c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.
d. Sebagai persiapan untuk mengadakan bimbingan kepada anak
tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya. Dari uraian tersebut, dengan adanya minat memungkinkan adanya
keterlibatan yang lebih besar dari pembimbing untuk memberi informasi tentang SMK sehingga siswa akan tertarik untuk melanjutkan studi ke
SMK, karena minat untuk melanjutkan studi ke SMK berfungsi sebagai pendorong yang kuat.
B. Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Berdasarkan PP No. 291990 pasal 2, jenjang Pendidikan Menengah mempunyai dua tujuan yaitu agar siswa meningkatkan pengetahuan guna
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
dan meningkatkan kemampuannya sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan
alam sekitarnya Winkel, 1996:34. Pendidikan menengah kejuruan yang dilaksanakan pada berbagai bidang
keahlian pada umumnya bertujuan untuk mempersiapkan para lulusannya sebagai tenaga kerja yang mampu bekerja dalam bidangnya sesuai dengan
keahliannya dan ketrampilan yang dimilikinya. Penyelenggaraan program tenaga kerja merupakan suatu kebutuhan dan sekaligus merupakan keharusan.
SMK merupakan jalur pendidikan formal dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan formal, berdasarkan pada surat
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 080U1993 tentang kurikulum SMK. Penyelenggaraan pendidikan di SMK bertujuan sebagai
berikut. 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional. 2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi serta
mampu mengembangkan diri. 3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat ini dan masa yang akan datang. 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif
dan kreatif.
C. Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar menurut Kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai Winkel, 1989:161. Belajar merupakan suatu aktivitas
yang menghasilkan perubahan dengan didapatnya kemampuan baru yang disebabkan usaha Suryabrata, 1984:324. Sehubungan dengan prestasi belajar
maka ia mengemukakan bahwa nilai raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi belajar selama
tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri si pelajar, di mana ia dapat mengetahui
sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda-beda dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa dalam
kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha
penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, dan metode pemecahan Sudjana, 1990:28.
Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan, maupun praktek yang kemudian
diberi skor, yang biasanya berwujud angka-angka yang disebut prestasi belajar.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dan faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor yang berasal dari diri murid internal Kartono, 1985:01 adalah sebagai berikut.
1. Kecerdasan Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat
menentukan berhasil tidaknya studi seorang siswa. Kalau seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara
potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian diharapkan mereka dapat mencapai prestasi yang tinggi
sesuai dengan keadaan masing-masing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bakat Bakat adalah potensi atau kemampuan. Jika memiliki bakat dan
dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Seorang murid yang mempunyai bakat dalam suatu mata pelajaran
tertentu, maka besar kemungkinan ini dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam mata pelajaran yang berkaitan.
3. Minat dan perhatian Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut.
Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinu baik secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat membangkitkan
minat pada obyek tersebut. Kalau seorang murid mempunyai minat dalam mata pelajaran
tertentu, maka ia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya bila murid tidak berminat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya ia
malas untuk mempelajarinya. Demikian juga dengan murid yang tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan, maka
sukarlah diharapkan murid tersebut dapat belajar dengan baik. Hal itu tentu mempengaruhi prestasi belajarnya.
4. Motif Motif merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi
setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diinginkan. Dalam belajar hendaknya siswa mempunyai motif belajar yang kuat. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan usahanya untuk mencapai
prestasi yang tinggi. Bila motif tersebut makin berkurang, maka berkurang pulalah usaha dan kegiatan serta kemungkinannya untuk mencapai prestasi
yang tinggi. 5. Kesehatan Jasmani
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif. Seorang murid yang sering
sakit biasanya mengalami kesulitan tertentu dalam belajar; misalnya cepat lelah, tidak bisa berkonsentrasi, dan merasa malas. Dengan demikian sehat
dan tidaknya jasmani seorang siswa dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
6. Cara belajar Keberhasilan studi murid dipengaruhi oleh cara belajarnya. Ada cara
belajar yang efisien dan cara belajar yang tidak efisien. Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkannya untuk
mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai cara belajar tidak efisien. Ada cara belajar yang efisien antara lain adalah
sebagai berikut. a.
Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar. b.
Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima. c.
Membaca dengan teliti dan betul bahan yang sedang dipelajari serta berusaha menguasai dengan sebaik-baiknya.
d. Mencoba menyelesaikan soal-soal dan sebagainya.
Faktor yang berasal dari luar diri siswa eksternal Kartono, 1985:04 adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan Lingkungan ada bermacam-macam, yaitu sebagai berikut.
a. Lingkungan alam
Keadaan alam yang tenang dengan udara yang sejuk dapat mempengaruhi kesegaran jiwa siswa, sehingga memungkinkan hasil
belajarnya akan lebih tinggi daripada kalau lingkungan itu gaduh dengan udara yang panas dan kotor.
b. Lingkungan keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh baik terhadap keberhasilan belajar murid, apabila keluarga khususnya orang tua bersifat merangsang,
mendorong dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya. Hal ini memungkinkan diri anak untuk mencapai prestasi belajar yang
tinggi. Sebaliknya bila orang tua acuh tak acuh maka sukarlah diharapkan ia dapat mencapai prestasi maksimal. Suasana rumah
yang ramai dan gaduh atau suasana selalu berselisih pendapat antara satu dengan yang lain dapat mengganggu konsentrasi anak pada
waktu belajar. Keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang atau miskin juga dapat menjadikan anak mengalami kesukaran tertentu
dalam belajarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Lingkungan masyarakat
Apabila anak-anak yang sebaya di sekitarnya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak
mereka. Sebaliknya, bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tidak menentu, anak
pun dapat terpengaruh pula. 2. Sekolah
Hubungan guru dengan siswa yang kurang baik karena sesuatu pengalaman, hubungan siswa dengan siswa yang tidak menyenangkan,
tujuan pelajaran yang ditetapkan ada di atas kemampuan siswa, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan prestasi belajar siswa. Guru yang kurang
atau tidak menyadari peranannya dalam membantu belajar dapat mempengaruhi prestasi siswa. Jadi para guru dituntut untuk menguasai
bahan pelajaran yang akan diajarkannya dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.
3. Peralatan belajar Lengkap dan tidaknya peralatan belajar, baik yang dimiliki siswa itu
sendiri maupun yang dimilki sekolah, dapat menimbulkan hasil akibat tertentu terhadap prestasi belajar siswa. Kekurangan peralatan belajar
dapat membawa akibat negative yaitu siswa tidak bisa belajar secara baik, sehingga sulitlah diharapkan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.
D. Status Sosial Ekonomi Orang tua