Model
Conservation Scout
didasarkan pada teori perkembangan anak Vygotsky. Hal ini dikarenakan konsep ZPD dalam teori Vygotsky berhubungan
dengan metode di dalam model
Conservation Scout
. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini mengarahkan adanya interaksi antara guru dan siswa, serta
interaksi siswa dan siswa. Adanya interaksi-interaksi tersebut dapat mendorong perkembangan kognitif pada siswa melalui aktifitas-aktifitas di dalam model
Conservation Scout.
2.2 Penelitian yang Relevan
Berikut ini penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini:
2.2.1 Penelitian Tentang Model
Conservation Scout
Ritmawanti 2014 meneliti tentang pengembangan model
Conservation Scout
: pengenalan mini konservasi di sekolah dasar untuk pembelajaran berbasis lingkungan. Penelitian yang dilakukan melibatkan 38 SD mitra PGSD Universitas
Sanata Dharma di wilayah Yogyakarta, baik SD Negeri maupun SD Swasta. Total peserta yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan adalah 76 siswa dan 38 guru
pendamping. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah Pusat Studi Lingkungan PSL Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat
melibatkan anak secara aktif sebagai duta lingkungan yang peduli dan berani mengajak sesamanya untuk menjaga lingkungan alam sekitarnya. Hasil penelitian
yang diperoleh, menunjukkan bahwa penerapan model
Conservation Scout
yang melibatkan 38 SD, 17 diantaranya berhasil menjadikan siswanya sebagai duta
lingkungan melalui kampanye peduli lingkungan dan
peer tutoring
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suseno 2016 meneliti tentang pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan pada anak melalui model
Conservation Scout
. Penelitian yang dilakukan melibatkan anak kelas IV sebanyak 24 siswa di SD Kanisius
Eksperimental Mangunan. Penelitian dilakukan hari Kamis 5 November 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pendidikan kesadaran dan
kepedulian lingkungan kepada anak kelas IV SD Kanisius Eksperimental Mangunan, Yogyakarta. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah siswa
kelas IV SD Kanisius Eksperimental Mangunan menjadi duta lingkungan yang bertugas untuk mendidik teman-teman lainnya agar memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan siswa dengan melakukan
peer tutoring
dan kampanye sederhana untuk peduli lingkungan khususnya terhadap pelestarian tumbuhan
menggunakan poster hasil karya siswa.
2.2.2 Penelitian Tentang Kesadaran Lingkungan