Upah Minimum Regional UMR Penelitian Terdahulu

dimana : NM = net migrasi penduduk dari negara pengirim ke negara penerima, X 1 = menunjukan rasio GDP real perkapita negara penerima terhadap GDP real perkapita negara pengirim, X 2 = lag net migrasi, X 3 = indeks ekonomi negara penerima migran, X 4 = indeks rezim pemerintahan apakah autoritarian atau demokrasi. Pendekatan ekonomi dengan melihat tingkat rasio pendapatan nasional negara asal dengan negara tujuan. Sedangkan aspek politik dengan memasukkan rezim pemerintahan di negara asal yaitu Argentina. Hasilnya diketahui bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara selisih pendapatan nasional negara penerima dengan negara pengirim migran. Romdiati dan Noveria 2004 melakukan analisis mobilitas penduduk antar daerah dalam rangka pengendalian migrasi masuk ke DKI Jakarta. Dalam penelitian ini diungkapkan bahwa Jakarta sebagai kota metropolitan yang menjadi pusat dari berbagai kegiatan pembangunan. Jakarta menjadi tujuan utama migrasi penduduk dari berbagai daerah dalam jumlah yang besar. Mereka datang ke kota ini untuk memperoleh manfaat dari semua kesempatan yang tersedia, terutama kesempatan ekonomi. Masih terbukanya peluang untuk melakukan usaha ekonomi, khususnya di sektor informal diketahui sebagai penyebab utama perpindahan penduduk dari berbagai daerah, termasuk mereka yang berketrampilan rendah menuju Jakarta. Arus migrasi menuju kota Jakarta tampak semakin diwarnai oleh pola mobilitas non-permanen dengan ciri-ciri kurang terampil, bekerja di sektor informal dan tinggal di permukiman kumuh. Selain itu beberapa penelitian menunjukkan besarnya orientasi migran non-permanen pada desa asalnya, yaitu terlihat dari peningkatan kehidupan keluarga migran di desa asal yang terlihat membaik sebagai dampak adanya anggota keluarga yang melakukan mobilitas non-permanen ke kota Hugo, 1975; Mantra et al, 1988; Saefullah, 1992. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, bahwa penelitian ini hanya menganalisis faktor –faktor ekonomi yang mempengaruhi migrasi tanpa menganalisis faktor non ekonomi. Penelitian ini juga menganalisis migrasi tiap propinsi dalam satu negara ke salah satu propinsi yang paling maju di negara tersebut. Sedangkan penelitian Solimano menganalisis migrasi internasional dari satu negara ke negara lainnya, yaitu dari Argentina ke Amerika Serikat dan Eropa dengan menyertakan faktor politik berupa rezim pemerintahan. Perbedaan dengan penelitian Mantra, kalau mantra menganalisis migrasi antar daerah dalam propinsi di Jawa Tengah dengan melihat faktor ekonomi dan sosial seperti pendidikan dan status perkawinan. Sedangkan penelitian Hugo menganalisis migrasi di Jawa Barat dan hampir sama dengan penelitian Mantra hanya berbeda wilayah saja.

2.6. Kerangka Pemikiran

Migrasi yang dilakukan oleh penduduk di pengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi terdiri dari lag tingkat upah dan lag besarnya tingkat perekonomian antara wilayah luar Jakarta terhadap wilayah Jakarta. Sedangkan faktor non ekonomi terdiri dari perbedaan kondisi sosial budaya, politik, keamanan, dan iklim. Namun yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah pada faktor ekonomi, dimana lag upah dianalisis dengan menggunakan variabel UMR tiap propinsi dan lag besarnya perekonomian dianalisis dengan variabel PDRB berdasarkan harga berlaku tiap propinsi di Indonesia. Migrasi yang dilakukan penduduk di daerah asal juga dipengaruhi adanya faktor pendorong seperti fasilitas dan sarana yang tidak memadai, lapangan pekerjaan yang sempit, kualitas pendidikan yang rendah, atau penghasilan yang rendah serta kondisi iklim atau keamanan yang tidak baik, sehingga mendorong masyarakat untuk bermigrasi. Namun di Jakarta terdapat faktor penarik yang mempengaruhi masyarakat di luar Jakarta untuk melakukan migrasi. Diantaranya fasilitas dan sarana yang lengkap seperti fasilitas pendidikan, olahraga, keagamaan, rekreasi dan hiburan. Selain itu juga tersedia lapangan pekerjaan yang lebih luas serta penghasilan yang lebih tinggi. Sehingga mempengaruhi masyarakat luar Jakarta untuk mengadu nasib ke Jakarta. Semakin banyaknya masyarakat yang bermigrasi ke Jakarta mengakibatkan jumlah penduduk semakin meningkat. Sehingga menimbulkan berbagai masalah diantaranya masalah sosial, ekonomi, dan kependudukan. Oleh karena itu pemerintah DKI Jakarrta harus bekerja sama dengan pemerintah daerah selain Jakarta untuk mengatasi hal tersebut.