dan humoris. Suasana disesuaikan dengan acaraperistiwa yang sedang atau akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang
tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik
dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan
satu atau beberapa cerita untuk segala suasana. Terapi bermain dengan tehnik bercerita dimulai sebelum tidur, bangun
tidur dan waktu santai. Menurut Hurlock, membaca paling sering dilakukan pada malam hari, pada waktu anak merasa lelah, cuaca buruk menghalangi
utuk bermain di luar, atau pada hari minggu dan liburan bila teman bermain tidak ada. Anak diantara umur 3-5 tahun cenderung akan mengulang kembali
apa yang ia dengar, baca untuk mengungkapkan perasaan cintanya dan apa yang ia tahu. Anjurkan anak untuk membaca dan berilah pujian agar ia
semangat dalam membaca cerita.
2.5 Anak Usia Prasekolah
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari bayi 0-1 tahun, usia bermain toodler 1-2,5 tahun, prasekolah 2,5-5 tahun, usia sekolah 5-11 tahun, hingga
remaja 11-18 tahun. Namun, topik yang ingin kita bahas tentang anak usia prasekolah. Menurut Marjorie mengatakan bahwa anak prasekolah merupakan
Universitas Sumatera Utara
masa antusiasme, bertenaga, aktivitas, kreativitas, otonomi, sosial tinggi dan idenpenden. Anak dari usia 1 sampai 5 atau 6 tahun menguatkan rasa identitas
jender dan mulai membedakan perilaku sesuai jenis kelamin yang didefenisikan secara sosial serta mengamati perilaku orang dewasa, mulai untuk menirukan
tindakan orangtua yang berjenis kelamin sama, dan mempertahankan atau memodifikasi perilaku yang didasarkan pada umpan balik orangtua. Potter, Perry,
2005 Pada pertumbuhan masa pra sekolah pada pertumbuhan khususnya berat
badan mengalami kenaikan rata-rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus akan tetapi aktivitas motorik tinggi, di mana sistem tubuh sudah mencapai
kematangan seperti berjalan, melompat dan lain-lain. Karena pengalaman belajar dan harapan orang dewasa yang serupa, biasanya di antara semua anak dalam
kebudayaan tertentu ditemukan beberapa keterampilan motorik yang bersifat umum. Sebagai contoh, dalam kebudayaan kita semua anak diharapkan
mempelajari keterampilan untuk makan, berpakaian sendiri, menulis dan memainkan permainan yang disetujui oleh kelompok sosial.
Diperkirakan bahwa rata-rata anak yang berusia 3 tahun sampai 4 tahun menggunakan 15.000 kata setiap hari atau dalam setahunnya menggunakan kira-
kira 5 setengah juta kata. Setiap tahun, sejalan dengan bertambah besar mereka, anak-anak berbicara lebih banyak dan menggunakan kata-kata yang lebih
berbeda. Jauh sebelum anak mampu membaca dan sebelum mereka mampu mengerti arti setiap kata kecuali yang sederhana, mereka ingin dibacakan.
Universitas Sumatera Utara
3. Kecemasan 3.1 Defenisi
DepKes RI 1990, mendefenisikan kecemasan sebagai ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang
tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam dirinya. Menurut Stuart Sundeens 1998, kecemasan adalah suatu
keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal.
Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas
sistem syaraf otonom. Kusuma mengatakan bahwa kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang
normal. Sedangkan menurut Kaplan Sadock 1997, kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar
atau konfliktual.
3.2Klasifikasi Tingkat Kecemasan
Menurut Townsend 1996, bahwa ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
3.2.1 Kecemasan ringan. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan
dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan
Universitas Sumatera Utara