suasananya tidak begitu kondusif dengan suara yang ribut. Kunjungan tamu pasien untuk menjenguk dan anak-anak kecil yang bermain di ruangan serta seekor kucing yang masih berkeliaran. Peneliti melihat kondisi ruangan yang nyaman walaupun ruangannya begitu kecil. Berdasarkan hal-hal yang dijabarkan diatas, maka saya tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.

2. Pertanyaan Penelitian

Adakah pengaruh terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak prasekolah di ruang perawatan anak RSUP H Adam Malik Medan ?”

3. Tujuan Penelitian

3.1 Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi pengaruh terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di ruang perawatan anak RSUP H Adam Malik Medan. 3.2 Tujuan Khusus 3.2.1 Mengidentifikasi kecemasan pada anak prasekolah yang dihospitalisasi sebelum terapi bermain dengan tehnik bercerita di ruang perawatan anak RSUP H. Adam Malik Medan. 3.2.2Mengidentifikasi kecemasan pada anak prasekolah yang dihospitalisasi Universitas Sumatera Utara setelah terapi bermain dengan tehnik bercerita di ruang perawatan anak RSUP H. Adam Malik Medan. 3.2.3 Mengidentifikasi pengaruh terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada usia prasekolah di Ruang Perawatan Anak RSUP H Adam Malik Medan. 4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat terhadap berbagai aspek, yaitu : 4.1 Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur di keperawatan anak dan menjadi tambahan informasi tambahan tentang pengaruh terapi bermain dengan tehnik bercerita untuk menurunkan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak prasekolah di ruang perawatan anak RSUP H Adam Malik Medan. 4.2 Pelayanan Keperawatan Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan alternatif terapi untuk menurunkan kecemasan akibat hospitalisasi pada anak prasekolah dan memberikan pengetahuan bahwa terapi bermain dengan tehnik bercerita perlu dilaksanakan untuk mendukung proses penyembuhan. 4.3 Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya, dan menambah literatur tentang terapi bermain dengan tehnik bercerita terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di ruang perawatan anak. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Sinema Terhadap Kecemasan Praoperatif pada Anak Usia Sekolah di RSUP. H. Adam Malik Medan

15 115 99

Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan

4 20 75

PENGARUH TERAPI BERMAIN WALKIE TALKIE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA Pengaruh Terapi Bermain Walkie Talkie Terhadap Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rsud Dr. Moewardi.

0 6 14

PENGARUH TERAPI BERMAIN WALKIE TALKIE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN AKIBAT Pengaruh Terapi Bermain Walkie Talkie Terhadap Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rsud Dr. Moewardi.

0 6 16

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Bermain Walkie Talkie Terhadap Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rsud Dr. Moewardi.

2 13 7

PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA Pengaruh Terapi Bermain Gelembung Super Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Anak Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 1 16

PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG Pengaruh Terapi Bermain Gelembung Super Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Anak Rsud Pandan Arang Bo

0 1 9

Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 3 6

Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Akibat Hospitalisasi di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 2 11

Penerimaan Tenaga Non PNS RSUP H. Adam Malik Semester I TA 2017

0 1 6