PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia diperlukan bahan pangan yang cukup, baik dalam jumlah, mutu maupun keragamannya, guna memenuhi kebutuhan gizi. Masyarakat semakin sadar akan kualitas hidup dan pentingnya makanan bergizi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka berbagai macam variasi produk pangan mulai banyak dikembangkan dan diperbaiki mutunya, salah satunya adalah bakso. Bakso merupakan salah satu produk pangan hasil pengolahan daging yang banyak disukai oleh masyarakat. Pengolahan daging memiliki banyak nilai tambah, antara lain : umur simpan bertambah, mudah didistribusikan, mudah dikonsumsi, rasa dan aromanya dapat disesuaikan. Saat ini, variasi produk bakso sedikit sekali yaitu hanya dari asal hewannya saja, oleh karena itu variasi produk bakso harus lebih ditingkatkan misalnya dengan penambahan serat makanan ke dalam produk tersebut. Konsumsi pangan sumber serat makanan secara langsung kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan pangan-pangan tersebut biasanya tidak memiliki cita rasa yang istimewa sehingga terasa tidak enak, selain itu kesibukan di luar rumah menyebabkan orang tidak punya waktu untuk mengolahnya menjadi makanan yang lebih enak. Penambahan serat makanan ke dalam produk bakso ini dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi produk tersebut, karena dewasa ini pola makan masyarakat cenderung mengkonsumsi pangan tinggi kalori namun rendah serat. Berbagai penelitian melaporkan bahwa ada hubungan antara kurangnya konsumsi serat pangan dengan penyakit degenaratif. Selain bermanfaat dalam bidang kesehatan, serat juga difungsikan sebagai bahan utama produk atau bahan tambahan makanan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu produk sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik di pasaran. 2

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan serat terhadap mutu bakso sapi.

C. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat lebih menganekaragamkan jenis bakso yang telah ada, serta memperluas aplikasi penggunaan serat dalam berbagai produk pangan khususnya produk olahan daging. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA