Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .1 Teknik Analisis

59

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

a Populasi Populasi merupakan kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah diterapkan. Dalam penelitian ini jumlah populasi yang ada adalah 18 perusahaan automotif yang go public di BEI selama periode 2006-2008. b Sample Sample adalah bagian dari populasi yang diambil untuk di selidiki. Pengambilan sample dapat dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample purposive sampling, yaitu anggota populasi untuk bisa diambil sebagai anggota sample harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dapat diambil peneliti selama periode penelitian yaitu :  Perusahaan yang selama periode 2006-2008 tidak mengalami rugi. Perusahaan automotif yang go public di BEI selama periode 2006-2008 : 1. PT. Astra International Tbk. 2. PT. Astra Otoparts Tbk. 3. PT. Goodyear Indonesia Tbk. 4. PT .Tunas Ridean Tbk. 5. PT. United Tractor Tbk. 6. PT. Hexindo Adipekasa Tbk 7. PT Indo Kordsa Tbk 8. PT Intraco Penta Tbk 9. PT Nipress Tbk 10. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 60 11. PT Indospring Tbk 12. PT Multistrada Arah Sarana Tbk 13. PT Selamat Sempurna Tbk

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a Jenis Data Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan, harga saham dan data IHSG, yang tersedia di BES selama periode penelitian dari perusahaan automotif di BEI selama periode 2006-2008. b Sumber data Data laporan keuangan, harga saham dan data IHSG seluruhnya diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal yang terletak di PT. Bursa Efek Surabaya, dimana data-data tersebut diambil dari saham-saham yang tergolong dalam perusahaan automotif di PT. Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2008. c Pengumpulan Data Dilakukan dengan cara dokumentasi dengan mengadakan pengutipan catatan atau dokumen di PT. Bursa Efek Surabaya yang berhubungan dengan penelitian. 61 3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis Untuk menganalisa dan menginterpretasi data yang diperoleh akan digunakan “Analisa Regresi Berganda” untuk mengetahui pengaruh antara variable independen dengan variable dependen, dimana variabel bebas adalah Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA dan Debt to Equity Ratio DER, sedangkan variabel dependen atau variabel tak bebas adalah Return saham dengan bentuk persamaan sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ℮ I .......................................................................................................3.5 Dimana : Y = Return Saham β = Konstanta β 1 = Koefisien regresi variable X 1 β 2 = Koefisien regresi variable X 2 β 3 = Koefisien regresi variable X 3 X 1 = Economic Value Added EVA X 2 = Market Value Added MVA X 3 = Debt to Equity Ratio DER ℮ I = Variable pengganggu i = Pengamatan ke i sampai ke n

3.4.2. Uji Hipotesis

Prosedur untuk pengujia statistiknya dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara sendiri-sendiri parsial. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 62 a Ho : β 1 = 0 Variable-variabel independen seperti Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA dan Debt to Equity Ratio DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Ho : β 1 ≠ 0 Variable-variabel independen seperti Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA dan Debt to Equity Ratio DER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. b Menghitung level of signifikan α sebesar 0,05 dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi dengan derajat bebas n-k-1, dimana jumlah n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel. c Menentukan nilai t hitung bj Se bj t hitung  ............................................................... 3.6 Keterangan : T hitung : Hasil perhitungan Βj : Koefisien regresi Se : Standart error d Menentukan kriteria 1. Ho = ditolak jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel artinya, variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen 63 2. Ho = diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t table artinya, variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen. 2. Uji F Uji F digunakan untuk melihat kecocokan model antara variable-variabel independent X dengan variable dependent Y secara besama-sama. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a Perumusan hipotesis H : β 1 = β 2 = 0 Variabel-variabel independen seperti Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA dan Debt to Equity Ratio DER secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham H : β 1 ≠ β 2 ≠ 0 Variabel-variabel independen seperti Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA dan Debt to Equity Ratio DER secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. b Menentukan tingkat signifikan α sebesar 0,05 dengan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi dengan derajat bebas n-k-1, dimana jumlah n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variable. 64 c Menentukan nilai F hitung Rumus F hitung adalah : 1 1 1 2 2      k n R k R F hitung ............................................................. 3.7 Dimana : F hitung : Hasil F hitung R 2 : Koefisien determinasi n : Jumlah sample k : Jumlah variabel independen d Menentukan kriteria  H = ditolak dan H 1 diterima jika F hitung F 0.05 artinya, variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.  Ho = diterima dan H 1 ditolak jika F hitung F 0.05 artinya, variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.4.3. Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE best linier unbiased estimator , artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regrsi linier, yaitu : 1. Tidak boleh ada autokolerasi 65 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heterokedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

1. Autokolerasi

Autokelerasi dapat didefinisikan sebagai “kolerasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional”. Jadi dalam model regresi linear diasumsikan tidak terdapat gejala autokolerasi. Artinya nilai residual Y observasi – Y predeksi pada waktu ke – t ℮ t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya ℮ t-1 . Identifikasi ada atau tidaknya gejala autokolerasi dapat dites dengan menghitung Durbin Wetson d tes dengan persamaan : 2 2 1      t t t e e e d ........................................................................................ 3.8 Keterangan : d : Nilai Durbin Wetson ℮ t : Residual pada tahun ke t ℮ t-1 : Residual pada waktu ke t-1 satu periode sebelumnya N : Banyaknya data Banyaknya data time series minimal yang dapat dihitung dengan Durbin Wetson adalah enam buah data dengan satu variabel. 66

2. Multikolinier

Multikolinier adalah adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara atau beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Persamaan regresi linier berganda diatas diasumsikan tidak terjadi pengaruh antar variabel bebas. Apabila ternyata ada pengaruh linier antar variabel bebas, maka asumsi tersebut tidak berlaku lagi terjadi bias. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat ciri-cirinya sebagai berikut : a Koefisien determinasi berganda R square tinggi b Koefisien kolerasi sederhananya tinggi c Nilai F hitung tinggi signifikan d Tapi tak satupun sedikit sekali diantara variabel bebas yang signifikan. Akibat adanya multikolinier adalah : a Nilai standar error alat baku tinggi sehingga taraf kepercayaan confidence intervalnya akan semakin melebar. Dengan demikian, pengujian terhadap koefisien regresi secara individu menjadi tidak signifikan. bProbabilitas untuk menerima hipotesis H diterima tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat akan semakin besar. Identifikasi secara statistik ada atau tidak adanya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung koefisien kolerasi product moment. 67

3. Heterokedatisitas

Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi rank sperman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Rumus rank sperman adalah : 1 6 1 2 2     N N d r i s .................................................................................. 3.9 Keterangan : di : perbedaan dalam rank antar residual dengan variable bebas ke i. N : banyaknya data 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2009

0 2 77

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 7 125

Pengaruh Economic Value Added (Eva) Dan Market Value Added (Mva) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Diperdagangkan Di Bursa Efek Indonesia

2 3 6

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 3 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH RETURN ON EQUITY, ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH RETURN ON EQUITY, ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16