Penelitian Yang Relevan 1. KAJIAN TEORI

aspek grafika aspek instruksional, aspek media, respon guru dan siswa secara keseluruhan dinilai ” sangat baik”. 3 produk modul pembelajaran bermultimedia dinyatakan efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran pada kompetensi membuat pola busana berdasarkan penilaian unjuk kerja yang menunjukkan ” tuntas”.

3. Syamsuddin Hiro, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unidayan

Bau-Bau. Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Langsung dan Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Pencernaan pada Manusia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bau-Bau Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar IPA biologi siswayang diajar dengan model pembelajaran langsung dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sistem pencernaan manusia, hal ini ditunjukkan dengan model pembelajaran langsung diperoleh rata-rata X = 7,5 dan model pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata X = 6,8. Dan dibuktikan dengan uji-t yaitu t hitung 2,60 t tabel 2,00, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA-Biologi siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar IPA-Biologi siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional atau dengan kata lain bahwa model pembelajaran langsung lebih efektif digunakan untuk mengajarkan materi IPA-Biologi pokok bahasan sistem pencernaan pada manusia kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Bau-Bau tahun ajaran 2005 2006.

C. Kerangka berfikir

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang terencana melibatkan interaksi antara guru dan siswa yang didukung oleh materi, metode, media dan evaluasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memperhatikan materi yang akan diajarkan dengan media apa yang akan digunakan. Pemilihan materi yang akan disajikan disesuaikan dengan silabus pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya pembentukan kompetensi siswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dunia industri. Di dalam proses belajar mengajar tercakup komponen, pendekatan dan metode pembelajaran yang dikembangkan pada proses tersebut. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran yang menuntut guru dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik peserta didik supaya mencapai hasil yang optimal. Upaya meningkatkan hasilprestasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab seorang guru atau tenaga pendidik yang profesional. Dalam pembelajaran di kelas telah banyak pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh guru yang sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, yang ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional maupun ujian sekolah serta keterampilan individu siswa itu sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran seorang guru adalah memperbaiki pola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan atau model belajar yang dinilai efektif dan efisien oleh guru untuk diterapkan di kelas. Keberhasilan dari proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor dari dalam siswa maupun faktor dari luar siswa. Faktor dari luar antara lain metode pembelajaran dan materi pembelajaran. Agar pembelajaran lebih menarik dan meningkatkan kemampuan bagi siswa untuk mengetahui mengenai konsep–konsep yang abstrak menjadi lebih jelas lagi, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang menarik. Dengan berbagai variasi metode pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, tentunya dapat memberikan keleluasaan bagi guru untuk menggunakan metode mengajar yang akan digunakan. Seorang guru harus pandai memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik untuk memahami materi penyelesaian pembuatan gambar pada mata pelajaran Menggambar Busana. Model pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting. Penggunaan model pembelajaran memungkinkan guru dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa pada ruang fisik atau pada sistem sosial kelas. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran langsung. Dalam model pembelajaran langsung, penyajian materi dilakukan sesuai dengan urutan logis dan dilaksanakan selangkah demi selangkah artinya sebelum siswa mempelajari informasi dan keterampilan lanjutan, siswa terlebih dahulu harus menguasai informasi dan keterampilan dasar atau dengan kata lain sebuah keterampilan baru yang dapat disampaikan jika keterampilan sebelumnya telah dikuasai. Kompetensi dalam penyelesaian pembuatan gambar yang harus dicapai siswa adalah dapat menyelesaikan gambar dengan teknik pewarnaan secara kering, mengetahui teknik penyelesaian gambar dan mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian pembuatan gambar. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM dalam kompetensi ini 70. Keberhasilan belajar dengan menggunakan model pembelajaran mampu menciptakan keefektifan proses pembelajaran. keberhasilan yang dicapai memberikan kepuasaan bagi siswa maupun guru tenaga pengajar. Model pembelajaran langsung dibutuhkan di dalam proses belajar keterampilan penyelesaian pembuatan gambar dimana proses pembelajaran ini memerlukan gaya mengajar guru yang komunikatif dan penggunaan media yang tepat akan menentukan pencapaian kompetensi siswa. Berdasarkan penjelasan di atas maka penggunaan model pembelajaran langsung dapat digunakan sebagai model pembelajaran yang digunakan untuk materi teori dan praktek karena proses belajarnya selangkah demi selangkah, sehingga dapat diikuti dan dimengerti oleh siswa sehingga penyampaian materi keterampilan dapat dipahami oleh siswa. Penyampaian materi kepada siswa yang dilakukan dengan baik, maka kompetensi siswa pun akan semakin baik pula. Dalam penelitian ini peneliti juga mencari apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran langsung terhadap pencapaian kompetensi penyelesaian pembuatan gambar siswa kelas XII yang menerapkan model pembelajaran langsung dengan kelas yang tidak menerapkan di SMK N 3 Magelang. Adapun alur penelitian dapat disajikan dalam diagram di bawah ini : Gambar 1. Alur pelaksanaan penelitian POPULASI SAMPEL PRETEST POSTEST PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DIBANDINGKAN