Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan peserta didik pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu dan sosial, sehingga mampu membentuk peradaban bangsa yang bermartabat. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu program pembangunan nasional. Semua lembaga pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pada pendidikan tinggi, berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses belajar mengajar sesuai dengan bidangnya masing- masing. Salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan sumberdaya manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Dalam mengemban misinya guna mencapai tujuan pendidikan nasional, SMK masih banyak menemui problematika yang berkembang di lapangan dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satu problematika yang dijumpai adalah mengenai aspek sarana dan prasarana pendidikan. kekurangan peralatan praktik, bahan ajar, bahan praktik dan peralatan media merupakan problematika yang sangat umum dijumpai pada sebagian SMK. Hal serupa juga dijumpai di SMK Muhammadiyah 1 Temon, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Saat peneliti melakukan observasi sekolah, peneliti melihat bahwa jurusan Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah 1 Temon belum memiliki media pembelajaran praktikum yang mampu menunjang keberhasilan proses pembelajaran praktikum mata pelajaran 2 teknik digital. Hal ini diperkuat dengan penuturan Bapak Rahmat Samiyono selaku guru mata pelajaran teknik digital di SMK Muhammadiyah 1 Temon. Beliau menuturkan bahwa media pembelajaran praktik teknik digital yang digunakan dalam pembelajaran praktikum teknik digital menggunakan project board. Menurut beliau penggunaan project board sebagai media pembelajaran praktikum teknik digital belum bisa menunjang keberhasilan proses pembelajaran praktikum karena keterbatasan project broard membuat guru mengalami kesulitan untuk mengecek kebenaran rangkaian yang tidak rapi. Kemudian siswa juga mengalami kesulitan dalam menyusun rangkaian, sehingga ketika dijalankan kinerja rangkaian tidak berjalan sebagaimana mestinya. selain itu beliau juga menuturkan bahwa bentuk project board yang kecil menyulitkan siswa dalam praktik berkelompok. Selain belum memiliki media pembelajaran praktikum yang mampu menunjang keberhasilan proses pembelajaran praktikum teknik digital, jurusan Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 1 Temon juga kekurangan sarana pendukung praktikum seperti alat ukur. Alat ukur yang dimaksud yaitu multimeter dan osciloscope. Pada kesempatan tatap muka itu Bapak Rahmat Samiyono juga menuturkan bahwa proses pembelajaran praktikum terkendala dengan kurangnya fasilitas alat ukur, sehingga pada proses pembelajaran praktikum siswa kurang bisa mengamati kinerja rangkaian secara mendalam serta tidak bisa mengamati sinyal-sinyal digital dari rangkaian yang dipraktikan. Tentu saja hal ini membatasi pengetahuan siswa dalam belajr teknik digital. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran praktikum berupa trainer teknik 3 digital sebagai media pembelajaran di SMK Muhammadiyah 1 Temon. Sehingga judul penelitian pengembangan ini adalah “Trainer Teknik Digital Dilengkapi Dengan Monitor Graphic LCD 128x64 Berbasis Mikrokontroller Sebagai Media Pembelajaran Praktikum Mata Pelajaran Teknik Digital Di SMK Muhammadiyah 1 Temon”.

B. Identifikasi Masalah