Gambaran berat badan lahir pada ibu dengan paritas beresiko tinggi

ibu. 23,24 Menurut Winkjosastro bahwa Kehamilan yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah uterus. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin pada kehamilan selanjutnya, selain itu dapat menyebabkan atonia uteri. 11 Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang selanjutnya akan melahirkan bayi dengan BBLR. Dan menurut Leni Maulida di penelitianya menyatakan bahwa kekurangan energi kronik ini pada ibu hamil juga bisa disebabkan dari sumber gizi yang dikonsumsi ibu kurang karena banyaknya makanan instan yang dikonsumsi ibu hamil. 23 Pada paritas grandemultipara sering terjadi kemunduran fungsi pada alat reproduksi dan juga dikarenakan kehamilan yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah uterus sehingga ini menyebabkan terganggunya nutrisi janin dan akhirnya mengganggu pertumbuhan janin. 21 Pada penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Daerah Demang Sepulau Raya tahun 2009 menemukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan berat bayi lahir. Hal ini dikarenakan pada ibu yang memiliki jumlah paritas yang tinggi tidak semuanya memiliki faktor resiko pemberat lainnya, contohnya seperti anemia dan defisensi nutrisi. 25

4.5 Keterbatasan Penelitian

1. Pada penelitian ini data yang digunakan berasal dari rumah sakit swasta tipe C yang jumlah angka kejadian BBLR yang sedikit dikarenakan di rujuknya ke RS. Tipe B atau A. 2. Dari rekam medis yang kami teliti terdapat beberapa data yang kurang digali oleh petugas medis sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. 26

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan uji statistik pada penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Pada ibu usia 20 hanya didapatkan 1 bayi BBLR, 35 tahun didapatkan 5 bayi BBLR dengan 17 bayi tidak BBLR dan pada ibu usia 20-35 tahun didapatkan 2 bayi BBLR dengan 72 bayi tidak BBLR. 2. Pada ibu paritas primipara hanya didapatkan 37 bayi tidak BBLR tidak didapatkan bayi BBLR, grandemultipara hanya didapatkan 1 bayi BBLR dan pada ibu paritas multipara didapatkan 6 bayi BBLR dengan 29 bayi tidak BBLR. 3. Terdapat hubungan antara ibu usia 20 dan 35 tahun dengan kejadian BBLR dan tidak terdapat hubungan antara ibu dengan paritas primipara dan grandemultipara dengan kejadian BBLR.

5.2 Saran

1. Melakukan penelitian hubungan kejadian BBLR dengan lebih banyak variabel seperti jumlah ANC, pendidikan, pekerjaan, lingkar lengan ibu. 2. Melakukan penelitian dengan metode yang lain seperti case control. 3. Melakukan penelitian pada Rumah Sakit yang lebih banyak kasus BBLR seperti Rumah Sakit tipe B ataupun tipe A