Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen Penelitian

28

G. Teknik Analisis Data

Sebelum sampel diberi perlakuan, maka data sampel perlu dianalisis terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari kondisi awal yang sama. Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh dari hasil pretest dan postes, dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang mengikuti PMR dan pembelajaran konvensional. Besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi normalized gain = g Hake, 1999: 1, yaitu :

1. Uji Prasyarat

1.1 Uji Normalitas

Langkah awal untuk menganalisis data adalah menguji kenormalan distribusi. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah: H : data peningkatan kemampuan pemecahan masalah berdistribusi normal H 1 : data peningkatan kemampuan pemecahan masalah tidak berdistribusi normal Menurut Sudjana 2005: 273 statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji chi-kuadrat, yakni sebagai berikut. χ = Keterangan : χ : chi-kuadrat : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian score pretes Score pretest posttest g    max 29 : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval Kriteria pengujian adalah terima H jika nilai Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan dari harga Chi Kuadrat tabel χ χ α dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian data skor gain dinyatakan berdistribusi normal, dan tolak H jika sebaliknya. Uji normalitas data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dilakukan menggunakan uji Chi-Kuadrat. Adapun rekapitulasi perhitungannya disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.7 Uji Normalitas Data Gain Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas Keputusan Uji Pembelajaran Matematika Realistik 5,72 7,81 H diterima Pembelajaran Konvensional 6,11 H diterima Berdasarkan Tabel 3.7, diketahui bahwa data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti PMR memiliki x hitung 2 x tabel 2 pada taraf signifikansi α = 0,05, yang berarti H diterima dan pada pembelajaran konvensional x hitung 2 x tabel 2 yang berarti H diterima juga. Dengan demikian, data gain nilai kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa yang mengikuti PMR dan pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran C.7 dan C.8.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

3 25 261

Pengaruh Pendekatan Savi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

3 20 238

Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

2 26 195

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Darul Huffaz Pesawaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 57

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Studi pada Kelas VII MTs Matlaul Anwar Padangcermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 12 51

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bangunrejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 23 57

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 11 56

Penelitian Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pelajaran Matematika

0 0 19

Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

0 1 8