4 Ruang Lingkup Tempat Penelitian
Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SD Negeri 7 Pringsewu.
5 Ruang Lingkup Waktu Penelitian
Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan bernomor 706UN263PL2016 oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Tahun 20152016.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh setiap manusia yang ingin mengetahui atau melakukan sesuatu yang baru. Dengan kata lain, belajar
adalah proses setiap orang melakukan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman serta latihan yang dilakukan secara
terus-menerus. Menurut Djamarah 2008:13 yang dimaksud belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannnya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya,
Slameto, 2010:2. Lebih lanjut belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik, untuk
menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur
cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, Sardiman, 2012:21.
Dari pemaparan di atas penulis menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan
tingkah laku, perubahan tersebut diantaranya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Teori Belajar
1.
Teori Belajar Humanisitik.
Munculnya teori belajar humanistik tidak dapat dilepaskan dari gerakan pendidikan humanistik yang memfokuskan diri pada hasil afektif,belajar
tentang bagaimana belajar dan belajar untuk meningkatkan kreativitas dan potensi manusia. Pendekatan humanistik ini sendiri muncul sebagai
bentuk ketidaksetujuan pada dua pandangan sebelumnya, yaitu pandangan psikoanalisis dan behavioristik dalam menjelaskan tingkah laku manusia.
Ketidaksetujuan ini
berdasarkan anggapan
bahwa pandangan
psikoanalisis terlalu menunjukkan pesimisme suram serta keputusasaan sedangkan pandangan behavioristik dianggap terlalu kaku mekanistik,
pasif, statis dan penurut dalam menggambarkan manusia Dalyono 2012:75.
a.
Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Menurut teori humanistik belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori belajar humanistik
sifatnya abstrak dan lebih mendekaji kajian filsafat. Teori ini lebih