Pembangunan Jalan Tembusa Kamojang 9
Jalan yang dibangun dan dipelihara oleh InstansiBadan HukumPerorangan untuk melayani kepentingan masing-masing.
2.4 Bagian Jalan
2.4.1 Daerah manfaat jalan DAMAJA Menurut UU.131980 Tentang Jalan dan PP2685 Tentang Jalan
menyebutkan bahwa Damaja adalah suatu ruang sepanjang jalan, yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman ruang bebas tertentu yang
dimanfaatkan untuk konstruksi jalan, yang terdiri dari badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.
2.4.2 Daerah Milik Jalan DAMIJA Daerah Milik Jalan DAMIJA ataudisebut juga ROW Right of Way,
meliputi Damaja dan sejalur tanah tertentu, dibatasi oleh patok tanda batas Damija.
2.4.3 Daerah Pengawasan Jalan DAWASJA Daerah sejalur tanah, yang terletak diruang Damija, yang
penggunaannya diawasi oleh pembina jalan, dengan maksud agar tidak mengganggu pandangan pengemudi dan bangunan konstruksi jalan.
Gambar 2.1 Posisi Damaja, Damija dan Dawasja
Pembangunan Jalan Tembusa Kamojang 10
2.5. Pengembangan Wilayah
Wilayah merupakan unit geografis dengan batas-batas tertentu di mana bagian-bagiannya saling bergantung satu sama lain secara
fungsional. Secara umum pusat inti berfungsi antara lain: a tempat pemusatan pemukiman penduduk, b pemusatan industri, c tempat
pemasaran bahan-bahan mentah, dan d tempat pemusatan sarana- sarana pelayanan. Daerah bagian belakang hinterland berfungsi sebagai
tempat proses produksi bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran produk-produk industri.
Pengembangan wilayah dapat diartikan sebagai pelaksanaan pembangunan nasional di suatu wilayah yang disesuaikan dengan
kemampuan fisik dan sosial wilayah serta menghormati perundang- undangan yang berlaku. Untuk wilayah pedesaan yang selalu identik
dengan petani dan kemiskinan maka dibutuhkan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan pertanian yang berhasil adalah jika terjadi
pertumbuhan produksi pertanian yang tertinggi sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi lebih baik
Soekartawi, 1994. Sama halnya dengan proyek pembangunan jalan tembus Kamojang
yang direncanakan menjadi jalur alternative antara kabupaten Garut dan Bandung dimana memang keadaan infrastruktur disana masih sangat
kurang terutama jalan yang layak. Kondisi medan yang berat sehingga sangat dibutuhkan sekali prasaranan jalan yang memadai sehingga
memberikan keamanan dan kenyamanan pada pengguna jalan. Kegiatan perekonomian seperti pendistribusian barang dan jasa pun akan lebih
cepat dan secara langsung daerah yang terlintasi jalur tersebut akan berkembang dari waktu
– ke waktu.
Pembangunan Jalan Tembusa Kamojang 11
BAB III DATA UMUM PROYEK
3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor dan Konsultan