Profil Efek Rumah Kaca

49 yang berisi kemarahan. Bahkan Cholil, sang vokalis, sudah menyiapkan amunisi lirik untuk lagu bertema “kemarahan” tersebut. Bagi Efek Rumah Kaca, ciri khas atau trademark sebuah band memang sangat penting. Namun hal itu tidak membuat ERK untuk berhenti mencari banyak hal baru. Karena personil ERK pun mengakui selalu bosan jika harus memainkan lagu yang sama dalam setiap penampilannya. Bahkan ERK siap untuk memulai dari nol lagi ketika menyiapkan materi yang baru. Sejauh ini pola yang dipakai oleh ERK untuk memasarkan karyanya tetap konvensional, yaitu melalui label mereka Aksara Records. Namun terkadang mereka juga sering menjual langsung CD albumnya ketika diundang dalam sebuah event. Bahkan mereka tekadang rela menukar CD tersebut dengan honor yang ditawarkan penyelenggara acara. Selain sebagai musisi, para personil Efek Rumah Kaca juga dikenal giat dalam berbagai kegiatan sosial atau kemanusiaan. Cholil, sang vokalis, tak jarang terlibat dalam berbagai kegiatan Kontras. Pendapatan dari RBT lagu “Di Udara” juga ternyata disumbangkan kepada Kasum Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir. Mereka juga selalu mencoba berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan bertema lingkungan hidup. Efek Rumah Kaca sebenarnya punya mimpi besar yakni membuat label sendiri dan membantu menerbitkan band indie lainnya kepada masyarakat. Karena kemunculan ERK sendiri tidak lepas dari bantuan orang lain, maka kini mereka mencoba untuk membantu band-band indie lainnya untuk bisa tampil dalam dunia musik di Indonesia. 50 Discography:  Efek Rumah Kaca Aksara Records, 2007 Daftar Lagu: 1. Jalang 4:43 2. Jatuh Cinta itu Biasa Saja 5:15 3. Bukan Lawan Jenis 4:38 4. Belanja Terus Sampai Mati 4:24 5. Insomnia 4:19 6. Debu-debu Beterbangan 4:59 7. Di Udara 4:36 8. Efek Rumah Kaca 3:30 9. Melankolia 5:04 10. Cinta Melulu 4:23 11. Sebelah Mata 4:30 12. Desember 4:17  Kamar Gelap Aksara Records, 2008 Daftar Lagu: 1. Tubuhmu Membiru... Tragis 6:50 2. Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa 4:02 3. Mosi Tidak Percaya 3:54 4. Lagu Kesepian 4:30 5. Hujan Jangan Marah 4:30 6. Kenakalan Remaja di Era Informatika 4:23 51 7. Menjadi Indonesia 4:40 8. Kamar Gelap 4:45 9. Jangan Bakar Buku 4:44 10. Banyak Asap di Sana 4:06 11. Laki-laki Pemalu 5:14 12. Ballerina 4:03

B. Efek Rumah Kaca: Komposisi Lirik Cerdas nan Puitis

Gambar 1 Rilis : 2007 Genre : Pop, Rock Label : Paviliun Records Produser : Harlan Boer 52 Album pertama dari Efek Rumah Kaca mengambil tema sosial, politik, lingkungan dan juga kemanusiaan. Sangat jarang ada sebuah band di masa kini yangg berani mengambil tema-tema berat tersebut. Kebanyakan lebih suka main aman dengan membuat lagu-lagu bertema cinta yang liriknya sudah sangat klise dan banal. Ini jugalah yang kemudian disindir oleh ERK dalam lagu yang berjudul “Cinta Melulu”. Nada-nada yang minor Lagu perselingkuhan Atas nama pasar semuanya begitu klise Elegi patah hati Ode pengusir rindu Atas nama pasar semuanya begitu banal Penggalan lirik dari lagu “Cinta Melulu” di atas merupakan sindiran telak bagi para pelaku industri musik, entah itu musisi atau label rekaman, yang seakan tidak mau bereksperimen dan memilih bermain aman demi meraih popularitas dengan cepat. Dalam satu wawancara dengan stasiun televisi NET, Cholil Mahmud, sang vokalis, sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan tema cinta yang ingin diambil para musisi. 74 Namun dari tema cinta tersebut sebenarnya masih bisa digali lebih banyak lagi agar sudut pandang dan liriknya tidak “itu-itu aja ”. 2 Pendapat Cholil tersebut bisa dilihat di sini http:www.youtube.comwatch?v=dIb4yRjW_jg . 53 Kita bisa melihat contohnya dalam lagu “Jatuh Cinta itu Biasa Saja”. Dalam lagu ini, Efek Rumah Kaca mengambil tema cinta namun dengan sudut pandang seseorang yang memandang bahwa cinta sebenarnya hanyalah hal biasa yang tak perlu dibesar-besarkan. Suatu hal yang tentu jarang kita temukan pada band-band lainnya. Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu Jatuh cinta itu biasa saja Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu Jatuh cinta itu biasa saja Sebenarnya Efek Rumah Kaca, dalam album yang berjudul sama dengan nama bandnya ini, cukup banyak mengambil tema-tema tentang cinta. Namun seperti yang dijelaskan di atas, tema cinta tersebut tidak sesempit hubungan seorang lelaki dengan perempuan, namun meluas kepada cinta tanah air, cinta lingkungan, kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat, dan lain sebagainya. Dalam lagu “Efek Rumah Kaca” misalnya, ERK menyatakan keprihatinannya terhadap pemanasan global yang juga terjadi akibat ulah manusia. Kerusakan lingkungan akibat ketidakpahaman manusia akan buminya sendiri ini, digambarkan secara gamblang oleh ERK, dengan lirik atau kata-kata yang lugas agar mudah dipahami. Tipis ozon berlubang Debu kosmik hujan asam Matahari tiada tirai 54 Bakal bunga tak mekar Album Efek Rumah Kaca dimulai dengan lagu yang berjudul “Jalang”. Kata jalang biasanya mengacu kepada perempuan nakal yang melanggar suatu aturan susila. 75 Namun jika kita melihat keseluruhan liriknya, maka lagu tersebut sebenarnya bercerita tentang suatu masa di mana semua orang tidak boleh mengekspresikan sesuatu, kalau tidak akan dimusnahkan atau dieksekusi. Hal ini mirip dengan keadaan di suatu negara yang dikuasai oleh pemerintahan yang otoriter. Siapa yang berani bernyanyi Nanti akan dikebiri Siapa yang berani menari Nanti kan dieksekusi Karena kami, beda misi Lalu mereka bilang kami jalang Lagu ketiga setelah Jatuh Cinta itu Biasa Saja berjudul “Bukan Lawan Jenis ”. Lagi-lagi Efek Rumah Kaca mengambil tema cinta yang tidak biasa, yakni cinta kepada sesama jenis. Di sini kita melihat keberanian dari band ini untuk mengumbar fenomena yang cenderung masih sangat tabu dalam masyarakat Indonesia. 3 http:kbbi.web.idjalang .