22
D. Tangganada Pentatonik dalam Gamelan Jawa
1. Tangganada Pentatonik
Pentatonik menurut Prier 2011:158 adalah istilah untuk sistem nada tangganada yang terdiri dari lima nada. Terdapat bermacam-
macam tangganada pentatonik, namun dalam gamelan Jawa dibagi menjadi 2 macam. Yaitu laras pelog dan laras slendro. Yang
dimaksud dengan laras adalah notasi yang dipergunakan dalam
gamelan Yoyok dan Siswandi, 2008:156
a. Laras Slendro
Tabel 1. Titilaras Gamelan Jawa Slendro
Sumber : Pendidikan Seni Budaya SMP Yoyok dan Siswandi, 2008 :156
Menurut Prier 2011:202, Bila ditranskripsi ke notasi internasional langkah nada dalam slendro adalah sbb. : do
– re – mi
– sol - la ; atau tanpa setengah nada.
Dalam sistem gamelan Jawa baik laras slendro maupun pelog, dikenal memiliki Pathet. Pathet adalah wilayah atau
Notasi Kepatihan
Dulu biasa dibaca
Sekarang biasa dibaca
1 Barang
Ji 2
GuluJangga Ro
3 Dhadha
Lu 5
Lima Ma
6 Enem
Nem 1
Barang Cilik Ji cilik
23 susunan nada didalam laras dan nada-nada tersebut mempunyai
fungsi dan kedudukan sendiri-sendiri Yoyok dan Siswandi, 2008:157. Pathet digunakan dalam memainkan suatu gending
jawa. Patet Laras Slendro ada 3 macam, yaitu Slendro Patet Nem, Slendro Patet Sanga, dan Slendro Patet Manyura.
Gambar 3. Slendro Patet Nem Gambar 4. Slendro Patet Sanga
Gambar 5. Slendro Patet Manyura
Sumber : Kamus Musik, 2011:154
2. Laras Pelog
Dalam Prier 2011:157 Pelog termasuk dalam tangganada pentatonik 5 nada. Namun ternyata alat musik gamelan pelog
misalnya saron di Jawa Tengah selalu memuat tujuh nada yang disebut menurut urut-urutan yakni : 1 siji, 2 loro, 3 telu, 4
papat, 5 lima, 6 enem, 7 pitu.
Notasi Kepatihan
Dulu biasa dibaca
Sekarang biasa dibaca
1 Panunggulmanis
Ji 2
GuluJangga Ro
24 Tabel 2. Titilaras Gamelan Jawa Pelog
Sumber : Pendidikan Seni Budaya SMP Yoyok dan Siswandi, 2008 : 15
Menurut Prier 2011:157 Pelog memiliki 3 macam patet modus, diantaranya :
1 ModusPatet Nem : 1 – 2 – 3 – 5 – 6 kira-kira d – es – f – a –
bes
Gambar 6. Pelog Patet Nem
Sumber : Kamus Musik, 2011:154
2 ModusPatet Barang : 2 – 3 – 5 – 6 – 7 kira-kira e – f – a –
bes – c seperti tangganada “satu kruis”.
Gambar 7. Pelog Patet Barang
Sumber : Kamus Musik, 2011:154
3 ModusPatet Lima : 4 – 5 – 6 – 1 – 2 kira-kira g – a – bes – d
– es seperti tangganada “satu mol”. 3
Dhadha Lu
4 Pelog
Pat 5
Lima Ma
6 Enem
Nem 7
Barang Pi
25 Gambar 8. Pelog Patet Lima
Sumber : Kamus Musik, 2011:154
Menurut Prier 2011:157 nampak sesuatu yang unik dalam Gamelan Pelog yaitu bahwa nada 2ro sekali
dalam Patet Nem berfungsi sebagai es dan sekali dalam Patet Barang sebagai e. Inilah mungkin karena tinggi nada
pitch dari bilah 2 ro dilaraskan antara es dan e, sehingga telinga kita dapat menafsirkan nada ini atau
sebagai es atau sebagai e, menjadi suatu kompromi. Ternyata dalam music vocal dan pada alat musik yang
dapat dilaraskan Rebab, Sitar, Suling ketepatan nada selalu disesuaikan dengan pola mi
– fa – sol – si – do, maka dalam patet nem nada re diambil nada lebih rendah
es dan dalam Patet Barang diambil nada lebih tinggi e. Hal serupa terjadi pula dengan nada 5 ma, dalam Petet
Nem berfungsi sebagai a dan dalam Patet Lima berfungsi sebagai as.
E. Instrumen dalam Gamelan Jawa