Karakteristik Korban Kekerasan Secara Psikologis Faktor-Faktor Penyebab Kekerasan Dalam Pacaran

5. Karakteristik Korban Kekerasan Secara Psikologis

Secara psikologis korban kekerasan akan mengalami dampak sebagai berikut Arifin dan Rahmawati, 2015 : a. Menurunkan rasa percaya diri Korban kekerasan dalam pacaran yang merasa telah kehilangan sesuatu yang berharga dari dirinya akan merasa minder untuk menjalin hubungan kembali. b. Meningkatkan rasa cemas Perlakuan kasar yang diterima korban kekerasan dalam pacaran menyebabkan korban merasa tertekan dan cemas. Hal ini yang menyebabkan korban takut untuk melakukan kesalahan terhadap pasangan sehingga korban kekerasan sulit untuk melakukan asertivitas. c. Sulit berkonsentrasi Menurut National Institute Of Mental Health, individu korban kekerasan dalam pacaran akan mengalami stress jangka panjang pasca terjadinya kekerasan dalam pacaran dalam Fu’ady, 2011. Selain itu, korban kekerasan menganggap masalah yang sedang dihadapi dalam hubungan sebagai masalah yang berat. d. Menurunkan produktivitas kerja Kekerasan dalam pacaran akan menyebabkan menurunnya produktivitas kerja individu. Hal ini dikarenakan menurunnya rasa percaya diri terhadap diri sendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara psikologis korban kekerasan akan mengalami dampak seperti menurunkan rasa percaya diri, meningkatkan rasa cemas, sulit berkonsentrasi dan menurunkan produktivitas kerja.

6. Faktor-Faktor Penyebab Kekerasan Dalam Pacaran

Menurut Rahmawati 2007, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan individu korban kekerasan dalam pacaran rentan untuk mendapatkan kekerasan yang berulang yaitu : 1. Faktor internal Faktor internal yang menyebabkan korban kekerasan dalam pacaran rentan untuk mendapatkan kekerasan yang berulang yaitu : a. Harga diri rendah Korban kekerasan dalam pacaran cenderung memiliki harga diri rendah yang menyebabkannya mengalami kesulitan dalam bergaul dengan lingkungan yang baru. Selain itu, korban kekerasan juga lebih memilih untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan pasangan. Hal ini dikarenakan korban memaknai kekerasan yang didapatkannya sebagai akibat dari kurangnya kemampuan diri Kernis dkk., dalam Byron dan Byrne, 1991. b. Tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasangan Individu korban kekerasan dalam pacaran yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasangan mengharapkan hubungan yang dibangun bersama pasangannya tetap berjalan mulus. Selain itu, korban kekerasan juga tetap mempertahankan hubungannya karena ia memiliki harapan bahwa pasangannnya akan berubah ketika mereka telah menikah dan telah mempunyai anak. Ketergantungan yang dimiliki individu dengan pasangannya c. Menempatkan diri sub-ordinat Korban kekerasan dalam pacaran akan merasa bahwa perlakuan negatif yang diberikan pasangannya merupakan perlakuan yang pantas didapatkannya. Selain itu, korban kekerasan juga bersedia untuk mendapatkan perlakuan kekerasan yang berulang. 2. Faktor eksternal Faktor internal yang menyebabkan korban kekerasan dalam pacaran rentan untuk mendapatkan kekerasan yang berulang yaitu : a. Keluarga Gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak akan menentukan keputusan anak untuk berlaku terbuka tentang hubungan pacaran yang sedang dijalaninya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Lingkungan Lingkungan menjadi tempat yang berpotensi terjadi tindak kekerasan. Hal ini dikarenakan kelompok yang berada di posisi atas dalam masyarakat sangat potensial untuk menindas kelompok yang ada dibawahnya. c. Karakteristik pelaku Kekerasan dalam pacaran terjadi ketika pelaku kekerasan menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk mengontrol dan menguasai pihak lain. Berdasarkan uraian yang diungkapkan oleh Rahmawati 2007 dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan korban kekerasan dalam pacaran rentan untuk mendapatkan kekerasan berulang yaitu harga diri rendah, tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap pasangan, lingkungan, keluarga, dan karakteristik pelaku.

7. Bentuk-Bentuk Kekerasan Dalam Pacaran