Definisi Good Corporate Governance GCG

13 mengangkat Komisaris Independen dan membentuk Komite Audit pada tahun 1998, GCG mulai di kenalkan pada seluruh perusahaan publik di Indonesia. Setelah itu pemerintah Indonesia menandatangani Nota Kesepakatan Letter of Intent dengan International Monetary Fund IMF yang mendorong terciptanya iklim yang lebih kondusif bagi penerapan GCG. Pemerintah Indonesia mendirikan lembaga khusus, yaitu Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG yang memiliki tugas pokok dalam merumuskan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional mengenai GCG, serta memprakarsai dan memantau perbaikan di bidang corporate governance di Indonesia. Sejauh ini penegakan aturan untuk penerapan CGG, belum ada sanksi bagi perusahaan yang belum menerapkan maupun yang sudah menerapkan tetapi tidak sesuai standar pelaksanaan GCG. Namun pelaksanaan penerapan GCG memberi nilai tambah bagi perusahaan. Perusahaan yang melakukan peningkatan pada kualitas GCG menunjukkan peningkatan penilaian pasar, sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan kualitas GCG, cenderung menunjukan penurunan pada penilaian pasar Effendi:2008.

2.2.2 Definisi Good Corporate Governance GCG

Istilah tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia merupakan terjemahan dari good corporate governance. Kata governance berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu gouvernance yang berarti pengendalian control atau regulated dan dapat dikatakan sebagai suatu keadaan yang berada dalam kondisi yang terkendali Subroto, 2005. 14 GCG merupakan masalah yang tidak akan berakhir dan terus akan menjadi bahan pembahasan bagi pelaku bisnis, akademis, pembuatan kebijakan dan lain sebagainya. Perhatian terhadap GCG kian meningkat seiring banyak bermunculan masalah skandal keuangan di lingkungan bisnis. Konsep GCG telah banyak dikemukakan oleh banyak ahli dan badan sebagai alat control dan pengawasan terhadap kinerja manajemen. Definisi GCG menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117M-MBU2002 adalah suatu proses atau struktur yang digunakan oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka waktu panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Sehubungan dengan tidak berlakunya Keputusan Menteri Negara BUMN tersebut yang selama ini digunakan sebagai dasar penerapan GCG, yaitu Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: Kep– 117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara karena digantikan dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01 MBU2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara tanggal 1 Agustus 2011, maka definisi GCG berubah menjadi prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Menurut Effendi 2008, pengertian GCG adalah suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset 15 perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang. Menurut Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata 2007, good corporate governance merupakan seperangkat tata hubungan diantara manajemen perseroan, direksi, komisaris, pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. Menurut G. Suprayitno 2004, good corporate governance sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Definisi GCG yang dikemukakan diatas berbeda-beda namun memiliki maksud yang sama. Dari definisi diatas dapat disimpulkan GCG adalah sistem atau seperangkat peraturan yang mengatur, mengelola dan mengawasi hubungan antara para pengelola perusahaan dengan stakeholders disuatu perusahaan. GCG tidak hanya sebagai alat pengatur dan pengendali saja namun juga sebagai nilai tambah bagi suatu perusahaan. Sehingga di sini jelas jika Good Corporate Governance ingin diarahkan untuk menciptakan suatu bentuk organisasi bisnis yang bertumpu pada aturan- aturan manajemen modern yang profesional dengan konsep dedikasi yang jauh lebih bertanggungjawab. Penafsiran bertanggungjawab dapat diartikan sebagai keikutsertaan perusahaan secara jauh lebih dalam untuk ikut berpartisipasi dalam membangun negara dan bangsa, seperti peran perusahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan, dan pendukung penuntasan kemiskinan. Tentunya ini dapat dianggap jika konsep Good Corporate Governance GCG benar-benar dijalankan 16 dengan baik bisa memperingan tugas negara dan memposisikan perusahaan sebagai agent of development agen pembangunan. Good corporate governance dapat dijadikan pedoman yang berguna sebagai pengawasan secara efektif sehingga dapat tercipta suatu mekanisme yang check and balance . Penerapan good corporate governance yang efektif di dalam sebuah perusahaan dapat memberikan kontribusi yang penting bagi perusahaan dalam menghadapi ancaman di masa datang seperti menghindari krisis, sebaliknya jika perusahaan tidak menerapkan good corporate governance secara efektif dapat menyebabkan terjadinya ketidaksiapan dan kegagalan perusahaan dalam mengahadapi ancaman.

2.2.3 Teori Good Corporate Governance GCG