tua lebih mampu untuk membimbing, mendidik dan mendampingi kegiatan belajar anak. Tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan
terhadap minat anaknya untuk melanjutkan ke SMK. Hal itu sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Krismawati 2000:53 bahwa
tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK. Makin tinggi pendidikan orang tua maka
makin tinggi pula kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak di masa depan. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah maka makin rendah pula kesadaran orang tua tentang pendidikan anaknya dan ia akan menyekolahkan anaknya di kejuruan agar setelah
lulus dapat langsung bekerja.
2. Hubungan Antara Tingkat pendapatan Orang tua dengan Minat
siswa melanjutkan studi ke SMK
Tingkat pendapatan orang tua berkaitan dengan kemampuan orang tua dalam membiayai sekolah anak-anaknya. Orang tua yang mempunyai
penghasilan yang besar maka mereka akan menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi. Disamping itu orang tua merasa bahwa dirinya
mampu membiayai anaknya ke tingkat yang lebih tinggi dan orang tua berharap anaknya setelah lulus nanti mendapatkan pekerjaan dengan
mudah sesuai dengan bakat dan ketrampilannya. Sebaliknya orang tua yang tingkat pendapatannya rendah cenderung
menginginkan anaknya cepat bekerja untuk meringankan beban keluarga, maka orang tua akan menyekolahkan anaknya ke sekolah kejuruan sebab
orang tua merasa dirinya tidak mampu untuk membiayai ke sekolah yang lebih tinggi. Dengan menyekolahkan anaknya ke sekolah menengah
kejuruan diharapkan setelah lulus akan mendapatkan pekerjaan dan mengurangi beban orang tua. Orang tua yang mempunyai pendapatan
tinggi biasanya menginginkan anaknya melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga mendorong anaknya untuk melanjutkan ke SMU. Sedangkan
orang tua yang berpenghasilan kecil cenderung menginginkan anaknya untuk melanjutkan studi ke SMK. Ada faktor lain yang berpengaruh
terhadap minat siswa dalam menentukan sekolah lanjutannya. Hal ini dimungkinkan adanya faktor lain yang berpengaruh misalnya teman
sebaya atau keinginan anak untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Pernyataan seperti itu sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Krismawati 2000:52 bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK
karena dipengaruhi oleh faktor lain yaitu teman sebaya.
3. Hubungan Antara Prestasi belajar Siswa dengan Minat siswa
melanjutkan studi ke SMK
Prestasi belajar digunakan sebagai alat seleksi penerimaan siswa baru di tingkat sekolah menengah. Prestasi belajar akan ikut berpengaruh
terhadap munculnya motivasi siswa memilih sekolah lanjutan yang berkualitas baik. Siswa yang memasuki sekolah kejuruan umumnya
kurang mampu memasuki sekolah umum, baik secara akademik, finansial maupun sosial Vembriarto, 1989:108. Pendapat tersebut dapat digunakan
sebagai petunjuk bahwa siswa yang prestasi belajarnya tinggi cenderung melanjutkan ke SMU dan siswa yang prestasi belajarnya rendah cenderung
melanjutkan ke SMK. Siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi cenderung memillih
melanjutkan ke SMU karena siswa tersebut menginginkan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Bisa juga siswa yang mempunyai prestasi
belajar tinggi berkeinginan melanjutkan ke SMK karena siswa tersebut menginginkan cepat bekerja. Siswa yang mempunyai prestasi belajar
rendah cenderung memilih ke SMK karena siswa tersebut merasa tidak mampu melanjutkan ke SMU yang biasanya orientasi untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi. Bisa juga siswa yang mempunyai prestasi belajar rendah menginginkan melanjutkan ke SMU karena biasanya siswa lulusan
SLTP hanya mengikuti teman sebayanya. Pernyataan itu sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Krismawati 2000:50 bahwa
siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah belum tentu melanjutkan ke SMK tetapi melanjutkan ke SMU dan siswa yang memiliki prestasi
belajar yang tinggi belum tentu melanjutkan ke SMU tetapi melanjutkan ke SMK karena menginginkan cepat bekerja.
F. Hipotesis
1. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK.
2. Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK.
3. Tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Deskriptif yaitu penelitian yang semata-mata melukiskan atau memaparkan keadaan obyek atau peristiwa tanpa maksud mencari sebab-
sebab atau akibatnya. 2. Studi Expast Facto yaitu penelitian yang mana data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang dipersoalkan itu berlangsung Winarno, 1982: 139. 3. Studi Kasus yaitu penelitian yang mengambil suatu daerah yang telah
ditentukan sebelum sebagai subyek penelitian dan kesimpulan hanya berlaku pada subyek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SLTP Negeri di Kecamatan Pengasih,
Kulon Progo yang terdiri dari tiga SLTP Negeri. Alasan mengambil SLTP Negeri di Kecamatan Pengasih karena siswa
yang bersekolah di sekolah tersebut terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan orang tua, tingkat
pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa yang berbeda-beda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2008.
C. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester 2 dan kelas IX
semester 1 SLTP Negeri di Kecamatan Pengasih, Kulon Progo dengan kriteria kedua orang tua pernah sekolah dan bekerja.
2. Objek Peneletian Objek penelitian adalah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pendapatan orang tua dan prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke SMK.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Populasi adalah sekumpulan obyek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber daya yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian
Aptik, 1980: 52. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester 2 dan kelas IX semester 1 SLTP Negeri di Kecamatan Pengasih.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mutlak. Arikunto 1997:107 menyatakan apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi tetapi apabila subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari
hal-hal sebagai berikut. a.
Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya. b.
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan teknik non probabilitas dengan cara keputusan yaitu peneliti beranggapan bahwa
siswa akan lebih banyak tahu daripada orang lain. Setiap SLTP N di Kecamatan Pengasih memiliki siswa kelas VIII dan kelas IX dengan
jumlah yang berbeda-beda. Sampel diambil dari masing-masing kelas pada satu SLTP Negeri sebanyak 10 dari jumlah siswa dengan kriteria kedua
orang tua pernah sekolah dan bekerja, yaitu. SLTP N I Pengasih = Siswa kelas VIII
: 215 X 10 = 21 siswa Siswa kelas IX
: 213 X 10 = 21 siswa SLTP N 2 Pengasih = Siswa kelas VIII
: 145 X 10 = 14 siswa Siswa kelas IX
: 144 X 10 = 14 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SLTP N 3 Pengasih = Siswa kelas VIII : 144 X 10 = 14 siswa
Siswa kelas IX : 139 X 10 = 14 siswa
98 siswa Jadi jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 98 siswa.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Tingkat pendidikan orang tua b. Tingkat pendapatan orang tua
c. Prestasi belajar siswa Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa melanjutkan studi
ke SMK. 2. Pengukuran
a. Minat melanjutkan studi ke SMK Untuk mengukur minat melanjutkan studi ke SMK, cara yang
digunakan penulis dengan kuisioner tipe pilihan yang disusun seperti model likert dengan tiga alternatif jawaban skor bergerak dari 1 sampai
3. Adapun pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
1 Jawaban A diberi skor 1 2 Jawaban B diberi skor 2
3 Jawaban C diberi skor 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator-indikator minat melanjutkan studi ke SMK diturunkan berdasarkan kajian pustaka Bab II. Ringkasan dimensi dan indikator variabel
minat tampak pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Dimensi dan Indikator minat melanjutkan studi ke SMK
Dimensi Indikator
No Item Perasaan
Memiliki perasaan terhadap SMK 5,6,7,8,9,16
Perhatian 1. Ketertarikan terhadap SMK
2. Keingintahuan tentang SMK 10,11,12,13,22,23
Keinginan 1. Memasuki SMK
2. Menguasai keterampilan di SMK 3. Mengembangkan pengetahuan
14,15,17,18,19
Harapan 1. Memilki keterampilan setelah lulus
SMK 2. Mendapatkan pekerjaan
20,21,24,25,26,27
b. Tingkat pendidikan orang tua Pengukuran tingkat pendidikan orang tua menggunakan skala
ordinal, karena pengukuran ini tidak mempunyai titik nol sebenarnya. Dalam hal ini tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi:
1 Lulus SD skor 1
2 Lulus SLTP skor 2
3 Lulus SMU skor 3
4 Lulus D 111 skor 4
5 Lulus PT skor 5
c. Tingkat pendapatan orang tua Dalam penelitian ini penghasilan diukur menggunakan
pengklasifikasian kategori, yaitu. Tinggi
3.000.000 skor 5
Sedang 1.000.000 sd 3.000.000
skor 3 Rendah
1.000.000 skor 1
d. Prestasi belajar siswa Dalam penelitian ini prestasi belajar diukur berdasarkan tinggi
rendahnya rata-rata nilai rapor yang berhasil dicapai oleh siswa. Untuk menentukan tinggi rendahnya nilai, yaitu dengan cara perhitungan
mean. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Data yang telah diperoleh disusun dari skor yang terendah sampai skor yang tertinggi
2. Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurva dan diberi skor
serta pengukuran sebagai berikut. Tinggi
M lebih dai Mean Skor 1
Rendah M kurang dari Mean
Skor 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuisioner Kuisioner adalah daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan tentang suatu
hal atau sesuatu. Dalam hal ini kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang minat melanjutkan studi, prestasi belajar, tingkat pendapatan
orang tua. Kuisioner yang telah disusun diberikan kepada siswa untuk diisi.
2. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
secara langsung atau lisan dengan kepala sekolah dan guru untuk melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau
dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa dan data tentang keadaan sekolah misalnya
jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.
G. Uji Kuisioner
1. Pengujian Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban
masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan rumus teknik korelasi product moment Umar, 2003:78 yaitu sebagai berikut.
{
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ −
− −
} }{
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
Keterangan: r
= koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y y
= skor total item x
= skor item n
= jumlah responden Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan
korelasi dengan signifikansi 5. Jika
hitung
r
lebih besar daripada
tabel
r maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya, maka butir
soal tersebut tidak valid.
Selanjutnya uji validitas ini dilakukan pada dua puluh tiga 23 butir pertanyaan variabel minat siswa melanjutkan studi ke SMK. Hasil
pengujian validitas terhadap 23 item disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas
Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK Butir No.
Nilai r tabel Nilai r hitung
Status
prtnyn 5 0,374
.848 Valid
prtnyn 6 0,374
.734 Valid
prtnyn 7 0,374
.868 Valid
prtnyn 8 0,374
.705 Valid
prtnyn 9 0,374
.400 Valid
prtnyn10 0,374
.597 Valid
prtnyn11 0,374
.570 Valid
prtnyn12 0,374
.636 Valid
prtnyn13 0,374
.635 Valid
prtnyn14 0,374
.473 Valid
prtnyn15 0374
.774 Valid
prtnyn16 0,374
.623 Valid
prtnyn17 0,374
.456 Valid
prtnyn18 0,374
.528 Valid
prtnyn19 0,374
.740 Valid
prtnyn20 0,374
.384 Valid
prtnyn21 0,374
.532 Valid
prtnyn22 0,374
.640 Valid
prtnyn23 0,374
.591 Valid
prtnyn24 0,374
.520 Valid
prtnyn25 0,374
.493 Valid
prtnyn26 0,374
.433 Valid
prtnyn27 0,374
.744 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada minat siswa melanjutkan studi ke SMK menunjukkan bahwa ke dua puluh
tiga butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05, maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan nilai r
hitung
semuanya menunjukkan angka yang lebih besar dari dari pada r
tabel
r
hitung
2. Pengujian Reliabilitas Kuisioner 0,374. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel minat siswa melanjutkan studi ke SMK adalah valid.
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan
berulang kali Umar, 2003;72. Pengujian reliabilitas didasarkan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan koefisien alpha α dari Croanbach Umar, 2003: 90 yaitu
sebagai berikut.
−
−
=
∑
2 2
11
1 1
t b
k k
r σ
σ
Keterangan:
11
r = reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pertanyaan
2 t
σ = varian total
2 b
σ = jumlah varian butir
Nilai varian butir Umar, 2003:91 dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut.
n n
X X
∑ ∑
=
2 2
2
σ
Keterangan: n
= jumlah responden X
= nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan
reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly 1978 dalam Iman Gozhali
2001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha
dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12.
Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r
tabel Nilai r hitung
Status
Minat Siswa Melanjutkan Studi
ke SMK 0,6
0,917 Reliabel
Dari dua puluh tiga pertanyaan pada variabel minat siswa melanjutkan studi ke SMK ini diperoleh nilai r
hitung
sebesar 0,917. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel Nunnaly dalam Imam Gozali, 2001: 42. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
r
hitung
lebih besar dari pada r
tabell
0,917 0,6. Ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel minat siswa melanjutkan studi ke SMK dapat
dikatakan andal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa data yang diperoleh digunakan beberapa cara sebagai berikut.
1. Analisis deskriptif Analisis ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh prestasi belajar siswa,
tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke SMK yang termasuk variabel bebas. Teknik yang
digunakan adalah dengan perhitungan persentase. 2. Pengujian Hipotesis
Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK, Hubungan antara Tingkat Pendapatan Orang tua dengan
Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK, Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK
Untuk menghitung tingkat pendidikan orang tua terlebih dahulu mencari nilai r. Rumus ini dikembangkan oleh Spearman dan diberi simbol ρ
rho. Rumus tersebut berbunyi: ρ
1 b
6 -
1 rho
2 2
i
− ∑
= n
n Untuk menginterprestasikan maka perlu dibandingkan dengan tabel nilai
rho tabel. Apabila rho hitung rho tabel pada taraf signifikasi 5 berarti terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan atau Ho ditolak. Dalam hal
ini Ho adalah tidak terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan sedangkan Ha adalah terdapat kesesuaian yang nyata atau signifikan.
39
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2008 di tiga sekolah di SLTP Negeri Kecamatan Pengasih. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VIII semester 2 dan kelas IX semester 1 dengan kriteria kedua orang tua pernah sekolah, dan bekerja.
Ketiga SLTP Negeri adalah SLTP N 1 Pengasih, SLTP N 2 Pengasih, dan SLTP N 3 Pengasih. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 98 kuesioner.
Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 98 kuesioner. Berdasarkan jawaban 98 responden yang semua butir pertanyaan diisi secara lengkap dan dapat
memenuhi syarat penelitian. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat uraian tentang responden dari masing-masing sekolah.
Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian
Nama Sekolah Jumlah Kuesioner
Tersebar Kembali
Tdk Lengkap
Responden SLTP N I Pengasih
42 42
42
SLTP N 2 Pengasih 28
28 28
SLTP N 3 Pengasih 28
28 28
Jumlah 98
98 98
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel-variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Tingkat Pendidikan Orang tua
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang tua
Tingkat Pendidikan
Orang tua Jumlah
Persentase Ayah
Ibu Ayah
Ibu
SD 48
55 48,98
56,12 SLTP
18 17
18,37 17,35
SMU 26
19 26,53
19,39 DIII
2 -
2,04 -
PT 4
7 4,08
7,14
Jumlah 98 98
100 100
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan orang tua siswaresponden penelitian ini berpendidikan SD.
b. Tingkat Pendapatan Orang tua
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang tua
Tingkat Pendapatan
Orang tua Jumlah
Persentase Ayah
Ibu Ayah
Ibu
Tinggi 1
- 1,02
- Sedang
14 7
14,28 7,14
Rendah 83
91 84,70
92,86
Jumlah 98
98 100
100
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pendapatan orang tua siswaresponden rendah Rp 1.000.000.
c. Prestasi Belajar Siswa
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar Siswa
Jumlah Persentase
Tinggi ranking 1 50
51,02 Rendah ranking 2
48 48,98
Jumlah 98
100
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa tinggi ranking 1.
2. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK Minat siswa melanjutkan studi ke SMK dapat dijelaskan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Minat Siswa Melanjutkan Studi ke SMK
Skor Frekuensi
Persentase Intepretasi
Penilaian
60 69
53 59
49 52
44 48
43 74
13 3
4 4
75,51 13,27
3,06 4,08
4,08 Sangat Positif
Positif Cukup Positif
Negatif Sangat Negatif
Jumlah 98
100
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa minat siswa melanjutkan studi ke SMK pada siswa SLTP N di Kecamatan Pengasih termasuk dalam
kategori sangat positif sebanyak 74 siswa atau 75,51, sebanyak 13 siswa atau 13,27 minatnya positif, sebanyak 3 siswa atau 3,06 minatnya
cukup positif, sebanyak 4 siswa atau 4,08 minatnya negatif, dan sangat negatif sebanyak 4 siswa atau 4,08. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden memiliki minat sangat positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6
Correlations
Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
B. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis I a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke SMK Ha = Terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK.
b. Penarikan Kesimpulan Pengujian hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke SMK ditunjukkan dengan nilai
MINAT TGKTP
DDKNO T
TGKTP DPTOT
PREST ASI
Spearm ans rho
MINAT Correlation
Coefficient
1,000 -,298 -,297
,237 Sig. 1-tailed
. ,001
,001 ,009
N 98
98 98
98 TGKTPDDK
NOT Correlation
Coefficient
-,298 1,000
,416 -,135
Sig. 1-tailed ,001
. ,000
,093 N
98 98
98 98
TGKTPDPT OT
Correlation Coefficient
-,297 ,416
1,000 -,271
Sig. 1-tailed ,001
,000 .
,004 N
98 98
98 98
PRESTASI Correlation
Coefficient
,237 -,135
-,271 1,000
Sig. 1-tailed ,009
,093 ,004
. N
98 98
98 98
probabilitas 0,001 lebih kecil dari taraf signifikasi 5 atau = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho diterima. Artinya tidak
terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK
2. Pengujian Hipotesis II a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke SMK Ha = Terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK.
b. Penarikan Kesimpulan Pengujian hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke SMK ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,001 lebih kecil dari taraf signifikasi 5 atau = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan Ho diterima. Artinya tidak terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara tingkat pendapatan orang
tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengujian Hipotesis III a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa melanjutkan studi ke SMK Ha = Terdapat kesesuaian hubungan yang nyata atau signifikan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK
b. Penarikan Kesimpulan Pengujian hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa
melanjutkan studi ke SMK ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,009 lebih kecil dari taraf signifikasi 5 atau = 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan Ho diterima. Artinya tidak terdapat hubungan yang nyata atau signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa
melanjutkan studi ke SMK.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang tua dengan Minat
Siswa melanjutkan Studi ke SMK
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK. Nilai probabilitas 0,001 lebih kecil dari taraf
signifikasi 5 atau 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan deskripsi data tentang tingkat pendidikan orang tua diperoleh hasil sebagai berikut: orang tua berpendidikan SD sebanyak
103, berpendidikan SLTP sebanyak 35, berpendidikan SMU sebanyak 45, berpendidikan DIII sebanyak 2, berpendidikan PT sebanyak 11.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan orang tua responden berpendidikan SD.
Hasil deskripsi data tingkat pendidikan orang tua responden sebagian besar berpendidikan SD. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar orang tua responden telah menempuh pendidikan formal. Orang yang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan
menjadi berkembang, baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna
bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan negara. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah. Dengan menempuh pendidikan maka seseorang akan memperoleh
pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal-hal yang baru, yang semua itu
akhirnya memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang cukup seseorang akan mudah mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dan memperoleh pendapatan yang sesuai pula. Dengan demikian orang akan lebih terbuka menerima nilai-nilai baru dan
mempunyai cakrawala kehidupan yang lebih luas sehingga akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempermudah bagi orang itu sendiri untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada. Lebih jauh dikatakan, bahwa pendidikan
akan mempersiapkan agar generasi mendatang matang dan siap dibekali ilmu pengetahuan serta ketrampilan dan kemampuan jiwa maupun
jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua, sedang yang dimaksud dengan
tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan formal yaitu SD, SLTP, SMA dan PT. Tingkat pendidikan formal yang dicapai membawa
pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan, tetapi juga
berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat.
Dengan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK, maka tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai
hubungan dengan minat siswa melanjutkan studi ke SMK. Orang tua yang berpendidikan tinggi tidak berarti menyekolahkan anaknya ke
sekolah formal yang tinggi maupun ke SMK dan orang tua yang berpendidikan rendah tidak berarti menyekolahkan anaknya ke sekolah
formal yang tinggi maupun ke SMK. Minat siswa melanjutkan studi ke SMK pada siswa SLTP di Kecamatan Pengasih termasuk dalam kategori
yang sangat positif dan tingkat pendidikan orang tua responden berpendidikan SD. Hal tersebut tidak terdapat hubungan dikarenakan ada
faktor lain yang berpengaruh misalnya dorongan dari orang tua yang memotivasi dan berantusias agar anak-anaknya berhasil baik dalam
belajarnya, pengaruh teman sebaya dimana individu bergaul dan mengidentifikasi dirinya secara sadar atau tidak sadar mereka saling
mempengaruhi sehingga dalam perkembangannya pengaruh teman sebaya turut berperan dalam pembentukan minat mereka, dan dengan
menempuh pendidikan yang tinggi maka ia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang besar.
Pernyataan itu sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Jarini 1999:77 bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi tidak berarti
menyekolahkan anaknya ke sekolah formal yang tinggi maupun ke SMK dan orang tua yang berpendidikan rendah tidak berarti menyekolahkan
anaknya ke sekolah formal yang tinggi maupun ke SMK. Tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke SMK dikarenakan ada faktor lain misalnya dorongan dari orang tua yang memotivasi dan berantusias agar anak-
anaknya berhasil baik dalam belajarnya, pengaruh teman sebaya dan dengan menempuh pendidikan yang tinggi maka ia akan lebih mudah
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hubungan antara Tingkat Pendapatan Orang tua dengan Minat