Hakikat Belajar dan Pembelajaran

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

2.1.1.1 Hakikat Belajar Slameto dalam Hamdani, 2011:20, belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan dari hasil pengakamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Menurut H. C. Witheringon dalam education Psychology Siregar, 2010:4 menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebgai suatu pola baru dari interaksi berupa kecakapan sikap, kebniasaan keprbadian atau suatu pengetian. Gagne Berlinger mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perikunya akibat dari pengalaman. Gagne dalam Winataputra, dkk: 2004:2, belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencias, skills and attitudes. Spears dalam Siregar dan Nara 2010:5 pengertian hakikat belajar dalam perspektif yang lebih detail. Menurut Spears learning is to be observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen to follow direction. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, mendengarkan, dan mengikuti aturan. Peneliti menyimpulkan bahwa hakikat belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang relative konstan. Seseorang dikatakan telah belajar aapabila sudah nampak perubahan perilakuperubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Kecuali itu, perubahan tersebut haruslah bersifat relative permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat saja. 2.1.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaruan tingkah laku dan kecakapan. Purwanto dalam Thobroni , 2011:31-34, berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut. 2.1.1.2.1 Faktor individual. 2.1.1.2.1.1 Faktor kematangan atau pertumbuhan Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Kegiatan mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi-potensi jasmani, dan rohaninya telah matang. 2.1.1.2.1.2 Faktor kecerdasan atau inteligensi Disamping faktor kematangan,berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor kecerdasan. 2.1.1.2.1.3 Faktor latihan dan ulangan Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam. 2.1.1.2.1.4 Faktor motivasi Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik- baiknya jika ia tidak mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari belajar. 2.1.1.2.1.5 Faktor pribadi Setiap manusia memiliki sifat kepripbadian masing-masing yang berbeda dengan manusia lainnya. Sifat kepribadian tersebut turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat kepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. 2.1.1.2.2 Faktor Sosial. 2.1.1.2.2.1 Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak. 2.1.1.2.2.2 Faktor guru dan cara mengajarnya Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimilki guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada peserta didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai. 2.1.1.2.2.3 Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar Faktor guru dan cara megajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam belajar ditambah dengan guru yang berkualitas akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak. 2.1.1.2.2.4 Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia Faktor lingkungan dan kesempatan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik dan bersekolah di sekolah yang keadaan guru dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajrnya seperti pengaruh lingkungan yang buruk dan tidak ada kesempatan karena sibuk bekerja. 2.1.1.2.2.5 Faktor motivasi sosial Motivasi sosial dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga, sanak- saudara, teman-teman sekolah, dan teman sepermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak dengan sadar yang dapat berpengaruh pada motivasi siswa untuk belajar. Jadi peneliti menyimpilkan bahwa kedua faktor yaitu faktor dari dalam diri seserang dan faktor lingkungan, merupakan faktor yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga pada akhirnya dapat menentukan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWINGBERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 6 226

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01

15 135 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224