31
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis, angket, dan pengamatan.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini merupakan tes untuk mengetahui kreativitas peserta didik atau kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Sebelum soal tes
tersebut diujikan dalam penelitian akan dilakukan validitas konstruksi dan validitas isi oleh ahli atau dosen pembimbing sebelum diuji coba kepada peserta
didik. 1.
Validitas Soal Pengujian validasi isi dilakukan oleh para ahli, yaitu dosen pembimbing
utama dan dosen pembimbing pendamping. Pengujian validitas butir soal menggunakan rumus korelasi product moment.
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑ Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi variabel X dan Y X= skor tiap butir soal
Y= skor total yang benar dari tiap subyek N= jumlah subyek
3.3
32 Hasil perhitungan dengan rumus dibandingkan dengan r
tabel
korelasi product moment dengan taraf 5. Jika r
xy
r
tabel
butir soal tersebut dikatakan valid. Hasil analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel. 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba No.
Kriteria Soal Nomor Soal
1 Valid
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 2
Tidak valid -
2. Realibilitas Soal
Reabilitas soal uraian dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut. ∑
Keterangan: = reliablitas instrumen
∑ = jumlah varians skor tiap item
= banyaknya soal = varians total
Kriteria r
tabel
, maka instrumen reliabel.
Dari hasil analisis hasil uji coba, diketahui r
11
= 1,031 dan r
tabel
untuk n = 32 dengan taraf kepercayaan 5 adalah 0,355. Berdasarkan hal tersebut berarti
bahwa r
tabel
, sehingga soal tersebut reliabel. 3.4
33 3.
Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal
yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya Arikunto, 2007.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut.
JS B
P
Keterangan: P= indeks kesukaran
B= banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Menurut Arikunto 2007, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut.
Rentang P Keterangan
0,00 – 0,03 Sukar
0,03 – 0,70 Sedang
0,07 – 1,00 Mudah
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba didapatkan bahwa dari 10 butir soal yang diujicobakan, terdapat 3 soal berkategori sedang dan 7 soal
berkategori mudah. 3.5
34 4.
Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan
antara warga belajar atau peserta didik yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan warga belajarpeserta didik yang tidakkurangbelum menguasai
materi yang ditanyakan. Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut.
N BB
BA DP
2 1
atau N
BB BA
DP 2
Keterangan: DP= daya pembeda soal
BA= jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB= jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N= jumlah peserta didik yang mengerjakan tes Hasil hitungan dengan menggunakan rumus di atas dapat menggambarkan
tingkat kemampuan soal dalam membedakan antar peserta didik yang sudah memahami materi yang diujikan dengan peserta didik yang belumtidak
memahami materi yang diujikan. Klasifikasinya adalah sebagai berikut. Rentang
Keterangan 0,40
– 1,00 soal diterima baik 0,30
– 0,39 soal diterima baik tetapi perlu diperbaiki 0,20
– 0,29 soal diperbaiki 0,00
– 0,19 soal tidak dipakai dibuang 3.6
35 Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapatkan bahwa dari 10 butir
soal yang diujicobakan ternyata soal diterima baik.
Tingkat perkembangan kemampuan berpikir kreatif peserta didik diukur dengan mencari persentase dengan menggunakan persamaan Sudijono 2008
berikut ini.
Keterangan: P= persentase
f = jumlah skor pada butir instrumen N= jumlah seluruh pilihan jawaban pada butir instrumen
Kriteria kemampuan berpikir kreatif peserta didik adalah sebagai berikut. Persentase
Kriteria 81,25≤N100
Sangat kreatif 62,5≤N81,25 kreatif
43,75≤N62,5 cukup kreatif 25≤N43,75
kurang kreatif
Setelah diuji cobakan kepada peserta didik dan melalui proses perbaikan, data dianalisis berdasarkan instrumen yang tercantum pada Lampiran 1.
b. Angket
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2009. Angket yang digunakan dalam 3.7
36 penelitian ini adalah angket untuk mengetahui bagaimana sikap yang berkaitan
dengan kreativitas peserta didik. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Ordinal atau Likert,
yaitu skala yang berisi lima pilihan jawaban. Prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap
objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Pada setiap pertanyaan dalam instrumen disediakan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberikan skor sebagai berikut.
Skor Keterangan 5
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Kurang Setuju KS 2
Tidak Setuju TS 1
Sangat Tidak Setuju STS c.
Pengamatan atau Observasi Pengamatan atau Observasi yang dilakukan adalah dengan observasi
terstruktur menggunakan instrumen penelitian yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas yang disajikan pada Lampiran 4.
62
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian