Visi dan Misi Pegadaian Syariah
43
3. Fungsi Pokok Pegadaian 1.
Mengelola penyaluran uang pinjama atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang
menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat. 3.
Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi
pengelolaan pegadaian.
2. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah
1.
Badan usaha milik negara, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagaian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan,
sebagaimana yang di maksud dalam undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang badan usaha milik negara Lembaran Negara Tahun 2003
No 70, dan tambahan lembaran Negara No 4297. 2.
Perusahaan persero, yang disebut persero adalah BUMN yang
terbentuk persero terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 saham dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya adalah mengejar keuntungan.
44
3.
Perusahaan, adalah PT. PEGADAI persero, yaitu BUMN yang
berbentuk perusahaan perseroan yang didirikan berdasarkan peraturan Pemerinthan Republik Indonesia No 51 Tahun 2011 tentang perubahan
bentuk badan hukum perusaan umum perum dan oegadaian menjadi perusaan perseroan persero Lembaran Negara Tahun 2011 No 132
keputusan Mentri Negara BUMN Nomor : Kep-142MBU2011 tanggal 22 juni tentang perubahan bentuk badan hukum perusahaan
umum dan pegadaian menjadi perusahaan perseroan. 4.
Organ perusahaan, Rapat umum pemegang saham, dewan komisaris
dan direksi 5.
Rapat umum pemegang saham, yang selanjutnya disebut RUPS
adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan
kepada direksi atau komisaris. 6.
Dewan komisaris, organ perusahaan yang bertugas melakukan
pengawasaan terhadap kebijakan perusahaan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan
yang dilakukan oleh direksi serta memberikan nasihat kepada direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP serta
ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undanganyang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
45
7.
Direksi, Organ perusahaan yang bertugas menjalankan segaka
tindakan yang berkaitan dengan pengurusan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta
mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dankeputusan RUPS.
8.
Kantor pusat, pusat kegiatan administratif dan operasional perusahaan,
serta merupakan tempat kedudukan perusahaan. 9.
Kantor wilayah, bagian dari organisasi perusahaan untuk wilayah
tertentu yang bertugas melaksanakaan kegiatan administratif dan operasional perusahaan.
10.
Kantor cabang, unit operasional perusahaan yang langsung
menjalankan kegiatan pelayanaan bisnis gadai, bisnis fidusia dan jasa lain perusahaan, baik secara konvesional maupun syariah kepada
pengguna jasa pelanggannasabah 11.
Unit pelayanan cabang, outlet pelayanan yang merupakan bagaian
dari kantor cabang. 12.
Program kemitraan dan bina lingkungan, selanjutnya disebut PKBL,
adalah program perusaan yang dilaksanakan berdasarkan keputusan mentri BUMN untuk melakukan penyaluran modal kepada pengusaha
kecil untuk program kemitraan dan bina lingkungan, melalui pemanfaatan dana danri laba perusahaan.
46
13.
Corporate social responsibility, disebut CSR, adalah komitmen
perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatakan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komitas setempat maupun masyarakat pada umumnya dengan memperhatikanasas
kepatutan dan kewajaran. 14.
Sumber daya manusia, disebut SDM, adalah sumber kekuataan pokok
perusahaan yang merupakan faktor penggerak atau pengelola bagi sumber daya lainya yang ada diperusahaan dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. 15.
Widyaiswara, jabatan fungsional dengan tugas pokok mendidik,
mengajar dan melatih secara penuh dan berkesinambungan dalam divisi pendidik dan pelatihan intern atau ekstrem perusahaan.
16.
Kepala satuan pengawasan intern, adalah pejabat struktual satu level
dibawah direksi sebagai pimpinan satuan pengwasan interm SPI yang berkedudukan dikantor pusat.
17.
Sekertaris perusahaan, adalah pejabat struktual satu level dibawah
direksi sebagai pemimpin sekertaris perusahaan yang berkedudukan dikantor pusat.
18.
Jeneral manajer, pejabat struktual satu level dibawah direksi sebagai
pemimpin divisi yang berkedudukan dikantor pusat, kecuali ditentukan lain oleh direksi.
47
19.
Kepala biro, pejabat struktual satu levek dibawah direksi sebagai
pemimpin biro yang berkedudukan dikantor pusat. 20.
Inspektur, pemimpin inspektorat dibawah kepala satuanpengawasan
intern yang berkedudukan dikantor pusat inspektur pusat dam kamtor wilaya insoektur wilayah
21.
Pemeriksa, pejabat fungsional pada inspektorat pusat atau inspektorat
wilayah. 22.
Pemimpin wilayah, pejabat struktual satu level di bawah direksi yang
memimpin satu kantir wilayah. 23.
Manajer, pejabat struktual sebagai pemimpin suatu kantor cabang
24.
Pemimpin cabang, pejabat struktual sebagai pemimpin suatu kantor
cabang. 25.
Manajer bisnis cabang, pejabat struktual sebagai pemimpin bagian
bisnis setingkat asisten manajer, berkedudukan dikantor cabang 26.
Pengelola unit pelayanan cabang, karyawan perusahaan yang
memiliki fungsi mebgelola unit pelayanan cabang baik konvesional mauapun syraiah
27.
Asisten manajer dikantor pusat, pejabat fungsional yang bertugas
membantu manajer diokantor pusat sesuai dengan fungsi masing- masing
28.
Asisten manajer diakntor wilayah, pejabat struktual yang bertugas
membantu manajer dikantor wilayah sesuai dengan fungsi masing- masing
48
29.
Pejabat struktual, karyawan perusahaan yang berdasarkan keputusan
direksi menduduki suatu jabatan tertentu yang berwenang memberikan penilaian kepada bawahan.
30.
Pejabat fungsional, karyawan perusahaanyang berdasarkan keputusan
direksi untuk menjalankan fungsi tertentu dan tidak berwenang memberikan penilaian kepada bawahan.
3. Struktur Kerja Kantor Pegadaian Syariah
49
4. Profil dan Layanan Pegadaian Syariah
Layanan pegadian syariah Pegadaian s
yariah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah” Pegadaian Syariah ini datang ditengah-tengah masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masayarakat untuk membantu kesulitan dalam hal keuangan, misalnya butuh modal kerja tapi tabungan kurang, maka PEGADAIAN
SYARIAH solusinya. Di Pegadaian Syariah ini tentunya banyak layanan
yang menguntungkan. Salah satunya yaitu ARRUM. Layanan ARRUM ini
memudahkan para pengusaha mikro dan kecil untuk mendapatkan modal usahadengan jaminan BPKB. Kendaraan yang dijadikan jaminan tetap
ditangan pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk usaha sehari-hari.
50
Dan layanan
ARRUM ini
dalam pengembalian
modalnya menggunakan Sistem Angsuran yang dapat dipilih sndiri angsurannya.
1. Menambah modal usaha untuk memperbesar skala usaha.
2. aminan yang digunakan adalah BPKB.
3. Kendaraan yang dijaminkan tetap ditangan pemiliknya.
4. Prosedur dan syarat yang mudah.
5. Cepat proses
6. Pinjaman mulai 3jtan,Biaya Ijaroh yang relative ringan dan biaya
administrative yang tidak memberatkan. 7.
Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12bln,18,24 sampai 36 bulan.
8. Bebas menentukan pilihan pembayaran.
5. Barang Apa Saja Yang Bisa Digadai dan Yang Tidak Bisa Digadai
Barang yang Dapat Digadaikan
1. Barang perhiasan Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina ,
intan, mutiara dan batu mulia. 2.
Kendaraan Mobil, sepeda motor, becak, bajai, dan lain-lain. 3.
Barang elektronik camera, video player, televisi, komputer, laptop, handphone.
4. Barang lain yang dianggap bernilai oleh perum pegadaian seperti
surat-surat berharga baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat- surat berharga lainnya.
51
Barang yang tidak dapat digadaikan.
1. Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyipanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus. 2.
Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak. 3.
Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
4. Barang yang ceat rusak, busuk atau susut.
5. Barang yang amat kotor.
6. Kendaraan yang sangat besar.
7. Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
8. Barang yang sangat mudah terbakar.
9. Senjata api, amunisi dan mesiu.
10. Barang yang disewabelikan.
11. Barang milik pemerintah.
12. Barang ilegal.
52
52