Sistem Pembuangan Akhir Sampah

akan dikelompokkan berdasarkan jenis, sifat, dan bentuknya masing-masing. Pemisahan sampah adalah memisahkan jenis-jenis sampah, yaitu yang berupa daun-daun, kertas atau yang tergolong dalam sampah organik disendirikan atau dipisahkan dari sampah yang berupa gelas, keramik, logam, dan plastik anorganik. Pemisahan sampah hendaknya dikerjakan dengan dua tahap. Pada tahap pertama terlebih dahulu dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Kemudian pada tahap kedua, sampah-sampah tersebut dipisahkan lagi berdasarkan jenisnya. Apabila sampah akan dibuang untuk penimbunan, maka pemisahan ini tidak begitu diperlukan untuk dikerjakan. Namun perlu untuk diketahui bahwa bahan-bahan berupa kayu, karet, plastik, dan logam sukar menjadi hancur, sedangkan bahan-bahan dari gelas dan keramik tidak dapat hancur. Sebaliknya, apabila sampah tersebut kemudian dibakar, maka pemisahan tersebut sangat diperlukan terlebih lagi apabila pembakaran dilakukan pada suatu instansi. Bahan- bahan berupa logam, gelas, dan keramik tidak akan terbakar, sedangkan bahan- bahan dari plastik dan karet apabila dibakar akan menimbulkan gangguan pada bau asapnya. Oleh karena itu untuk pembakaran bahan-bahan tersebut perlu dipisahkan.

2.2.7.2 Sistem Pembuangan Akhir Sampah

Sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah, maka sampah dari tempat pengumpulan, dikumpulkan pada depotransfer yang letaknya harus benar- benar strategis serta diupayakan tetap menjaga keadaan lingkungan yang bersih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dan indah. Lokasi tempat pembuangan sementara TPS atau depotransfer masih dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga diharapkan dapat diteka sekecil mungkin akibat yang full ditimbulkan terhadap kesehatan lingkungan. Untuk sampai pada tempat pembuangan akhir TPA, maka sampah-sampah tersebut diangkut dengan menggunakan alat transportasi berupa truk sampah yang telah disediakan oleh dinas yang bersangkutan. Menurut Hadiwiyoto 1983 : 44 yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah menempatkan sampah pada suatu tempat yang rendah, kemudian menimbunnya dengan sampah. Keuntungan sampah apabila ditimbun adalah : 1. Tanah yang semula tidak rata, dapat dibuat rata. 2. Tempat yang semula tidak dapat digunakan, menjadi bermanfaat sebagai tempat yang dapat dimanfaatkan misalnya jalan, gedung, dan sebagainya. 3. Bila tanah tersebut dijadikan tanah pertanian, taman atau ditanami dengan pohon-pohon, akan menjadi tempat yang subur. 4. Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan oleh sampah terhadap lingkungan dapat dikendalikan. Tempat Pembuangan Akhir TPA merupakan proses akhir dari ulldo pengelolaan sampah yang telah dilakukan. Tempat Pembuangan Akhir TPA menurut Bahar 1986 : 16 dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : 1. Open Trench Burning, yaitu dengan membang sampah ke parit-parit yang tidak digunakan masyarakat dan jauh dari pemukiman penduduk, kemudian dilanjutkan dengan proses pembakaran. Pembakaran ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber selalu dikontrol agar supaya sampah yang masuk dapat terbakar dengan sempurna dan berlangsung terus menerus. 2. Open Dumping, yaitu penimbunan terbuka dengan cara membuang dan menumpuk sampah diatas lahan terbuka. Cara ini merupakan cara penanganan sampah yang sangat sederhana. 3. Dumping At Sea, yaitu penimbunan di laut yang dilakukan dengan cara pembuangan atau penimbunan sampah di pantai. Pantai-pantai yang dangkal dapat digunakan sebagai tempat untuk menimbun sampah, caranya adalah dengan membuat tanggul-tanggul pemisah terlebih dahulu di tempat tersebut, gunanya adalah untuk manghalangi sampah agar tidak terbawa arus air laut ke tengah, kemudian sampah dimasukkan ke pantai yang telah diberi tanggul tersebut. Dalam waktu yang lama apabila sampah telah penuh, sampah tersebut diratakan, dipadatkan dan ditimbun oleh tanah atau pasir. 4. Sanitary Landfill, yaitu penimbunan di dalam tanah dengan cara menimbun sampah di dalam tanah, yang dibuat lobang empat persegi panjang dengan lebar sekitar 2-3 meter dengan kedalaman sekitar 0,5- 1 meter. Sampah yang masuk kedalam lobang diatur dengan bulldozer dan dipadatkan dengan mesin pemadat sampai penuh, setelah lobang penuh dengan sampah dilakukan penimbunan secukupnya dengan mengambil tanah dan membuat lobang baru disebelahnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.8. Sarana dan Prasarana Kebersihan