Kerangka Konsep Definisi Operasional

33 5. Kekeruhan Standar baku mutu kekeruhan pada air yaitu 25 skala NTU Permenkes RI No. 416 tahun 1990 Uji Laboratorium Water Quality Checker WQC 0 = t idak memenuhi syarat TMS 1= memenuhi syarat MS Ordinal 6. pH pH merupakan intensitas keadaan asam atau basa. pH normal berkisar antara 6,5 – 9,0 Permenkes RI No. 416 tahun 1990 In Situ Kertas Lakmus 0 = tidak memenuhi syarat TMS 1= memenuhi syarat MS Ordinal 7. Besi Jumlah kadar besi yang terlarut dalam air yaitu 1,0 mgL Permenkes RI No. 416 tahun 1990 Uji Laboratorium Atomic Absorption Spectrophotome ter AAS 0 = tidak memenuhi syarat TMS 1= memenuhi syarat Ordinal 34 MS 8. Nitrat Jumlah kadar nitrat yang terlarut dalam air yaitu 10 mgL Permenkes RI No. 416 tahun 1990 Uji Laboratorium Water Quality Checker WQC 0 = tidak memenuhi syarat TMS 1= memenuhi syarat MS Ordinal 9. Klorida Jumlah kadar klorida yang terlarut dalam air yaitu 600 mgL Permenkes RI No. 416 tahun 1990 Uji Laboratorium Water Quality Checker WQC 0 = tidak memenuhi syarat TMS 1= memenuhi syarat MS Ordinal 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah potong silang cross sectional. Survey cross sectional merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat dalam waktu yang bersamaan point time approach. Artinya, subjek penelitian ini hanya akan diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan Notoatmojo, 2010.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitan ini dilakukan di daerah sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA Bantar Gebang, Kecamatan Bekasi. Pemilihan Bantar Gebang sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan karena Bantar Gebang adalah Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang dikelola secara sanitary landfil. Selain itu keberadaan Bantar Gebang sebagai TPA sampah juga sudah lama sekitar 22 tahun. Kelurahan yang terpilih untuk dijadikan tempat penelitian adalah Kelurahan Sumur Batu berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan ditemukan beberapa masalah terkait kandungan air tanah di 36 wilayah tersebut. Selain itu, kelurahan sumur batu merupakan kelurahan dengan jumlah kasus penyakit kulit tertinggi dibandingkan 3 kelurahan lainnya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai bulan Desember 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah air tanah pada sumur gali yang digunakan masyarakat di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang Bekasi .

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster sampling yaitu pengambilan sampel secara gugus. Suatu teknik pengambilan sampel dimana pemilihannya mengacu pada kelompok. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai sampel adalah berdasarkan banyaknya Rukun Warga RW yang ada di Kelurahan Sumur Batu yaitu sebesar 7 kluster gugus. Sampel yang ada di setiap kluster dipilih secara acak dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan sampel dan penyebaran kuisioner dilakukan bersamaan, maksudnya ketika peneliti 37 mengambil sampel air tanah maka pengisian kuisioner pun diberikan kepada pemilik air tanah tersebut. Jumlah sampel yang akan diambil adalah 72 sampel air tanah.

D. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap parameter kandungan air tanah. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Lembar Observasi Lembar observasi untuk mengetahui kualitas air tanah secara fisik yaitu warna, bau, dan rasa yang dilihat langsung saat di lapangan dengan menggunakan indera penglihatan, penciuman dan perasa. b. Atomic Absorption Spectrophotometer AAS AAS digunakan pada saat pengujian sampel air tanah di laboratorium untuk mengetahui kandungan kimia air tanah yaitu Besi Fe. c. Water Quality Checker WQC WQC digunakan pada saat pengujian sampel air tanah di laboratorium untuk mengetahui kandungan air tanah secara fisik dan kimia diantaranya suhu, zat padatan terlarut TDS, kekeruhan, klorida, dan nitrat. 38 d. Kertas pH Kertas pH digunakan untuk mengetahui kandungan pH air tanah. Sedangkan prosedur pemeriksaan laboratorium terdiri dari : a. Pemeriksaan secara fisik 1 Warna diukur langsung pada sampel air dengan menggunakan indera penglihatan. 2 Bau diukur langsung pada sampel air tanah dengan menggunakan indera penciuman. 3 Rasa diukur langsung pada sampel air tanah dengan menggunakan indera perasa. 4 Zat padatan terlarut TDS diukur dengan menggunakan alat WQC. 5 Kekeruhan diukur dengan menggunakan alat WQC. b. Pemeriksaan secara kimia 1 pH diukur langsung pada sampel air dengan menggunakan kertas ukur pH. 2 Besi diukur dengan menggunakan alat AAS. 3 Klorida diukur langsung dengan menggunakan alat WQC. 4 Nitrat diukur langsung dengan menggunakan alat WQC.

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi

8 61 115

Kajian Teknik Hidroisotop untuk Mempelajari Dinamika Aliran Air Tanah Dangkal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang - Bekasi

3 74 314

Pengaruh tempat pembuangan akhir sampah terhadap lingkungan perairan di sekitarnya: studi kasus TPA Bantar Gebang Bekasi

0 9 567

Analisis kualitas air sumur sekitar wilayah tempat pembuangan akhir sampah (studi kasus di TPA Galuga Cibungbulang Bogor)

5 26 76

Kajian Teknik Hidroisotop untuk Mempelajari Dinamika Aliran Air Tanah Dangkal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Bekasi

0 4 152

Pengaruh tempat pembuangan akhir sampah terhadap lingkungan perairan di sekitarnya studi kasus TPA Bantar Gebang Bekasi

0 5 292

Pengembangan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Kasus Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi)

0 4 125

UJI KUALITAS BIOLOGIS AIR SUMUR DI SEKITAR TEMPAT PENAMPUNGAN AKHIR SAMPAH (TPA) UJI KUALITAS BIOLOGIS AIR SUMUR DI SEKITAR TEMPAT PENAMPUNGAN AKHIR SAMPAH (TPA) MOJOSONGO SURAKARTA.

0 1 14

REHABILITASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL DI TPA SUMUR BATU, KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI, JAWA BARAT - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

1 1 8