mempersiapkan tempat tinggal yang akan ditempati setelah melangsungkan perkawinan. Seorang wanita harus siap untuk
hidup bersama dengan suaminya di rumah sendiri. 4
Kecemasan biaya kesehatan keluarga Keluarga terbentuk dari beberapa inidvidu yang hidup
bersama dalam satu rumah yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Dalam kelangsungan hidup seseorang tidak lepas sari
kesehatan, keluarga dituntut untuk menyediakan biaya kesehatan bagi anggota keluarganya.
C. Perbedaan kecemasan menghadapi perkawinan pada pria dan wanita
dewasa awal
Pada pria dan wanita ketika memasuki masa dewasa awal dihadapkan dengan tugas-tugas perkembangan hidup berkeluarga yang merupakan tugas
terpenting dalam hidupnya. Di dalam situasi menghadapi perkawinan, seseorang sering merasa kurang memahami apa yang harus dilakukan dan
dipersiapkannya. Tidak adanya kejelasan apa yang akan terjadi setelah berumah tangga menyebabkan seseorang merasakan kecemasan menghadapi
perkawinan. Kecemasan menghadapi perkawinan ini pada umumnya berarti bahwa seseorang merasa tugas dan kewajibannya akan bertambah atau
bahkan berubah setelah berumah tangga. Kecemasan menghadapi perkawinan yang dialami salah satunya yaitu
kecemasan kehilangan kebebasan. Kecemasan ini dialami seorang pria yang
terbiasa hidup, bebas dan memiliki jiwa petualang yang tinggi. Setelah memutuskan untuk berumah tangga pria berfikir bahwa kebebasannya
bersama teman-teman, kesenangan dalam melakukan hobi, berelasi dengan lawan jenis, dan kebebasan dalam mengambil keputusan akan menjadi
dibatasi. Sedangkan seorang wanita yang terbiasa hidup dengan aturan dalam keluarga tidak terlalu mengalami kecemasan kehilangan kebebasan.
Kecemasan perubahan peran juga menjadi faktor yang membuat seorang pria dan wanita mengalami kecemasan menghadapi perkawinan.
Peran baru yang akan diterima sebagai suamiistri dan menjadi orang tua bagi anak-anaknya dan bagian dari anggota masyarakat. Seorang pria dan wanita
yang pada mulanya melakukan sesuatu hanya utnuk dirinya sendiri kini harus berubah peran setelah berumah tangga.
Seseorang akan mengalami kecemasan akan kebingungan antara karir dan keluarga. Disatu sisi ia ingin mengejar karirnya berada pada posisi yang
diinginkan namun disisi lain ia harus memikirkan untuk berumah tangga. Sehingga muncullah kecemasan tidak dapat mengembangkan karirnya setelah
berkeluarga. Selain itu, seseorang cemas jika nantinya tidak dapat memeperhatikan keluarganya secara penuh.
Perkawinan tidak lepas dari sebuah tanggungjawab pada keluarga yang dibina bersama pasangan. Seseorang tidak lepas dari kebutuhan sehari-
hari yang harus dipenuhi, baik itu ketika masih sendiri atau ketika sudah berkeluarga. Memasuki kehidupan rumahtangga harus mempersiapkan untuk
memenuhi biaya pendidikan anak, menafkahi keluarga, menyediakan tempat tinggal, dan biaya kesehatan keluarga.
D. Hipotesis