Manfaat dan Keterbatasan ABC System

3 Penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas untuk biaya–biaya pemanufakturan mengabaikan beberapa biaya yang dapat diidentifikasikan terhadap produk tertentu dari analisa harga pokok produk. d. Sistem harga pokok produk berbasis aktivitas tidak dapat menunjukkan biaya-biaya yang dapat dihindarkan jika suatu produk, jasa atau segmen organisasi tertentu dieliminasi.

E. Perbandingan Antara Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing

a. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Sistem akuntansi manajemen tradisional memusatkan pada ukuran-ukuran output aktivitas yang didasarkan pada volume produksi. Pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa semua biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau variabel sesuai dengan perubahan unit atau volume produk yang diproduksi. Penggerak tingkat unit atau berdasarkan volume tersebut digunakan untuk membebankan biaya produksi kepada produk. Karena penggerak biaya berdasarkan unit biasanya bukan satu-satunya penggerak yang menjelaskan hubungan sebab akibat, maka banyak aktivitas pembebanan biaya produk harus diklasifikasikan sebagai alokasi. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa pembebanan biaya tradisional cenderung menjadi alokasi intensif. Tujuan kalkulasi biaya produk pada sistem akuntansi biaya tradisional secara khusus dicapai melalui pembebanan biaya produksi ke persediaan dan harga 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal. Penyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah tujuan lain dari akuntansi manajemen. Pendekatan akuntansi manajemen tradisional untuk pengendalian membebankan biaya ke unit organisasional dan kemudian menganggap manajer unit organisasional bertanggung jawab atas pengendalian pembebanan biaya. Kinerja diukur dengan membandingkan hasil aktual dengan hasil standar atau yang dianggarkan. Penekanannya adalah pada ukuran kinerja keuangan. Para manajer diberi imbalan atas dasar kemampuan mereka mengendalikan biaya. Jadi, pendekatan tradisional menelusuri biaya kepada individu yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya. Sistem imbalan digunakan untuk memotivasi individu mengelola biaya. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa maksimisasi kinerja keseluruhan organisasi dicapai dengan memaksimumkan kinerja sub unit organisasi secara individu disebut sebagai pusat pertanggungjawaban.

b. Activity Based Costing

Akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik perusahaan jasa maupun manufaktur. Tujuan keseluruhan sistem manajemen biaya kontemporer adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi dan penetapan waktu informasi biaya. Akuntansi manajemen kontemporer menekankan penelusuran alokasi; dapat disebut penelusuran intensif. Peran penelusuran penggerak diperluas secara signifikan melalui pengidentifikasian 40 penggerak yang tak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi. Penggunaan penggerak aktivitas berdasarkan unit dan kualitas serta relevansi informasi biaya keseluruhan. Kalkulasi biaya produk pada akuntansi manajemen kontemporer cenderung fleksibel. Manajemen berdasarkan aktivitas memusatkan perhatian pada manajemen aktivitas yang bertujuan meningkatkan nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima atau pemberian nilai tersebut ini meliputi analisis penggerak, analisis aktivitas, dan evaluasi kinerja serta menjadikan kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas ABC sebagai sumber informasi yang penting. Pengendalian kontemporer memerlukan informasi aktivitas yang terinci. Pendekatan baru ini memusatkan perhatian pada akuntabilitas aktivitas daripada biaya dan menekankan maksimisasi kinerja sistem keseluruhan daripada kinerja individual. Aktivitas membagi rata garis fungsional dan departemen, memfokuskan pada sistem secara keseluruhan dan membutuhkan pendekatan global pada pengendalian. Intinya, membentuk pengendalian ini mengakui bahwa maksimisasi efisiensi subunit individual tidak perlu menghasilkan efisiensi maksimal pada sistem secara keseluruhan. Pada sistem informasi akuntansi manajemen kontemporer, baik ukuran kinerja keuangan maupun non keuangan adalah penting. 41 Tabel II.2 Membandingkan karakteristik sistem biaya tradisional dengan kontemporer Tradisional Kontemporer 1. Penggerak berdasarkan unit 2. Alokasi intensif 3. Kalkulasi biaya produk yang sempit dan kaku 4. Fokus pada pengelolaan biaya 5. Informasi aktivitas yang jarang 6. Maksimisasi kinerja unit individual 7. Menggunakan ukuran kinerja keuangan 1.Penggerak berdasarkan unit dan non unit 2. Penelusuran intensif 3. Kalkulasi biaya produk yang luas dan fleksibel 4. Fokus pada pengelolaan aktivitas 5. Informasi aktivitas dirinci 6.Maksimisasi kinerja sistem keseluruhan 7. Menggunakan baik ukuran kinerja keuangan maupun non keuangan

F. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan yang signifikan antara BOP per unit produk yang dihitung oleh perusahaan dengan BOP per unit produk yang dihitung dengan menggunakan sistem ABC. 42