1.3.6 Perkembangan moral
Dapat diperoleh dari orang tua, orang lain yang ada disekitar anak. Untuk itu tugas orangtua untuk mengajari anak agar mempunyai
moral yang baik. 1.3.7
Komunikasi Bermain merupakan alat komunikasi terutama pada anak yang
masih belum dapat menyatakan perasaannya secara verbal. Misalnya: anak menggambar dua anak kecil perempuan mungkin
dia ingin punya adik perempuan, anak melempar sendokgarpu saat makan mungkin dia tidak suka sama lauk pauknya.
1.4 Klasifikasi permainan
Dari sudut pandang pengembangan, pola permainan anak dapat dikategorikan menurut isi dan karakter sosial. Keduanya memiliki efek aditif;
masing-masing terbentuk di atas pencapaian masa lalu, dan beberapa elemen dari masing-masing dipertahankan selama kehidupan Wong,2008. Isi
permainan: 1.4.1
Bermain afektif sosial Bermain ini menunjukkan adanya perasaan sedang dalam
berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat dilakukan seperti orang tua memeluk anaknya sambil berbicara, bersenandung
kemudian anak memberikan respon seperti tersenyum,tertawa. Sifat dari bermain ini adalah orang lain yang berperan aktif dan
Universitas Sumatera Utara
anak hanya berespons terhadap stimulasi sehingga akan memberikan kesenangan dan kepuasan bagi anak.
1.4.2 Bermain bersenang-senang
Bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak melalui objek yang ada sehingga anak merasa senang dan bergembira
tanpa adanya kehadiran orang lain. Sifat bermain ini adalah tergantung dari stimulasi yang diberikan pada anak, mengingat
sifat dari bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak tanpa memperdulikan aspek kehadiran orang lain, seperti bermain
boneka-bonekaan dan lain-lain. 1.4.3
Bermain keterampilan Bermain ini dengan menggunakan objek yang dapat melatih
kemampuan keterampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatifitas dan terampil dalam segala hal. Sifat permainan ini
adalah bersifat aktif dimana anak selalu ingin mencoba kemampuan dalam keterampilan tertentu seperti bermain dalam
bongkar pasang gambar, disini anak selalu dipicu untuk selalu terampil dalam meletakkan gambar yang telah dibongkar,
kemudian bermain latihan memakai baju dan lain-lain. 1.4.4
Bermain dramatik Bermain ini dapat dilakukan anak dengan mencoba berperan
sebagai seorang dewasa, seorang ibu dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Sifat dari permainan ini adalah anak dituntut aktif
Universitas Sumatera Utara
dalam memerankan sesuatu. Permainan dramatik ini dapat dilakukan apabila anak sudah mampu berkomunikasi dan
mengenal kehidupan sosial. 1.4.5
Bermain menyelidiki Jenis permainan ini dengan memberikan sentuhan pada anak untuk
berperan dalam menyelidiki sesuatu atau memeriksa dari alat permainan seperti mrngocok untuk mengetahui isinya dan
permainan ini bersifat aktif pada anak dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kecerdasan pada anak.
1.4.6 Bermain konstruksi
Bermain ini bertujuan untuk menyusun objek permainan agar menjadi sebuah konstruksi yang benar seperti permainan
menyusun balok. Sifat dari permainan ini adalah aktif dimana anak selalu ingin menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam permainan
dan akan dapat membangun kecerdasan pada anak. 1.4.7
Bermain onlooker Jenis bermain ini adalah dengan melihat apa yang dilakukan oleh
anak lain yang sedang bermain tetapi tidak berusaha untuk bermain. Sifat dari bermain ini adalah pasif akan tetapi anak akan
mempunyai kesenangan atau kepuasan sendiri dengan melihatnya.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Karakteristik sosial permainan