Observasi HASIL PENELITIAN DAN

57 atau guru tidak mengerti contoh yang sungguh baik untuk menyampaikan suatu nilai karakter.

2. Observasi

a. Hasil Penelitian

Peneliti melakukan observasi untuk 3 kelas yaitu kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA dengan jumlah pertemuan masing-masing 3 kali pertemuan, 3 kali pertemuan dan 4 kali pertemuan. Observasi ini bertujuan untuk melihat apakah guru dapat menerapkan pendidikan niai-karakter dengan menjadi contoh dan apakah siswa mampu menerapkan karakter di dalam kelas. Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung dengan panduan lembar observasi, membuat catatan lapangan dan merekam video pembelajaran. Dari pengamatan langsung, peneliti menemukan bahwa baik guru maupun siswa dapat menerapkan pendidikan karakter selama proses pembelajaran berlangsung. Secara umum, data pengamatan langsung dapat dilihat dalam tabel 5 dan tabel 6 berikut: Tabel 5. Hasil Pengamatan Langsung Terhadap Guru Aspek Yang Diamati X MIA XI MIA XII MIA Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. Menyampaikan karakter √ √ √ 2. Merespon siswa yang √ √ √ 58 mampu menerapkan nlai karakter 3. Merespon siswa yang tidak mampu menerapkan nlai karakter √ √ √ Tabel 6. Hasil Pengamatan Langsung Terhadap Siswa Aspek Yang Diamati X MIA XI MIA XII MIA Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ √ √ 2. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ √ √ 3. Siswa mendengarkan ketika siswa guru berbicara √ √ √ 4. Siswa menjawab jika diberi pertanyaan √ √ √ 5. Siswa bertanya ketika mengalami kesulitan memahami materi √ √ √ 6. Siswa saling √ √ √ 59 membantu ketika mengalami kesulitan memahami materi Selain pengamatan langsung, peneliti juga mendapatkan data dengan membuat catatan lapangan. Data hasil catatan lapangan disajikan dalam tabel 7 dan tabel 8 berikut: Tabel 7. Karakter yang Dimunculkan Guru No Karakter yang Muncul X MIA XI MIA XII MIA 1. Toleransi √ √ √ 2. Disiplin √ √ √ 3. Rasa Ingin Tahu √ √ √ 4. Demokratis √ √ √ 5. Menghargai Prestasi √ √ √ 6. Bersahabat Komunikatif √ √ √ 7. Gemar Membaca √ - - 8. Peduli Sosial √ √ √ 9. Tanggungjawab √ √ √ 10. Kreatif √ - - Tabel 8. Karakter yang Dimunculkan Siswa No Karakter yang Muncul X MIA XI MIA XII MIA 1. Jujur √ √ √ 60 2. Toleransi √ √ √ 3. Disiplin √ √ √ 4. Kerja Keras √ √ √ 5. Mandiri - √ √ 6. Rasa Ingin Tahu √ √ √ 7. Demokratis √ √ √ 8. Menghargai Prestasi √ √ √ 9. Bersahabat Komunikatif √ √ √ 10. Peduli Sosial √ √ √ 11. Tanggungjawab √ - √ 12. Kreatif √ - - Selanjutnya, peneliti juga merekam jalannya proses pembelajaran. Melalui rekaman video pembelajaran, peneliti juga menemukan bahwa ada banyak karakter yang dapat ditemukan. Hasil coding untuk rekaman video pembelajaran dapat dilihat pada tabel 9 berikut: Tabel 9. Kategorisasi Data No Karakter yang Muncul Pelaku Frekuensi Kemunculan X MIA XI MIA XII MIA 1 Jujur Siswa 4 3 3 2 Toleransi Guru 22 10 8 Siswa 13 31 20 61 3 Disiplin Guru 12 6 8 Siswa 10 5 8 4 Kerja Keras Siswa 6 3 4 5 Kreatif Guru 4 8 5 Siswa 6 2 3 6 Mandiri Siswa - 2 3 7 Demokratis Guru 10 2 3 Siswa 10 2 3 8 Rasa Ingin Tahu Guru 5 - - Siswa 12 6 8 9 Menghargai Prestasi Guru 8 3 4 Siswa 6 2 2 10 Bersahabat Komunikatif Guru 5 14 10 Siswa 3 10 7 11 Peduli Sosial Guru 7 18 16 Siswa 4 3 4 12 Tanggungjawab Guru 13 31 20 Siswa 22 8 5 62 Karakter yang ditemukan oleh peneliti, tampak pada tindakan- tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Guru dan siswa secara tidak langsung menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Misalnya karakter jujur muncul ketika siswa mengakui bahwa siswa kurang memahami bagian tertentu dalam penjelasan materi atau ketika siswa mengakui belum menyelesaikan soal latihan yang diberikan oleh guru. Toleransi muncul ketika siswa dan guru saling mendengarkan ketika ada yang bicara. Berikut, pada tabel 10, disajikan beberapa contoh tindakan yang menggambarkan karakter yang dimunculkan guru dan siswa: 63 Tabel 10. Contoh Karakter yang Dimunculkan Guru dan Siswa No. Karakter yang Muncul Contoh Tindakan Contoh Gambar 1 Jujur Siswa mengakui ketika tidak memahami materi yang diajarkan. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 2 Toleransi Siswa dan guru saling mendengarkan ketika salah satu dari mereka berbicara. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 3 Disiplin Siswa dan guru memulai dan mengakhiri pembelajaran fisika sesuai alokasi waktu. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA - 64 dan XII MIA. 4 Kerja Keras Siswa menyelesaikan tugas mereka proyek untuk siswa X MIA; menyelesaikan soal latihan untuk siswa XI MIA dan XII MIA dengan baik. 5 Mandiri Siswa menyelesaikan soal latihan secara mandiri. Siswa bertanya ketika benar-benar tidak menemukan jawaban dari soal latihan yang dikerjakan untuk siswa XI MIA dan XII MIA. 65 6 Rasa Ingin Tahu Siswa bertanya ketika ada bagian materi yang menarik atau bagian materi yang belum mereka mengerti. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 7 Demokratis Siswa dan guru saling mendengarkan ketika salah satu dari mereka menyampaikan pendapat. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 66 8 Menghargai Prestasi Siswa dan guru memberikan apresiasi terhadap keberhasilan siswa, baik dalam presentasi kelompok maupun penyelesaian soal. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 9 Bersahabat Komunikatif  Guru mendekati siswa ketika akan menjawab pertanyaan siswa dan dengan ramah memberikan penjelasan atas pertanyaan siswa. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA.  Pada kelas XI MIA dan XII MIA. siswa berdiskusi dengan teman tentang penyelesaian soal untuk soal yang diselesaikan bersama.  Pada kelas X MIA, siswa bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan tugas proyek. 67 10 Peduli Sosial  Guru bertanya pada siswa tentang sejauh mana mereka memahami materi yang diajarkan. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA.  Siswa membantu siswa lain yang kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 11 Tanggungjawab  Guru menjelaskan materi pembelajaran. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA.  Siswa mendengarkan penjelasan guru, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Hal ini terjadi di kelas X MIA, XI MIA dan XII MIA. 68 12 Kreatif  Guru memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi di kelas XI MIA dan XII MIA.  Guru menggunakan metode yang dapat meningkatkan keaktifan siswa model proyek di kelas X MIA  Pada kelas X MIA, siswa mengukur besaran benda yang lebih kompleks misalnya mengukur luas dan volume  Pada kelas XI MIA dan XII MIA, siswa menyelesaikan soal dengan langkah sistematis. 69

b. Pembahasan

Berdasarkan data-data yang ditemukan oleh peneliti, penerapan pendidikan karakter sungguh dapat kita temukan melalui proses pembelajaran fisika di kelas. Entah disadari atau tidak, guru yang berperan sebagai pendidik telah dapat menerapkan pendidikan karakter dengan menempatkan dirinya sendiri sebagai model bagi siswa. Siswa menjadi lebih mudah menerima maksud guru karena siswa menemukan contoh nyata yang hidup. Nilai-nilai karaker seperti yang telah ditetapkan oleh Kemdikbud memang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, ke-18 karakter tersebut tidak dapat diterapkan sekaligus dalam 1 bab pembelajaran. Penerapan pendidikan karakter di kelas juga ditentukan oleh metode pembelajaran yang digunakan guru. Karakter yang dapat disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah akan berbeda dengan karakter yang dapat disampaikan guru dengan metode proyek. Di kelas X MIA, peneliti melakukan observasi sebanyak 4 kali. Empat kali pertemuan ini digunakan guru untuk menyampaikan materi pengukuran. Guru menggunakan metode proyek dalam pembelajaran ini. Siswa dibebaskan untuk mengukur berbagai besaran benda sesuai dengan kesepakatan kelompok. Dalam proses ini, peneliti menemukan bahwa siswa dapat melakukan tugasnya dengan baik. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 70 4 orang. Nama-nama kelompok siswa diambil dari nama tokoh ilmuwan fisika. Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok Sir Isaac Newton, kelompok James Watt, kelompok Galileo Galilei, kelompok Albert Einstein, kelompok Nicolaus Copernicus dan kelompok Thomas Alfa Edison. Keenam kelompok ini terbilang kreatif karena masing-masing kelompok mengukur besaran benda yang berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan ada 2 kelompok yang mengukur luas benda. Ketika kelompok presentasi menyampaikan hasil proyeknya, guru dan siswa lain mendengarkan. Setelah itu, siswa lain akan diberikan kesempatan bertanya. Pada tahap akhir dari kegiatan ini, guru akan memberikan komentar dan memberikan penjelasan tambahan terkait kegiatan pengukuran yang dilakukan. Guru bersikap terbuka. Kelompok diberi penghargaan berupa tepukan tangan dan pujian atas usaha kelompok menyelesaikan proyek ini dengan baik. Ketika kelompok melakukan kekeliruan, guru akan mengingatkan. Dalam proses pembelajaran ini, peneliti menemukan banyak karakter yang muncul melalui tindakan siswa dan guru. Guru menyampaikan pendidikan karakter pada siswa melalui ucapan dan tindakan. Salah satu contoh ucapan guru adalah ketika guru memberikan pujian ketika ada kelompok yang berani mengakui kesalahannya dalam pengukuran dan meminta maaf seperti kutipan berikut: “Tadi ketika kelompok menyampaikan angka penting, saya 71 suka kelompok ini ya mau mengakui kesalahan,,minta maaf. Itu penting. Bagus sekali,,”. Selebihnya, guru menyampaikan karakter melalui tindakan. Begitu pula dengan siswa. Tindakan yang dimaksud oleh peneliti antara lain guru bertanya pada siswa tentang sejauh mana siswa memahami materi peduli sosial, guru menjawab pertanyaan siswa dengan sikap ramah bersahabat komunikatif, guru dan siswa saling mendengarkan ketika salah satu dari mereka berbicara toleransi, siswa bertanya ketika menemukan hal yang menarik dalam presentasi atau hal yang kurang siswa pahami rasa ingin tahu, guru dan siswa bertepuk tangan ketika kelompok presentasi selesai menyampaikan hasil proyeknya menghargai prestasi. Di kelas XI MIA dan XII MIA, proses pembelajaran berlangsung dengan suasana yang tentu berbeda dari kelas X MIA. Peneliti melakukan observasi sebanyak 3 kali untuk masing-masing kelas. Guru kelas XI MIA dan kelas XII MIA merupakan guru yang sama yaitu Ibu Sutilah sedangkan guru kelas X MIA adalah Bapak Andre. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah aktif baik itu di kelas XI MIA dan kelas XII MIA. Guru menggunakan papan tulis dan PPT untuk membantu guru dalam penyampaian materi. Dalam proses pembelajaran, guru banyak menerapkan karakter baik itu melalui kata-kata maupun tindakan. Salah satu contoh ucapan guru adalah ketika pernah mengingatkan siswa untuk menjaga kertas 72 soal latihan sebagai bentuk tanggungjawab siswa, seperti kutipan ucapan guru berikut: “Soal-soal latihanmu jangan sampai hilang. Nanti ulangannya juga saya ambil dari situ. Jadi harus dijaga dan jangan lupa dikerjakan. Itu sebagai bentuk tanggungjawabmu..”. Guru juga banyak menyampaikan tentang karakter melalui sharing pengalaman tentang alumni SMA Santa Maria Yogyakarta. Siswa terlihat tertarik mendengarkan sharing tersebut. Cara lain yang digunakan guru untuk menyampaikan karakter adalah melalui tindakan. Guru bersikap sabar ketika harus menghadapi pertanyaan siswa meskipun pertanyaan tersebut hanya bertujuan untuk membangkitkan suasana kelas. Untuk pertanyaan terkait materi, guru akan mendekati siswa dan memberikan penjelasan pada siswa tersebut bersahabat komunikatif. Guru juga akan memantau sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami materi yang disampaikan peduli sosial. Bukan cuma guru. Siswa pun dalam proses pembelajaran ini mampu menerapkan pendidikan karakter dengan baik. Contoh tindakan siswa antara lain siswa bertanya ketika ada bagian materi yang belum siswa mengerti rasa ingin tahu, siswa mendengarkan ketika guru atau teman lain bicara demokratis dan toleransi, walaupun kadang-kadang siswa mengeluh karena diberikan soal latihan tetapi siswa tetap mau menyelesaikan soal tersebut tanggungjawab. 73 Guru dan siswa telah mampu menerapkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, baik itu melalui kata-kata maupun tindakan. Dari ke-18 karakter yang diteliti, siswa mampu menerapkan setidaknya 12 karakter dalam lingkungan kelas dan ke-10 karakter dari 12 karakter tersebut merupakan karakter yang juga ditunjukkan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.

3. Angket

Dokumen yang terkait

ENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

0 3 18

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA UMUM BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNIMED.

0 2 3

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered-heads together terhadap motivasi belajar pendidikan Agama Katolik siswi kelas XI di SMA Santa Maria Yogyakarta.

1 9 236

pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa prancis guru guru smasmk di yogyakarta

0 0 1

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA N 1 TELADAN YOGYAKARTA.

1 4 162

Peningkatan Kemampuan Guru-Guru Fisika Sma Se-Kota Padang Panjang dalam Pembuatan Perangkat Pembelajaran Fisika Terintegrasi Pendidikan Karakter sebagai Pendukung Kurikulum 2013 - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 34

Perubahan konsep siswa SMA Santa Maria Yogyakarta dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik pada pokok bahasan pembiasan cahaya pada lensa - USD Repository

0 0 278

Peningkatan hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen terbimbing pada pokok bahasan hukum newton kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 1 203

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X-A SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 SUBMATERI KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA

0 0 212

KEMAMPUAN GURU DALAM MENJELASKAN MATERI PEMBELAJARAN FISIKA: (STUDI KASUS PADA 3 GURU FISIKA SMA DI YOGYAKARTA)

0 21 380